Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK: Malaysia dan Singapura bakal diserbu TKI

JK: Malaysia dan Singapura bakal diserbu TKI Jusuf Kalla berkunjung ke merdeka.com. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memprediksi saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 mendatang, membuat Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berbondong-bondong bekerja di Singapura dan Malaysia. Besarnya upah yang diterima menjadi daya tarik utama.

Menurut JK, arus tenaga kerja saat MEA akan ditentukan oleh besaran upah yang berlaku di tiap negara di ASEAN. Kecenderungannya, tenaga kerja akan mencari negara-negara yang memberikan upah besar.

"Nanti orang Indonesia banyak kerja di Malaysia, Singapura, 2 negara itu paling yang dekat. Dokter Singapura sekali periksa 2 juta, kita Rp 200.000- Rp 300.000, mana mau mereka kerja di sini," kata JK di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (30/1).

Selain itu, faktor kedekatan bahasa juga mempengaruhi pola pergerakan tenaga kerja. JK mengatakan, tenaga kerja Indonesia akan memburu pekerjaan di Singapura atau Malaysia lantaran kedekatan bahasa.

Sementara itu, pekerja-pekerja dari negara lain akan kesulitan memburu pekerjaan di Indonesia. "Indonesia paling kerja di Malaysia dan Singapura karena bahasanya mirip-mirip, mudah dimengerti. Kalau Kamboja, Thailand, Vietnam hurufnya sama kaya cacing-cacing, nggak mungkin kita kesana," ujarnya.

Setidaknya ada delapan sektor jasa yang akan terbuka bagi tenaga kerja ASEAN, antara lain pengobatan (tenaga medis/dokter), perawat, arsitek, engineering, dokter gigi, akuntan, tenaga survei dan pariwisata. Selain itu, tiap negara ASEAN juga sudah bersepakat untuk menyatukan kekuatan di bidang politik, ekonomi, kebudayaan, perhubungan, kesehatan dan perdamaian.

"Isinya sebenarnya suatu community kerja sama perdagangan bebas. Flow orang, barang, dan jasa, ini tidak menjadi halangan. Ini prinsip-prinsip dasar, makna dari ASEAN Community," tegasnya.

JK menilai, dengan adanya MEA membuat para negara ASEAN saling berlomba dalam efektifitas. "Bersaing lebih baik, murah, dan cepat. Siapa yang menang adalah yang lebih baik. Siapa yang lebih cepat delivery-nya dan lebih murah barangnya," terangnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ribuan WNI Ramai-Ramai Jadi Warga Negara Singapura, Ini Dampaknya ke Indonesia
Ribuan WNI Ramai-Ramai Jadi Warga Negara Singapura, Ini Dampaknya ke Indonesia

Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham mencatat sebanyak 3.912 WNI beralih menjadi warga negara Singapura selama 201

Baca Selengkapnya
Indonesia-Malaysia Sepakat Bentuk Joint Task Force Percepat Integrasi Sistem
Indonesia-Malaysia Sepakat Bentuk Joint Task Force Percepat Integrasi Sistem

Proses integrasi mengalami sejumlah kendala teknis karena pihak Malaysia masih memerlukan waktu untuk mengintegrasikan sistem internal mereka.

Baca Selengkapnya
Seperti di Indonesia, Angka Pengangguran di Korea Terus Meningkat
Seperti di Indonesia, Angka Pengangguran di Korea Terus Meningkat

Beban kerja makin tinggi sementara gaji tidak sesuai menjadi salah satu pemicu warga Korea sulit mendapatkan pekerjaan layak.

Baca Selengkapnya
Industri Tekstil Indonesia Merosot, Waspada PHK Massal Mengintai
Industri Tekstil Indonesia Merosot, Waspada PHK Massal Mengintai

Angka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.

Baca Selengkapnya
Kadin Sebut Pemerintah Harusnya Sediakan 3 Juta Lapangan Kerja per Tahun
Kadin Sebut Pemerintah Harusnya Sediakan 3 Juta Lapangan Kerja per Tahun

Shinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.

Baca Selengkapnya
Janji Muhaimin Jika Terpilih di Pilpres 2024, Tak Ada Lagi Pekerja Asing di Level Bawah
Janji Muhaimin Jika Terpilih di Pilpres 2024, Tak Ada Lagi Pekerja Asing di Level Bawah

Berdasarkan penelitian BRIN, TKA mendominasi pekerjaan kasar di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kasus PMI Tak Digaji Paling Banyak Terjadi di Malaysia dan Arab Saudi
Kasus PMI Tak Digaji Paling Banyak Terjadi di Malaysia dan Arab Saudi

Kemenlu tidak menyebut secara spesifik berapa jumlah WNI yang tidak digaji.

Baca Selengkapnya
69 Warga Karawang Hilang Kontak dan Disiksa saat Kerja di Luar Negeri
69 Warga Karawang Hilang Kontak dan Disiksa saat Kerja di Luar Negeri

Kasus PMI Non Prosedural ini kerap terjadi karena iming-iming keberangkatan yang mudah, tidak membutuhkan pelatihan dan kompetensi bidang.

Baca Selengkapnya
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara

PHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.

Baca Selengkapnya
Ingin Cari Gaji Besar di Malaysia, Dua Warga Banyuwangi Justru Pulang dalam Kondisi Depresi tanpa Sepeser Uang
Ingin Cari Gaji Besar di Malaysia, Dua Warga Banyuwangi Justru Pulang dalam Kondisi Depresi tanpa Sepeser Uang

Mereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya
Sulit Dapat Kerja di Indonesia, Minat Warga jadi TKI di Luar Negeri Masih Tinggi
Sulit Dapat Kerja di Indonesia, Minat Warga jadi TKI di Luar Negeri Masih Tinggi

Tingginya animo masyarakat untuk menjadi TKI salah satunya karena upah kerja di negara asing sangat tinggi.

Baca Selengkapnya