Jokowi dan Prabowo sama-sama dinilai tak paham ekonomi nasional
Merdeka.com - Kalangan pengusaha ikut mengomentari debat calon presiden yang mengusung tema pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat akhir pekan lalu. Salah satunya Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi.
Dari debat tersebut, Sofjan pesimis kondisi ekonomi Indonesia akan membaik jika dipimpin Prabowo Subianto ataupun Joko Widodo. Sebab, keduanya dinilai tidak menguasai ekonomi Indonesia secara utuh.
Sofjan menyebut kedua capres hanya sibuk membuat visi dan misi serta target kerja. Di balik itu semua, keduanya melupakan masalah anggaran negara. Sofjan mengingatkan, membangun negara membutuhkan uang yang tidak sedikit.
-
Apa tujuan capres maju? Sejumlah kandidat maju sebagai capres dengan tujuan ingin menang. Tapi ada juga yang maju karena alasan ingin membantu memperkuat posisi partainya di parlemen sebagai bagian dari upaya mencetak pemimpin jika terjadi kebuntuan politik.
-
Siapa yang daftar capres cawapres? 'Pada hari Sabtu sore, kami telah mendapatkan surat, menerima surat pemberitahuan rencana pendaftaran partai koalisi, atau gabungan partai politik dari Partai NasDem, Partai PKB, dan Partai PKS,' kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik dalam konferensi pers di KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (16/10).
-
Bagaimana cara memilih capres dan cawapres? Untuk dapat berpartisipasi dalam pemilu Presiden 2024, setiap warga negara Indonesia harus memenuhi syarat-syarat berikut ini: Genap berumur 17 tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin; Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibuktikan dengan KTP-el;Berdomisili di luar negeri yang dibuktikan dengan KTP-el, paspor dan atau surat perjalanan laksana paspor;Dalam hal pemilih belum mempunyai KTP-el sebagaimana dimaksud dalam huruf c dan d, dapat menggunakan kartu keluarga;Tidak sedang menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Siapa saja capres dan cawapres 2024? Ada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung dalam pemilu 2024 ini, yaitu:Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 1 dan diusung oleh empat partai koalisi, yakni Partai Nasdem, PKS, PKB, dan Partai Ummat. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 2 dan diusung oleh delapan partai politik pengusung. Mereka adalah Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PBB, Garuda, dan Gelora.Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 3 dan diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hanura.
-
Kenapa politikus maju capres ? Sejumlah kandidat maju sebagai capres dengan tujuan ingin menang. Tapi ada juga yang maju karena alasan ingin membantu memperkuat posisi partainya di parlemen sebagai bagian dari upaya mencetak pemimpin jika terjadi kebuntuan politik.
-
Siapa yang akan mengamankan Capres-Cawapres? Maka mereka akan mendapatkan pengamanan sesuai dengan Undang-Undang Pemilu nomor 17.'Kendaraan, lokasi dan seterusnya, itu nanti yang akan melakukan pihak kepolisian.
"Kita tahu dua-duanya itu kan secara nasional tidak menguasai. Mereka enggak tahu budget seperti apa, enggak tahu ini dan itu. Itu cuma rencana-rencana mereka, karena kalau sudah di pemerintahan mereka harus ubah karena kalau uangnya enggak ada ya mau bikin apa," ucap Sofjan ketika ditemui di Hotel Le-Meridien, Jakarta, Kamis (19/5).
Sofjan melihat rencana kedua capres cuma membuat pengusaha bingung. Baik Prabowo maupun Jokowi sangat menggebu membangun beragam infrastruktur.
"Menjalankan apa yang sudah ada tapi kalau you enggak tahu apa-apa kan percuma. Jadi you ngomong macam-macam yang aneh-aneh kan kita juga bingung kan," tegasnya.
Saat ini, kondisi ekonomi nasional tengah mengalami perlambatan. Nilai tukar Rupiah tertekan hingga sempat menyentuh level Rp 12.000 per USD. Investor masih wait and see melihat arah ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden baru.
"Nanti setelah tanggal 9 Juli (Pilpres) itu orang akan ada optimisme baru atau sama sekali tidak optimis. Tergantung siapa yang menang dan kerjanya nanti," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ide yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menghadiri peringatan hari konstitusi dan HUT ke-78 MPR.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi politisi yang kerap mengumbar janji-janji manis tiap pemilu.
Baca SelengkapnyaIndef menilai semua cita-cita tersebut bisa terwujud. Namun, konsekuensinya Prabowo-Gibran harus berusaha ekstra untuk mewujudkannya.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menyinggung hilirisasi yang menjadi salah satu program unggulannya bersama Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaTiga capres punya komitmen yang sama dalam janji pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaKata omon-omon menjadi hangat diperbincangkan usai diucapkan Prabowo
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin kompak mengkritik dua jargon yang dipopulerkan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaTolak ukur yang dimaksud Jokowi seperti pendapatan perkapita, indeks pembangunan manusia, tingkat pengangguran, angka kemiskinan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaGanjar memastikan tidak menyerang personal Prabowo atau Anies, hanya menyampaikan visi misi.
Baca SelengkapnyaNamun Prabowo tidak mengungkap siapa akademisi yang dimaksudnya.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut , Prabowo Subianto kembali menyinggung pernyataannya yang menggunakan kata "goblok" beberapa waktu lalu. Dia mengaku bicara apa adanya.
Baca Selengkapnya