Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jika tak ada Deng Xiaoping, China mungkin jadi negara miskin terbelakang

Jika tak ada Deng Xiaoping, China mungkin jadi negara miskin terbelakang deng xiaoping. ©2018 AFP

Merdeka.com - Jika tak ada Deng Xiaoping mungkin China masih akan menjadi negara miskin dan terbelakang hari ini. Dialah orang yang mereformasi perekonomian China hingga menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia.

Deng sukses mengubah negara kelaparan itu menjadi kekuatan ekonomi yang mampu bersaing ketat dengan Amerika. Dia menghapus doktrin komunis tua yang dibanggakan Ketua Mao. Membuka tirai bambu Tiongkok untuk investasi dan kepemilikan modal.

Setelah perang saudara yang melelahkan dengan kaum Nasionalis, Mao Zedong memimpin China memasuki era komunisme. Tahun 1958, Mao bermimpi mengubah China menjadi negara industri sekuat Amerika Serikat dan Inggris. Proyek ambisiusnya disebut dengan program 'Lompatan Jauh ke Depan'. Dia yakin kekuatan rakyat akan bisa melakukan apa saja.

"Mengungguli Inggris tak butuh 10 tahun, bisa dua atau tiga tahun saja," sesumbar Mao waktu itu. Demikian ditulis Jurnalis Samuel Johnson dalam bukunya Mao's Great Famine.

Mao juga ingin mempermalukan Uni Soviet yang saat itu dianggap sebagai negara komunis adidaya. Dihinanya Kamerad Khrushchev yang tak bisa berenang dengan sengaja menggelar pertemuan di kolam renang.

"Beras kami banyak. Sampai tak tahu mau diapakan lagi," kata Mao membual.

Seruan Mao segera bergaung ke seluruh negeri. Pemerintah komunis merampas tanah milik perorangan dan mengubahnya menjadi milik negara. Mao mengerahkan jutaan orang untuk bertani dan bekerja di pabrik baja.

Tapi fakta selanjutnya sangat mengerikan. Strategi peningkatan pangan ala Mao gagal total. Bibit gandum yang ditanam terlalu dekat malah tak bisa tumbuh. Ditambah lagi China dilanda bencana kekeringan dan banjir besar.

deng xiaoping

Tahun 1958 hingga 1962 tak kurang dari 43 juta orang meninggal karena bencana kelaparan. Di desa-desa mayat kurus kering berserakan. Pengawal Merah yang kejam bahkan menjadikan mayat ini sebagai pupuk di lahan pertanian massal. Mao telah membawa China ke ambang kehancuran.

Pandangan ekonomi Mao ini ditentang Deng Xiaoping, salah satu petinggi Partai Komunis China. Pandangan Deng, sosialisme bukanlah kemiskinan.

Lahir dari keluarga petani kaya di Provinsi Sinchuan, Deng melanjutkan pendidikan di Prancis pada usia 15 tahun. Dia juga sempat bersekolah di Rusia. Hingga pada 1926, Deng Xiaoping memutuskan kembali ke China. Dia segera menjadi petinggi Partai Komunis.

Awalnya Deng dan Mao berkawan baik, namun kemudian Deng disingkirkan karena dianggap mengkritik Sang Ketua.

Penyakit Perdana Menteri Zhou Enlai yang semakin parah, menjadi berkah tersendiri bagi Deng. Deng kembali dipanggil untuk diangkat menjadi wakil perdana menteri tahun 1975. Dia diminta mengurusi pemulihan ekonomi pasca kegagalan program pembangunan Mao Zedong.

Deng memutuskan China butuh bantuan asing untuk membangun negeri. Ketua Mao dan pendukung setianya marah luar biasa. Deng hampir dihukum mati karena dinilai sebagai pendukung negara Barat. Namun, akibat kematian Mao pada 1976, Deng selamat.

Kematian Mao menjadi titik balik karir Deng Xiao Ping. Dia menjadi orang nomor satu di China menggantikan Mao. Pada 1978, Deng menggagas reformasi China bernama Gaige Kaifang (reformasi dan keterbukaan) dengan sistem pasar-sosialis. Empat pilar modernisasi kali ini ialah pertanian, industri, teknologi, dan pertahanan.

"Bukanlah dosa jika seseorang menjadi kaya," kata Deng.

Dia menjungkirbalikan slogan sama rata sama rasa. Jelas ini sesuatu yang haram di era Mao. Deng menilai seseorang harus dihargai berdasarkan kemampuan dan kerja kerasnya. Hal ini juga bisa memotivasi rakyat.

Reformasi ekonomi China dimulai dengan sektor pertanian. Pemerintah mengembalikan kepemilikan tanah pada rakyat. Seiring berjalannya waktu, investasi asing langsung di China turut menumbuhkan pusat-pusat industri. Deng menyebutnya sebagai sosialisme ala China.

"Tak masalah kucing itu berwarna hitam atau putih selama dia bisa menangkap tikus," kata Deng soal politik luar negeri China.

deng xiaoping

China, pada 1980 menggagas pembentukan Zona Ekonomi Khusus di Provinsi Guangdong yang terdiri dari Shenzhen, Zhuhai, dan Shantou serta di Fujian. Konsep kota ini memberikan perlakuan khusus sektor industri seperti keringanan pajak dan berbagai infrastruktur seperti jalan raya, listrik, dan pelabuhan.

