Jokowi bakal evaluasi kinerja menteri dari hasil paket kebijakan
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki menyampaikan soal monitoring dan evaluasi terhadap paket kebijakan ekonomi jilid I hingga VI yang telah diluncurkan. Paket kebijakan tersebut melibatkan 17 kementerian/Lembaga (K/L).
Teten mengatakan, evaluasi dilakukan bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan terdapat dua aspek yang dinilai. Pertama adalah aspek ketepatan waktu dan selanjutnya soal dampak kebijakan tersebut.
"Pertama kami sampaikan dari aspek ketepatan waktu implementasi regulasi," ujar Teten di kantornya, Jakarta, Minggu (13/12).
-
Bagaimana Prabowo menilai kinerja Kabinet? Soal evaluasi, dia tentu akan melakukannya tanpa harus memberikan target waktu-waktu tertentu.'Saya kira tidak terpaku waktu ya (evaluasi kabinet). Saya tanamkan rasa tanggung jawab, saya menggugah cinta Tanah Air. Kalau orang itu cinta Tanah Air, kalau orang itu sadar dia harus bekerja untuk kepentingan sebaik-baiknya rakyat dan bangsa, saya kira hasilnya akan baik,' ujarnya.
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Bagaimana Jokowi menilai transisi kepemimpinan? Dia mencontohkan, untuk RAPBN 2025, Prabowo sudah melakukan pertemuan beberapa kali dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. 'Hampir setiap minggu, hampir setiap hari bertemu untuk mempersiapkan. Artinya apa? Transisi kepemimpinan ini akan berjalan dengan lancar, insyaallah mulus, sehingga setelah dilantik, Presiden dan seluruh Kabinet langsung bisa bekerja dengan cepat melaksanakan program-program yang ada, tanpa ada jeda,' ucap Jokowi.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Dari hasil evaluasi 175 aturan yang masuk paket kebijakan, 53 persen ada di 4 kementerian yaitu Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Keuangan
"Ada 53 persen deregulasi ada di empat K/L antara lain Kementerian Perdagangan, Kemen KUMKM, Kemenperin dan Kemenkeu. Paket I sampai VI terdiri dari 5 jenis regulasi, 78 persen menyangkut permen, perka, kepmen dan surat edaran lalu 22 persen peraturan pemerintah, perpres, inpres di tingkat presiden," jelas dia.
Lanjut Teten, apabila terdapat permasalahan dalam mengimplementasikan aturan-aturan tersebut nantinya Kantor Staf Presiden tidak menegur langsung menteri di kementerian terkait.
"Dalam implementasi tidak langsung tegur menteri atau publik, kami tidak melakukan itu (rapot merah) kami berikan langsung ke presiden, lalu presiden yang evaluasi menteri, kami sepakati, supaya presiden tahu persis kinerja menterinya seperti apa yang perlu di improve, fungsi kami memberikan penilaian ke presiden," jelas dia.
Teten menyampaikan dari 175 aturan yang dideregulasi terdapat 10 aturan yang dibatalkan. Sehingga 135 aturan sudah selesai dan 30 aturan masih dalam proses.
"Aturan yang belum diproses kebanyakan di K/L, banyak peraturan yang harus dibicarakan lintas K/l jadi butuh waktu, kami optimis akhir tahun selesai, soalnya kompleksitas masing-masing kementerian berbeda-beda," ungkapnya.
Dampak implementasi paket kebijakan 1 hingga VI baru akan di monitor tahun depan karena dampak belum bisa terlihat tahun ini. Pemerintah menurut Teten juga sangat terbuka jika paket deregulasi tersebut kontra produktif. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukan hanya melakukan evaluasi terhadap kinerja jajaran kabinet merah putih, Prabowo juga diminta untuk mengevaluasi program kerja mereka.
Baca SelengkapnyaGanjar akan menggunakan KPI untuk melibatkan masyarakat dalam penilaian.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Hashim menyebut dirinya kerap dihujani komentar soal kabinet gemuk di era pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto mengingatkan para menteirnya tidak ragu melaporkan pejabat di bawahnya jika tidak puas dengan kinerjanya.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, hasil survei tersebut menjadi evaluasi pemerintah, untuk menyempurnakan kinerja yang belum sempurna
Baca SelengkapnyaPrabowo juga memberikan arahan agar para menteri untuk segera menyiapkan program kerja masing-masing.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap agar kebijakan dan program yang baik dapat diteruskan di pemerintahan Prabowo.
Baca SelengkapnyaTahun Anggaran 2023 akan ditutup beberapa minggu lagi.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengemukakan sejumlah gagasan penting untuk memperbaiki sistem pemerintahan ketika dia akan memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaRAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.
Baca Selengkapnya4 Menteri yang hadir Airlangga Hartarto, Muhadjir Effendy, Sri Mulyani dan Tri Rismaharini
Baca SelengkapnyaPemerintah menggunakan hasil survei untuk bahan evaluasi dan koreksi.
Baca Selengkapnya