Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK: Saya selalu protes agar BI rate turun

JK: Saya selalu protes agar BI rate turun Jusuf Kalla. ©2013 Merdeka.com/Handout dok. JK

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) baru saja mengumumkan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate di posisi 7,75 persen.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi langkah BI mempertahankan BI Rate sebesar 7,75 persen.

"Kita terima kasih kepada kepada BI bahwa BI Rate tidak naik," kata JK di hadapan pelaku industri dalam acara Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan 2015, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) di komplek Kementerian Keuangan, Jumat (16/1).

Orang lain juga bertanya?

JK berharap, bank sentral bisa menurunkan suku bunga acuan agar ekonomi Indonesia bisa bertumbuh. JK mengaku sering mengkritisi langkah BI apabila memutuskan untuk menaikkan BI Rate.

"Semoga tahun depan BI Rate bisa turun karena saya selalu complain itu," ucap JK.

Seperti diketahui, turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar di awal tahun ini, tidak serta merta diikuti dengan kebijakan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (BI Rate).

Padahal, saat pemerintah menaikkan harga BBM, bank sentral langsung merespon dengan menaikkan BI rate sekitar 0,25 persen atau dari 7,5 persen menjadi 7,75 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menyebut, pihaknya kukuh meneruskan pengetatan likuiditas di pasar keuangan Tanah Air.

"Kebijakan tersebut konsisten mengarahkan inflasi ke sasaran 4 persen plus-minus 1 persen pada 2015, dan menurunkan defisit transaksi berjalan ke arah yang lebih sehat," ujar Tirta di Jakarta.

Bank sentral melihat masih ada risiko terhadap perekonomian nasional. Hal itu dianggap bisa mengancam defisit transaksi berjalan dan inflasi. "Sumbernya internal maupun eksternal," jelasnya.

BI akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial untuk memperkuat ekonomi nasional menghadapi seluruh risiko itu. Faktor paling diwaspadai BI adalah kebijakan Bank Sentral Amerika.

Meski begitu, Tirta menegaskan, bank sentral optimis perekonomian Indonesia ke depan makin baik. "Ke depan, perekonomian Indonesia semakin baik, dengan pertumbuhan ekonomi yang makin tinggi. Serta makin kuatnya reformasi struktural," terangnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tok! Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen
Tok! Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen

Dengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.

Baca Selengkapnya
Bos BI Beberkan Alasan Masih Tahan Suku Bunga Acuan Saat Tren Penurunan Inflasi
Bos BI Beberkan Alasan Masih Tahan Suku Bunga Acuan Saat Tren Penurunan Inflasi

Ternyata ini alasan Bank Indonesia masih tahan suku bunga acuan di tengah penurunan inflasi.

Baca Selengkapnya
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6,5 Persen di Agustus 2024, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6,5 Persen di Agustus 2024, Ternyata Ini Alasannya

Perry menjelaskan keputusan ini diambil agar tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.

Baca Selengkapnya
FOTO: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen, Ini Alasannya
FOTO: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen, Ini Alasannya

Keputusan mempertahankan suku bunga ini bertujuan menjaga aliran masuk modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen
Ternyata Ini Alasan Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen

Putusan mempertahankan suku bunga acuan ini dibuat untuk menjaga tingkat inflasi nasional agar terkendali, seiring pergolakan ekonomi di tingkat global.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan

Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Bank Indonesia Terpaksa Masih Tahan Suku Bunga Acuan
Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Bank Indonesia Terpaksa Masih Tahan Suku Bunga Acuan

Erwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.

Baca Selengkapnya