JK: Saya selalu protes agar BI rate turun
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) baru saja mengumumkan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate di posisi 7,75 persen.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi langkah BI mempertahankan BI Rate sebesar 7,75 persen.
"Kita terima kasih kepada kepada BI bahwa BI Rate tidak naik," kata JK di hadapan pelaku industri dalam acara Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan 2015, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) di komplek Kementerian Keuangan, Jumat (16/1).
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
KPR BRI punya suku bunga apa saja? BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Siapa yang mendukung Banyuwangi dalam pengendalian inflasi? 'Kami juga terus koordinasi dengan BI sebagai otoritas moneter yang berkait erat dengan pengendalian inflasi. BI memiliki concern yang kuat dan detil ke pemda-pemda untuk mengendalikan inflasi sesuai arahan Presiden Jokowi,' jelas Ipuk.
JK berharap, bank sentral bisa menurunkan suku bunga acuan agar ekonomi Indonesia bisa bertumbuh. JK mengaku sering mengkritisi langkah BI apabila memutuskan untuk menaikkan BI Rate.
"Semoga tahun depan BI Rate bisa turun karena saya selalu complain itu," ucap JK.
Seperti diketahui, turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar di awal tahun ini, tidak serta merta diikuti dengan kebijakan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (BI Rate).
Padahal, saat pemerintah menaikkan harga BBM, bank sentral langsung merespon dengan menaikkan BI rate sekitar 0,25 persen atau dari 7,5 persen menjadi 7,75 persen.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menyebut, pihaknya kukuh meneruskan pengetatan likuiditas di pasar keuangan Tanah Air.
"Kebijakan tersebut konsisten mengarahkan inflasi ke sasaran 4 persen plus-minus 1 persen pada 2015, dan menurunkan defisit transaksi berjalan ke arah yang lebih sehat," ujar Tirta di Jakarta.
Bank sentral melihat masih ada risiko terhadap perekonomian nasional. Hal itu dianggap bisa mengancam defisit transaksi berjalan dan inflasi. "Sumbernya internal maupun eksternal," jelasnya.
BI akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial untuk memperkuat ekonomi nasional menghadapi seluruh risiko itu. Faktor paling diwaspadai BI adalah kebijakan Bank Sentral Amerika.
Meski begitu, Tirta menegaskan, bank sentral optimis perekonomian Indonesia ke depan makin baik. "Ke depan, perekonomian Indonesia semakin baik, dengan pertumbuhan ekonomi yang makin tinggi. Serta makin kuatnya reformasi struktural," terangnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan Bank Indonesia masih tahan suku bunga acuan di tengah penurunan inflasi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaPerry menjelaskan keputusan ini diambil agar tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga ini bertujuan menjaga aliran masuk modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPutusan mempertahankan suku bunga acuan ini dibuat untuk menjaga tingkat inflasi nasional agar terkendali, seiring pergolakan ekonomi di tingkat global.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca Selengkapnya