Deng juga giat mengirimkan anak-anak muda China belajar ke luar negeri di segala bidang. Dia berharap merekalah kelah yang akan membangun China.

"Lihatlah saat mereka kembali, mereka akan membawa keajaiban untuk negara ini," kata Deng.

Langkah Deng terbukti tak salah. Perekonomian China terus tumbuh.

Pada 1990, Deng Xiao Ping pun harus mengundurkan diri dari pemerintahan karena usia tua dan masalah kesehatan yang kerap mengganggunya. Hingga pada 1997, Deng tutup usia pada usia 92 tahun.

Presiden China saat itu, Jiang Zemin, pun meneruskan semangat perubahan Deng. Ideologi ekonomi terbuka terus dilanjutkan dan sukses menjadikan China salah satu kekuatan besar ekonomi dunia.

Nama Deng pun selalu disebut dengan hormat dalam kongres Partai Komunis China. "Teori ekonomi Deng Xiaoping yang gemilang."

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Poros Jakarta-Pyongyang-Peking, Rumusan Politik Luar Negeri Soekarno yang Anti Barat
Sejarah Poros Jakarta-Pyongyang-Peking, Rumusan Politik Luar Negeri Soekarno yang Anti Barat

Di masa Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno merumuskan politik luar negeri yang cenderung anti barat dan memihak kepada negara-negara Komunis.

Baca Selengkapnya
Data Terbaru 10 Orang Terkaya di China, Ada Bos TikTok yang Hartanya Merosot Rp95 Triliun
Data Terbaru 10 Orang Terkaya di China, Ada Bos TikTok yang Hartanya Merosot Rp95 Triliun

Penurunan harga real estat yang berkepanjangan ditambah beberapa kasus gagal bayar yang juga membebani kekayaan miliarder China.

Baca Selengkapnya
Bukti Ekonomi China Makin Suram
Bukti Ekonomi China Makin Suram

Daya beli masyarakat China tetap lemah meski pemerintah telah menggelontorkan sejumlah insentif.

Baca Selengkapnya
Pemerintah China Siapkan Anggaran Ribuan Triliun Demi Buka Lapangan Kerja
Pemerintah China Siapkan Anggaran Ribuan Triliun Demi Buka Lapangan Kerja

"Ketenagakerjaan, menyangkut kepentingan vital rakyat."

Baca Selengkapnya
Lobi-Lobi China Berkaitan Ekonomi Digital Memang Nyata, Ini Buktinya
Lobi-Lobi China Berkaitan Ekonomi Digital Memang Nyata, Ini Buktinya

Perusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Diam-Diam China Rayu Indonesia agar Tak Turuti Kebijakan Perdagangan Negara Barat
Diam-Diam China Rayu Indonesia agar Tak Turuti Kebijakan Perdagangan Negara Barat

Meski begitu, Mendag Zulkifli mengaku tak meresnpons serius ungkapan tersebut. Dia hanya mengamini kalau Indonesia kelak akan menjadi negara besar.

Baca Selengkapnya
Hidup Etnis 'Chindo' Pada Masa Soeharto
Hidup Etnis 'Chindo' Pada Masa Soeharto

Inpres Nomor 14 tahun 1967 bikin kehidupan etnis Tionghoa semakin terdesak.

Baca Selengkapnya
Sampai Bikin China-Eropa Khawatir, Begini Suksesnya Hilirisasi Indonesia yang Diungkapkan Eks Mendag Lutfi
Sampai Bikin China-Eropa Khawatir, Begini Suksesnya Hilirisasi Indonesia yang Diungkapkan Eks Mendag Lutfi

Berkembangnya hilirisasi Indonesia bikin China-Eropa ketar-ketir.

Baca Selengkapnya
Platform Digital Baru China Bikin Khawatir, Menteri Teten Minta Presiden Tak Izinkan Masuk ke Indonesia
Platform Digital Baru China Bikin Khawatir, Menteri Teten Minta Presiden Tak Izinkan Masuk ke Indonesia

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengkhawatirkan platform digital baru dari Negara China, yakni Temu.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Kuat Korea Selatan Bisa Keluar dari Middle-Income Trap
Ini Alasan Kuat Korea Selatan Bisa Keluar dari Middle-Income Trap

Fokus pemerintah Korea terarah dan memiliki langkah-langkah yang berurutan.

Baca Selengkapnya
Pria di China Ditangkap karena Pura-Pura Kaya Demi Menarik Peserta Judi Online
Pria di China Ditangkap karena Pura-Pura Kaya Demi Menarik Peserta Judi Online

Pria ini ditahan karena mengganggu ketertiban umum dan peraturan dunia maya.

Baca Selengkapnya
Pendiri Huawei Dulunya Ternyata Orang Miskin, Tinggal di Rumah Reot dan Harus Makan Jagung
Pendiri Huawei Dulunya Ternyata Orang Miskin, Tinggal di Rumah Reot dan Harus Makan Jagung

Saat usianya menginjak 75 tahun, pendiri Huawei memiliki kekayaan sebesar USD 1,3 miliar atau Rp18,28 triliun (USD 1 = Rp14.066).

Baca Selengkapnya