Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK: Lembaga keuangan mikro zaman dulu ambil pola pikir rentenir

JK: Lembaga keuangan mikro zaman dulu ambil pola pikir rentenir Jusuf Kalla. ©2013 Merdeka.com/Handout dok. JK

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut, lembaga keuangan mikro sudah ada sejak dulu. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari Kredit Candak Kulak, Kupedes hingga Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Namun, persoalan muncul karena sistem yang diterapkan kurang baik, akibatnya bunga yang ditetapkan sangat tinggi dan menimbulkan ketidakadilan.

"Masalah yang timbul akibat tidak mempunyai suatu sistem yang baik, ialah bunga yang tinggi, akibatnya justru kembali menyebabkan ketidakadilan baru, pengusaha besar mendapat bunga yang rendah, korporasi. Usaha kecil justru mendapat bunga lebih tinggi, kadang-kasang dua kali lipat mahalnya dibanding dengan kredit perusahaan besar, timbul lagi ketidakadilan baru," papar JK di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (15/3).

Orang lain juga bertanya?

JK menilai, ada yang salah dalam pola pikir yang menjadi dasar lembaga keuangan mikro terdahulu, yakni membandingkan dengan rentenir. "Selalu dasar berpikirnya keliru, dasar berpikirnya selalu mengambil jasa rentenir, kalau kita tidak kasih dia ke rentenir, ke rentenir 30 persen, 40 persen, kita kasih 20 persen sudah bagus," tutur JK.

Seharusnya, lanjut JK, pengelola lembaga keuangan mikro mampu berpikir sebaliknya. JK mengumpamakan penerapan bunga pinjaman mikro sebesar 10 persen. Dengan 10 persen bunga kredit mikro, maka pengusaha mikro tidak hanya bisa langgeng berusaha, tetapi juga bisa membangun aset.

"Karena dikasih (bunga) mahal maka dia tidak pernah punya kios, bisa dagang, iya, tapi dia tidak punya aset," imbuh JK.

Oleh sebab itu, JK mengatakan, pemerintah saat ini sedang meninjau ulang sistem keuangan, khususnya untuk pembiayaan mikro agar tercipta keadilan dalam mendapatkan akses keuangan.

"Justru yang lemah harus mendapat layanan lebih baik daripada yang kuat. Yang lemah harus mendapat bunga yang lebih efisien dibanding yang kuat, yang kuat tidak perlu dibantu tapi yang lemah harus dibantu," tutur JK.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rawan Terjadi Penipuan pada Agen BRILink, Pelaku Punya Beragam Modus
Rawan Terjadi Penipuan pada Agen BRILink, Pelaku Punya Beragam Modus

Berbagai modus penipuan tidak membuat mereka kapok ataupun takut menjadi seorang Agen BRIlink

Baca Selengkapnya
Tampang 'Ordal' Bank Pelat Merah Berkomplot dengan Calo Ajukan KUR Fiktif hingga Rp1,2 Miliar
Tampang 'Ordal' Bank Pelat Merah Berkomplot dengan Calo Ajukan KUR Fiktif hingga Rp1,2 Miliar

Kepala Kejaksaan Negeri Tangsel, Apsari Dewi menuturkan keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung dilakukan penahanan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Orang Miskin Tetap Miskin, Pelajari Cara Memutus Rantai Kemiskinan
Ternyata Ini Penyebab Orang Miskin Tetap Miskin, Pelajari Cara Memutus Rantai Kemiskinan

Bukan artinya orang miskin akan terus-terusan terjebak dan tidak bisa mengubah garis hidupnya.

Baca Selengkapnya
OJK Sebut Kerugian Rp139 Triliun dari Investasi Ilegal
OJK Sebut Kerugian Rp139 Triliun dari Investasi Ilegal

Maraknya kejahatan di sektor keuangan digital juga dipengaruhi oleh indeks literasi keuangan di Indonesia yang masih rendah.

Baca Selengkapnya
Tips Penting Jika Terlanjur Pinjam Uang Lewat Pinjol
Tips Penting Jika Terlanjur Pinjam Uang Lewat Pinjol

Meminjam dana dari pinjol atau rentenir karena persyaratan yang sangat mudah, meskipun dibebankan bunga tinggi.

Baca Selengkapnya
Dampak Pinjol dan Judi Online Membahayakan, Sri Mulyani Beri Wejangan Begini
Dampak Pinjol dan Judi Online Membahayakan, Sri Mulyani Beri Wejangan Begini

Sri Mulyani menekankan bisnis yang ideal tidak mungkin memberikan keuntungan yang terlampau melimpah.

Baca Selengkapnya
Ratusan Warga Garut Heran Tiba-Tiba Punya Utang, 4 Mantan Pegawai PT PNM Masuk Bui
Ratusan Warga Garut Heran Tiba-Tiba Punya Utang, 4 Mantan Pegawai PT PNM Masuk Bui

Empat mantan pegawai PT PNM Unit Mekaar di Garut harus mendekam di penjara karena diduga terlibat penggelapan dana dengan modus kredit fiktif.

Baca Selengkapnya