JK: BBM pasti naik, besarannya tergantung harga minyak dunia
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah memberikan sinyal bahwa pemerintah bakal menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada bulan ini atau November 2014.
Sebelum resmi menaikkan harga BBM, pemerintah terlebih dulu memastikan penyebaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Meski didesak memberikan bocoran soal besaran kenaikan harga, JK masih tetap merahasiakannya. Dia tidak menyebutkan secara pasti besaran kenaikan harga BBM.
-
Dimana harga BBM termahal di dunia? Biaya satu galon bahan bakar di Hong Kong mencapai Rp187.000.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Siapa yang mencatat lonjakan konsumsi BBM? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
JK mengatakan, pemerintah akan terlebih dahulu mempertimbangkan harga minyak dunia.
"Apa yang dimaksud bertahap dan langsung, yang langsung itu sekaligus mendekati, katakanlah tidak terlalu tinggi subsidinya," ucap JK di Kantor Wakil Presiden, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (3/11).
Semula kenaikan harga BBM bersubsidi akan berada di kisaran Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per liter, namun dengan adanya pertimbangan harga minyak dunia, kisaran kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut bisa berubah.
"Saat ini kebetulan harga minyak dunia tidak tinggi juga, jadi tentu ada perhitungan baru lagi," tutur JK.
Dia juga belum bersedia menyampaikan skema kenaikan harga BBM apakah akan bertahap atau secara langsung.
Kenaikan harga BBM bersubsidi juga mempertimbangkan laporan BPH Migas yang menyebut kuota BBM bersubsidi habis pada 22 November 2014. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pemerintah akan menghitung secara cermat sebelum memutuskan kebijakan harga BBM.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM di SPBU BP AKR per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaHarga BBM BP 92 di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur masih tetap dibanderol Rp12.290 per liter.
Baca Selengkapnya