Jokowi Beberkan Tiga Tantangan Besar dalam Transisi Energi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat ada tiga tantangan besar dalam transisi energi. Hal itu kata Jokowi perlu mendapatkan perhatian bersama.
"Pertama terkait dengan akses energi bersih. Kita menghadapi kenyataan bahwa tidak semua warga dunia memiliki akses pada energi terjangkau, andal, berkelanjutan dan modern. Kita harus mendorong energi bersih untuk semua, terutama energi untuk elektrifikasi," kata Jokowi saat memberikan keynote speech dalam acara S20 High Level Policy Webinar on Just Energy Transition, Kamis (17/3).
Tantangan kedua, terkait dengan masalah pendanaan. Proses transisi energi membutuhkan dana sangat besar dan transisi energi membutuhkan proyek proyek baru.
-
Bagaimana Jokowi berharap JAPINDA dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia? 'Agar lebih banyak lagi tenaga terampil Indonesia yang bisa masuk ke Jepang,' ungkap Jokowi.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang berperan aktif dalam pengembangan SDM? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengapresiasi peran aktif dunia usaha dan dunia industri dalam pembangunan SDM terampil di Indonesia.
-
Bagaimana cara Jokowi mempersiapkan Prabowo? 'Jadi, Mas Bowo berangkat ke sini ketemu ini jadi beliau yang saya siap pak siap bener saya ke Tiongkok atas petunjuk beliau saya ke Jepang saya sekarang di perintahkan untuk ke Timur Tengah karena sangat penting,' imbuh dia.
-
Bagaimana Prabowo mempersiapkan SDM keamanan siber? 'Tetapi yang nyata tentang masalah AI, Cyber dan teknologi tinggi adalah sumber dayanya. Awaknya. Saya begitu jadi menteri, saya membentuk empat fakultas baru di bidang sains, teknologi, enginnering, dan mathematics. Kita menyiapkan putra-putri kita untuk menguasai sains, teknologi, AI, untuk menguasai cyber,' ungkap dia.
-
Kenapa Kemnaker dorong peningkatan kompetensi SDM? Untuk mendorong peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan vokasi, Pemerintah menebitkan Perpres 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
"Artinya juga dibutuhkan investasi yang baru, karena itu dibutuhkan eksplorasi mekanisme pembiayaan yang tepat agar tercipta keekonomian harga kompetitif dan tidak membebani masyarakat," bebernya.
Tantangan ketiga adalah dukungan riset dan teknologi. Dalam transisi energi, kata Jokowi diperlukan peran ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itu dilakukan untuk menghasilkan teknologi baru yang lebih efisien serta lebih kompetitif, serta bisa menurunkan biaya dan nilai tambah pada produk industri energi baru terbarukan.
Selain itu, diperlukan persiapan berbagai kompetensi serta keahlian dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi sehingga tersedia SDM yang unggul untuk mendukung transisi energi.
"Kemampuan kita mengatasi tantangan transisi energi akan membuka peluang baru dan lapangan kerja baru. Peningkatan kebutuhan keahlian, inovasi, teknologi dan digitalisasi. Terbukanya peluang ekonomi baru, ekonomi hijau untuk mempercepat pemulihan global," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus mendorong transisi energi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Indonesia telah berhasil menurunkan emisi sebesar 91,5 juta ton
Baca SelengkapnyaPolusi udara beberapa pekan lalu menjadi sorotan publik.
Baca SelengkapnyaPresiden mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar lebih dari 3.600 gigawatt (GW).
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan, disrupsi teknologi sudah melanda semua negara.
Baca SelengkapnyaBPSDM ESDM resmi meluncurkan The 2nd Human Capital Summit of Energy 2025.
Baca SelengkapnyaMitigasi perubahan iklim melalui transisi energi tak akan bisa tercapai jika negara dunia didorong dalam konteks ekonomi.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus segera melakukan transisi energi untuk menangani krisis iklim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan, bahwa Indonesia memiliki kesempatan emas untuk melompat menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pendanaan kepada negara berkembang seharusnya bersifat membangun.
Baca SelengkapnyaDia menilai justru hal itu malah melemahkan komitmen yang dibuat negara-negara tersebut mengenai emisi nol bersih.
Baca SelengkapnyaSaat ini megatren ketenagakerjaan dipengaruhi beberapa hal antara lain globalisasi dan perubahan iklim.
Baca Selengkapnya