Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi dituding hancurkan daya saing bangsa di pasar bebas ASEAN

Jokowi dituding hancurkan daya saing bangsa di pasar bebas ASEAN Jokowi. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Dukungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menghapuskan bahasa Inggris dari kurikulum Sekolah Dasar (SD) dikritik oleh Ketua Pembina ASEAN Competition Institute (ACI), Soy Martua Pardede. Pasalnya, tahun 2015, Indonesia bakal bergabung dalam pasar bebas negara-negara ASEAN di mana bahasa Inggris sebagai bahasa persatuan.

Dia menilai pelajaran bahasa Inggris harus diajarkan semenjak dini agar masyarakat bisa terbiasa dengan bahasa global ini. "Kalau bahasa Inggris dihapuskan dari kurikulum, sedangkan bahasa Inggris itu jadi bahasa persatuan ASEAN. Bisa tenggelam negara kita," ujarnya dalam seminar standarisasi perdagangan di Aryaduta hotel, Jakarta, Jumat (13/12).

Menurutnya, dia dulu sangat simpatik dengan sosok mantan walikota Solo tersebut. Tetapi, dengan pernyataan Jokowi yang menyetujui siswa SD tidak mendapatkan mata pelajaran bahasa Inggris membuatnya tidak respek kepada Jokowi.

"Dulu saya simpatik sama Jokowi tapi semenjak dia menyetujui bahasa inggris dihapuskan dari mata pelajaran SD ya tidak sekarang," katanya.

Seperti diketahui, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 mendatang, Indonesia harus terus meningkatkan daya saingnya. Peningkatan tersebut melalui jalan menumbuhkan kesadaran para stakeholders terkait akan pentingnya peningkatan daya saing produk Indonesia.

Sektor jasa menjadi prioritas pada MEA 2015 karena memiliki kontribusi sekitar 50,3 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) ASEAN. Dalam bidang jasa, bahasa inggris dibutuhkan untuk menjalin komunikasi antar bangsa.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendukung penghapusan mata pelajaran bahasa Inggris untuk anak-anak Sekolah Dasar. Menurut dia, tingkatan SD harus diutamakan pelajaran Bahasa Indonesia.

"Saya lebih setuju buat SD lebih baik adalah pelajaran bahasa Indonesia atau muatan lokal," ujar Jokowi di Koja, Jakarta Utara.

Menurutnya, pelajaran bahasa Inggris hanya menjadi mata pelajaran tambahan atau masuk ke dalam ekstrakurikuler. Yang lebih penting untuk anak tingkatan SD adalah pelajaran bahasa Indonesia.

"Saya setuju bahasa Indonesia lebih diutamakan, kalau bahasa Inggris nantinya bisa dilanjutkan bisa dipelajari pada tingkat selanjutnya ditingkatkan SMP," kata dia.

Selain bahasa Inggris, mata pelajaran yang juga dihapus adalah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) serta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Ekonomi Global Belum Pulih, Tapi ASEAN Mampu Asalkan Bersatu
Jokowi: Ekonomi Global Belum Pulih, Tapi ASEAN Mampu Asalkan Bersatu

Jokowi: Ekonomi Global Belum Pulih, Tapi ASEAN Mampu Asalkan Bersatu

Baca Selengkapnya
Jokowi: Peringkat Daya Saing Indonesia Naik Ke Angka 27, Kalahkan Inggris dan Jepang
Jokowi: Peringkat Daya Saing Indonesia Naik Ke Angka 27, Kalahkan Inggris dan Jepang

Jepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.

Baca Selengkapnya
Jokowi Keluhkan Indonesia Alami Defisit Rp30 T Dampak Maraknya Impor Perangkat Teknologi-Komunikasi
Jokowi Keluhkan Indonesia Alami Defisit Rp30 T Dampak Maraknya Impor Perangkat Teknologi-Komunikasi

Jokowi menyebut kondisi itu sangat memprihatinkan dan menjadi pekerjaan besar untuk pemerintah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Buka Pameran Mebel: Terasa Pulang Kampung
Jokowi Buka Pameran Mebel: Terasa Pulang Kampung

Jokowi teringat masa lalu jika hadir di kegiatan permebelan.

Baca Selengkapnya
Buka Trade Expo Indonesia, Jokowi Ungkap Kekhawatiran Banjir Produk China
Buka Trade Expo Indonesia, Jokowi Ungkap Kekhawatiran Banjir Produk China

Jokowi menyinggung tentang over-produksi di China yang memicu kekhawatiran banyak negara terkait membanjirnya produk impor murah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ibaratkan ASEAN Kapal di Samudra: Jangan Menghancurkan Tapi Berlayar untuk Saling Menguntungkan
Jokowi Ibaratkan ASEAN Kapal di Samudra: Jangan Menghancurkan Tapi Berlayar untuk Saling Menguntungkan

ASEAN sepakat bekerja sama dengan siapapun demi perdamaian dan kemakmuran.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Sekarang Era Digital, Pemasaran Produk Jangan Konvensional
Jokowi: Sekarang Era Digital, Pemasaran Produk Jangan Konvensional

Saat ini ada 19 negara sedang melakukan pembatasan atau restriksi perdagangan karena perang konvensional dan perang dagang.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kesal Anggaran Belanja Produk Mebel Besar Tapi Diisi dari Impor
Jokowi Kesal Anggaran Belanja Produk Mebel Besar Tapi Diisi dari Impor

Presiden Jokowi meminta pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel impor.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Kita Tak Boleh Lengah Apalagi Terlena, Stabilitas ASEAN Tidak Datang Sendiri
Jokowi: Kita Tak Boleh Lengah Apalagi Terlena, Stabilitas ASEAN Tidak Datang Sendiri

Selain itu Asean juga menjadi kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik mencapai 63 persen, di atas Tiongkok 12 persen, India 8 persen dalam survei.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tekankan soal 'Trust' saat pertemuan dengan China, Begini Respon PM Li Qiang
Jokowi Tekankan soal 'Trust' saat pertemuan dengan China, Begini Respon PM Li Qiang

Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam pertemuan ASEAN-China Summit yang dihadiri Perdana Menteri China, PM Li Qiang.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Negara Berkembang Harus Bersatu Memperjuangkan Hak-haknya
Jokowi: Negara Berkembang Harus Bersatu Memperjuangkan Hak-haknya

Segala tindak diskriminasi terhadap upaya kemajuan negara-negara berkembang harus dihilangkan.

Baca Selengkapnya
Perangkat Teknologi dan Alat Komunikasi Indonesia Didominasi Impor, Presiden Jokowi: Kenapa Kita Diam? Kaget?
Perangkat Teknologi dan Alat Komunikasi Indonesia Didominasi Impor, Presiden Jokowi: Kenapa Kita Diam? Kaget?

Presiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.

Baca Selengkapnya