Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK: Kebijakan BI stabilkan Rupiah hanya efektif jangka pendek

JK: Kebijakan BI stabilkan Rupiah hanya efektif jangka pendek Jusuf Kalla berkunjung ke merdeka.com. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) membawa kerugian sekaligus keuntungan. Kalla melihat beberapa sektor diuntungkan dengan depresiasi Rupiah terhadap USD. Selain itu, depresiasi Rupiah terhadap USD memberi titik keseimbangan baru bagi Rupiah.

"Untuk kita di Jakarta ini yang membeli barang-barang impor mungkin jelek. Tapi orang Sumatera yang menjual karet, sawit itu mendapat penghasilan yang lebih banyak. Untuk orang Sulawesi menjual udang menjual coklat itu menguntungkan. Jadi sebenarnya Rupiah itu terkoreksi untuk memberikan suatu keseimbangan baru untuk masyarakat juga," jelas Kalla di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (3/12).

Kalla mengakui bahwa depresiasi Rupiah merupakan imbas dari kondisi perekonomian global dan defisit neraca transaksi berjalan akibat tingginya impor, terutama migas. Oleh sebab itu, Kalla menekankan pentingnya mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) atau konversi energi agar impor migas tidak terus membengkak.

"Jangan terlalu boros dalam barang-barang impor seperti minyak. Termasuk subsidi BBM, itu salah satu caranya mengurangi pemakaian, cara mengurangi pemakaian adalah menaikkan harganya," ungkap Kalla.

Dalam menjaga nilai tukar Rupiah agar tidak terlalu terdepresiasi terhadap USD, Bank Indonesia telah melakukan pelbagai langkah, salah satunya adalah melalui instrumen moneter yakni menaikkan BI Rate. Menurut Kalla, langkah BI tersebut tidak akan banyak berpengaruh memperkuat Rupiah. Pemerintah harus sangat serius memperbaiki sisi fundamental depresiasi Rupiah, yakni sektor riil.

"BI tidak bisa terus-terusan intervensi menggunakan cadangan devisa, harus dihemat-hemat itu cadangan devisa kita yang sudah tinggal USD 90-an miliar. Kalau tidak, bahaya. Tidak bisa hanya dari sisi moneter saja, itu jangka pendek, sektor riil harus diperbaiki," tutup Kalla. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain

DPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik

Baca Selengkapnya
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Rupiah Mulai Menguat, Begini Saran Anggota DPR
Rupiah Mulai Menguat, Begini Saran Anggota DPR

Nilai tukar rupiah terus menguat dalam dua hari terakhir

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6,5 Persen di Agustus 2024, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6,5 Persen di Agustus 2024, Ternyata Ini Alasannya

Perry menjelaskan keputusan ini diambil agar tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.

Baca Selengkapnya
BI Klaim Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari Bath Thailand hingga Won Korea, Ini Datanya
BI Klaim Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari Bath Thailand hingga Won Korea, Ini Datanya

Kebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.

Baca Selengkapnya
Kenaikan Suku Bunga BI Bak Minum Paracetamol, Begini Penjelasannya
Kenaikan Suku Bunga BI Bak Minum Paracetamol, Begini Penjelasannya

Menaikkan suku bunga tinggi pun tidak cukup membantu pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Bakal Terus Menguat di Bawah Level Rp16.000 per USD
Gubernur BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Bakal Terus Menguat di Bawah Level Rp16.000 per USD

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Krisis Moneter 1998
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Krisis Moneter 1998

Bank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.

Baca Selengkapnya