Jokowi Akui Pemerintah Sering Kedodoran Terkait Akurasi Data Pertanian
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung terkait akurasi data. Dia mengatakan pemerintah sering kedodoran terkait akurasi dan ketepatan data.
Hal itu disampaikan langsung pada saat menyampaikan sambutan pencanangan pelaksanaan pendataan sensus pertanian 2023, dipantau melalui Youtube BPS Statistik, Senin (15/5).
"Kita tahu untuk menghasilkan sebuah kebijakan yang tepat butuh data yang akurat, sering kita kedodoran di sini. Lahan pertanian kita berada butuh pupuk berapa, sering data itu tidak siap, dan akurat," ujar Jokowi.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
-
Kenapa Jokowi cek stok beras? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kapan Jokowi menyampaikan pesan tentang pengelolaan anggaran? Jokowi menyampaikan alasan mengapa semua negara memiliki ketakutan terhadap hal-hal tersebut.'Karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja, beban fiskal itu akan sangat, sangat besar,' jelasnya.
-
Siapa yang diingatkan Jokowi soal pengelolaan anggaran? Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
Dia menjelaskan, sektor pertanian melibatkan hajat hidup orang banyak, sehingga butuh akurasi kebijakan dan akurasi data. Menurutnya jika pemerintah menangani kebijakan tersebut dengan baik, maka tidak akan ada keluhan.
"Kalau sudah kita putuskan pupuk subsidi, katakanlah 9 juta ton, itukan dari data yang memutuskan itu, tapi di lapangan banyak petani yang bilang pak pupuk tidak ada. Mungkin suplainya kurang, mungkin distribusi yang enggak betul, tapi kalau datanya akurat gampang sekali. Oh iya bukan 9 juta tapi 13 juta ton di sana sudah rampung tidak ada keluhan," terang dia.
Lebih lanjut, dirinya sangat mendukung adanya pelaksanaan sensus pertanian 2023. Perlu diketahui sensus pertanian dilaksanakan 10 tahun terakhir.
Kepala negara ini menilai, sensus pertanian seharusnya dilaksanakan 5 tahun sekali, karena setiap tahunnya pasti berubah, namun tetap menggunakan keputusan data 10 tahun yang lalu.
"Mestinya ini setiap 5 tahun lah, biayanya juga tidak banyak, berapa sih mungkin Rp 3 triliun-an tapi penting bagaimana saya memutuskan sebuah kebijakan kalo datanya nggak akurat dan paling terupdate terkini," tambahnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi prihatin akan banyaknya aplikasi yang dimiliki oleh Kementerian Lembaga, yang menimbulkan ketidakefisienan.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons permintaan maaf Presiden Jokowi jelang masa akhir jabatannya
Baca Selengkapnya"Ada yang lebih dari 5.000 (aplikasi). Saya enggak nunjuk di kementerian mana. Saking kreatifnya," ujar Jokowi
Baca SelengkapnyaMasalah tersebut seperti data pemilih yang tidak akurat, distribusi logistik, hingga kerusakan alat dan surat suara.
Baca SelengkapnyaDia kerap mendapat keluhan bahwa APBD tidak cukup untuk memperbaiki.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mengingatkan tidak usah berlebihan. Dia menyebut data yang dikantongi Jokowi bersumber dari hasil survei.
Baca Selengkapnya"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi terus memantau realisasi belanja pemerintah pusat maupun daerah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan, riset-riset pangan dan holtikultura di Indonesia sendiri masih tertinggal dengan negara lain.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin memastikan kelancaran distribusi bantuan pangan serta mengecek ketersediaan stok beras nasional yang dikelola oleh Bulog.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan tidak semua data keamanan negara bisa dibuka sembarangan.
Baca Selengkapnya