Jokowi: Indonesia siap 94,1 persen hadapi pasar bebas ASEAN 2015
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim Indonesia siap 94,1 persen berkompetisi dalam pasar bebas ASEAN 2015. Menurut dia, angka ini sangat maksimal dibanding negara Asia Tenggara lainnya.
"Kalau dilihat, dihitung dari semua hal yang negara-negara anggota ASEAN lainnya juga menghitung, kita sudah berada pada angka 94,1 persen," ujar Jokowi seperti dilansir Antara, Minggu (22/11).
Jokowi menegaskan anggota negara Asia Tenggara lain hanya berada di angka 92 persen hingga 94 persen. Namun, dia mengakui memang ada beberapa faktor yang buat Indonesia belum siap.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Pasar Batuphat? Senyum bahagia pedagang di Pasar Batuphat, Lhokseumawe, saat dikunjungi Presiden
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Kenapa Jokowi blusukan ke pasar? Saat blusukan ke pasar, Jokowi juga turut cek harga kebutuhan pokok
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta seluruh pejabat negara di Asia Tenggara untuk mensosialisasikan kesepakatan bersama tersebut. Sehingga, nantinya pasar bebas ASEAN ini bakal menyasar masyarakat kecil.
"Jangan kita mengharap kita mendapatkan sesuatu. Semuanya harus direbut. Itu tantangan kita," kata dia.
Dia menegaskan pemerintah Indonesia telah siap untuk menghadapi pasar bebas ASEAN. Terbukti, Indonesia tengah memperbaiki regulasi termasuk izin-izin yang menghambat.
"Tetapi kalau melihat dari produk-produk, barang-barang tertentu yang kita bisa identifikasi untuk masuk ke negara yang lain karena banyak produk kita, kita identifikasi, kita tugaskan kepada menteri-menteri barang-barang mana yang mempunyai daya saing, sehingga itulah yang kita dorong masuk negara lain, jangan mendorong barang-barang yang tidak kompetitif. Saya kira arahnya ke sana," jelas dia.
Jokowi meminta masyarakat untuk tidak takut hadapi pasar bebas ASEAN dan kompetisi dengan negara lainnya.
"Semuanya kita hadapi. Inilah tugas berat kita. Mau tidak mau harus kita hadapi. Enggak mungkin kita menjadi sebuah negara tertutup," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 5,11 persen di tengah pelemahan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan 96 Masyarakat Indonesia Percaya Tuhan
Baca SelengkapnyaJepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk melanjutkan peningkatan competitiveness index Indonesia agar semakin baik dalam merespons persaingan global.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan peluang besar yang membuat Indonesia menjadi Indonesia Emas
Baca SelengkapnyaNamun, menurut Jokowi, untuk menuju tiga negara yang memiliki kekuatan ekonomi di Asia, masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan basis manufaktur alternatif yang kompetitif dan sekaligus memiliki konsumsi dalam negeri yang kuat.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengakui bagian dari tim Jokowi, yang akan melanjutkan kebijakan-kebijakannya.
Baca Selengkapnya