Jokowi Ingin Indonesia Bisa Produksi Avtur dari Kelapa Sawit
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraannya di hadapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah. Dalam pidatonya, dia membanggakan Indonesia yang terus mendorong terciptanya energi baru terbarukan (EBT).
"Kita harus berani memulai dari sekarang beberapa lompatan kemajuan sudah kita lakukan. Kita sudah mulai dengan program B20, akan masuk ke B30 campuran solar dengan 30 persen biodiesel," kata Jokowi di Kompleks Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8).
Dia meyakini, program campuran dengan biodiesel bisa mencapai 100 persen atau B100. Terlebih lagi, Jokowi meyakini B50 sudah bisa diterapkan di akhir 2020.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Kenapa Presiden Jokowi memuji Timnas Indonesia? Presiden Republik Indonesia, Jokowi, memberikan pujian kepada Timnas Indonesia atas penampilan mereka dalam pertandingan melawan Arab Saudi dan meminta agar mereka kini berkonsentrasi untuk menghadapi Timnas Australia.
Tak hanya itu, Jokowi juga menginginkan agar Indonesia bisa memproduksi bahan bakar pesawat (avtur) dari kelapa sawit, sehingga tidak perlu impor lagi. Dengan diproduksinya avtur dalam negeri, maka Indonesia tidak hanya bisa menghentikan impor tapi juga bisa mengekspor avtur ke negara-negara lain.
"Kita sudah memproduksi sendiri avtur hingga tidak impor avtur lagi. Tapi kita bisa lebih dari itu, kita bisa ekspor avtur, kita juga ingin produksi avtur berbahan sawit," jelasnya.
Dari segi mobil listrik, Jokowi juga ingin Indonesia tak hanya bisa mengembangkan mobil listrik, tapi juga bisa membangun industri mobil listrik nasional. "Kita sudah mulai membuka ruang pengembangan mobil listrik tapi kita ingin lebih dari itu, kita ingin membangun industri mobil listrik sendiri," tandasnya.
Sebelumnya, Jokowi mendorong pengusaha Tanah Air untuk berani menembus pasar dunia. Tak hanya pengusaha, perusahaan pelat merah pun dituntut untuk melebarkan sayapnya ke dunia.
"Kita harus berani melakukan ekspansi tidak hanya bermain di pasar dalam negeri. Produk-produk kita harus mampu membanjiri pasar regional dan global. Pengusaha-pengusaha dan BUMN-BUMN kita harus berani menjadi pemain kelas dunia. Itu yang harus kita lakukan. Talenta-talenta kita harus memiliki reputasi yang diperhitungkan di dunia internasional itu yang harus kita siapkan. Sekali lagi kita harus semakin ekspansif, from local to global," ujarnya dalam pidato kenegaraan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8).
Guna mewujudkan hal tersebut, Presiden Jokowi menegaskan Indonesia harus segera berbenah. Saat ini dinilai adalah momentum yang tepat, tatkala antara 2020 hingga 2024, Indonesia berada di puncak periode bonus demografi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menilai, konferensi kelapa ini sangat penting bagi Indonesia selaku produsen kelapa terbesar kedua di dunia.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan saat ini ketahanan energi nasional bersifat mendesak.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan pentingnya swasembada energi di tengah ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah bersiap menghentikan ekspor bahan mentah tembaga dan timah. Ekspor baru dilakukan setelah dilakukan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta kalangan pengusaha membidik potensi dari hilirisasi produk perkebunan dan kelautan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, Indonesia merupakan produsen kelapa, kedua terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Indonesia telah berhasil menurunkan emisi sebesar 91,5 juta ton
Baca SelengkapnyaIndonesia tengah menanti pencairan dana JETP senilai USD 20 miliar untuk mendorong program transisi energi.
Baca SelengkapnyaPresiden mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar lebih dari 3.600 gigawatt (GW).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengajak pebisnis yang hadir pada APEC CEO Summit lebih agresif dan cepat memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.
Baca Selengkapnya