Jokowi Diminta Segera Lakukan Reshuffle Kabinet
Merdeka.com - Pengusaha menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu segera melakukan perombakan (reshuffle) kabinet. Bahkan reshuffle tersebut harus dilakukan sebelum Jokowi kembali dilantik menjadi Presiden untuk periode ke-2 pada Oktober mendatang.
Ketua Komite Tetap Ketenagakerjaan Kadin Indonesia, Bob Azzam menyatakan, terlalu lama jika reshuffle kabinet baru dilakukan pada Oktober 2019. Hal ini dinilai hanya membuang waktu dan membuat menteri di kabinet selanjutnya tidak bisa langsung bekerja di awal masa jabatannya.
"Menurut saya kalau menunggu Oktober kejauhan. Di Malaysia itu kan, hari ini diumumkan menang, Mahatir (Perdana Menteri Malaysia) besok dilantik, dan menterinya diumumkan secara bertahap. Hari ini tiga menteri, besoknya empat menteri. Jadi enggak ada waktu terbuang," ujar dia di Jakarta, Rabu (3/7).
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Prabowo menilai kinerja Kabinet? Soal evaluasi, dia tentu akan melakukannya tanpa harus memberikan target waktu-waktu tertentu.'Saya kira tidak terpaku waktu ya (evaluasi kabinet). Saya tanamkan rasa tanggung jawab, saya menggugah cinta Tanah Air. Kalau orang itu cinta Tanah Air, kalau orang itu sadar dia harus bekerja untuk kepentingan sebaik-baiknya rakyat dan bangsa, saya kira hasilnya akan baik,' ujarnya.
-
Siapa yang memimpin kabinet saat pemilu? Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Kenapa bukber Kabinet Jokowi tidak dihadiri semua menteri? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
Menurut Bob, jika memang dirasa perlu ada menteri yang diganti, maka hal tersebut harus dilakukan segera. Nantinya menteri tersebut bisa langsung melanjutkan di periode kabinet selanjutnya.
"Jadi enggak perlu menunggu Oktober dirasa ada kebutuhan, momentum jangan sampai hilang. Kita belum definitnya, tapi momentum sudah datang. Intinya secepatnya bekerja," kata dia.
Namun demikian, Bob berharap menteri yang ada saat ini tetap fokus bekerja hingga akhir masa jabatannya. Setidaknya harus menyelesaikan pekerjaan dan programnya dalam 3 bulan ke depan.
"(Menteri yang akan diganti) Belum lah. Jangan bikin menterinya enggak bisa tidur. Tetaplah menteri kerja keras, tetap butuh dia 3 bulan bukan waktu yang pendek. Banyak keputusan penting yang bisa diambil," tandas dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi terus memberikan sinyal untuk melakukan perombakan kabinetnya. Bahkan sinyalnya pun juga diberikan saat menghadiri halal bihalal dengan para aktivis 1998, Minggu 16 Juni 2019 kemarin.
Menko Polhukam Wiranto mengatakan, untuk urusan mengutak-atik kabinet itu sudah menjadi hak prerogatif Presiden. "Itu hak prerogatif Presiden. Sepenuhnya hak prerogatif Presiden," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Senin (17/6).
Karenanya dia meminta jangan ada pihak-pihak yang meributkan soal perombakan kabinet. Apalagi waktunya masih lama, yakni bulan Oktober. Menurutnya, Presiden Jokowi sudah mempunyai pertimbangan. Siapa saja yang akan diganti atau dipertahankan di kabinetnya.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com (mdk/azz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPP pesimis Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet di akhir 2023.
Baca SelengkapnyaSelain empat menteri, Jokowi dikabarkan juga akan melantik dua kepala badan di Istana besok.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaJazilul mengaku, juga belum menerima informasi pasti mengenai perombakan menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaReshuffle kabinet saat ini masih hak prerogatif Jokowi sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi soal rencana perombakan kabinet jelang purnatugas Oktober mendatang.
Baca Selengkapnya"Enggak bisa diganggu gugat, 20 hari pun mau penggantian ini, presiden masih berhak mengganti itu. Tinggal logika dan etika," ujar Oesman Sapta Odang.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
Baca SelengkapnyaSandi menyampaikan, saat ini pemerintah tengah fokus menyiapkan sidang kabinet perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaPeluang reshuffle terbuka usai Jokowi meneken Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 105 P.
Baca SelengkapnyaBudi tidak bisa menjamin jika pekan depan tak ada reshuffle.
Baca SelengkapnyaWacana reshuffle kabinet muncul usai Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor.
Baca Selengkapnya