JK: Infrastruktur jadi pekerjaan pemerintah yang tak pernah selesai
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan proyek infrastruktur menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah yang tidak akan pernah ada habisnya. Menurutnya, perkembangan zaman membuat masyarakat membutuhkan suatu fasilitas yang memudahkan dan efisien.
"Berbicara tentang infrastruktur saya kita ini menjadi pekerjaan yang tidak pernah selesai. Karena perkembangan jumlah penduduk, ekonomi, dan teknologinya. Negara apapun akan mengalami seperti ini, baik negara maju maupun negara berkembang," ujarnya dalam ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum di Hotel Shang Ri La, Jakarta, Selasa (8/11).
Dirinya mencontohkan, pada 1950 silam, keadaan jalan raya dengan batu sudah cukup membahagiakan bagi masyarakat Indonesia. Namun, seiring kemajuan zaman dan teknologi serta perkembangan perekonomian, masyarakat menginginkan jalan tol.
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Kenapa jalan tol di Indonesia terus dibangun? Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) terus gencar membangun infrastruktur jalan tol untuk menekan biaya logistik.
-
Mengapa Jakarta butuh investasi? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
-
Mengapa Jokowi mendorong investasi di IKN? 'Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan,' ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6). Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
"Kemudian kereta, dulu punya kereta dengan kecepatan 100 km, sekarang sudah pengennya 300 km. Ini kebutuhan akan terus menerus bertambah dan ini jadi paling dinamis," tuturnya.
Potensi akan terus meningkatnya kebutuhan infrastruktur diharapkan bisa dioptimalkan oleh investor swasta. Menurut dia, tidak saja pemerintah yang mendapatkan keuntungan, namun investor swasta juga akan mendapat keuntungan.
"(Proyek) itu akan berlanjut terus menerus. Kebutuhan infrastruktur semua negara adalah suatu yang dinamis dan tidak pernah berhenti. Ini bisnis menarik untuk siapa saja. Apalagi di ASEAN dengan penduduk 600 juta," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak pihak yang mempertanyakan keberlanjutan pembangunan IKN usai Jokowi tak lagi menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, sejak awal pemerintahannya, ia memang berfokus pada pembangunan infrastruktur.
Baca Selengkapnya"Tuntaskan agenda pembangunan yang belum selesai," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPercepatan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia diperlukan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur menjadi kunci dari penopang aktivitas ekonomi.
Baca SelengkapnyaKegiatan PKT non rutin dimaksudkan agar dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, Indonesia tak seperti negara lain yang hanya satu daratan.
Baca SelengkapnyaAnggaran infrastruktur ini juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPercepatan pembangunan terutama dilakukan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Baca SelengkapnyaPemerintah kini tengah mengebut pembangunan IKN di Kalimantan Timur
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca Selengkapnya