Jokowi: Kita Optimistis Menyongsong 2022, tapi Harus Tetap Bertindak Hati-Hati
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan para pelaku industri maupun regulator di sektor keuangan agar tetap optimistis menyongsong 2022. Meski demikian, semua harus tetap bertindak secara hati-hati.
"Saya sama dengan Pak Gubernur Bank Indonesia bahwa pada 2022 kita semua harus tetap optimis, tapi tetap dalam posisi kehati-hatian," kata Jokowi di Jakarta, Rabu (24/11).
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut pada pertemuan Tahunan Bank Indonesia tahun 2021 yang juga dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju antara lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, maupun Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang menjadi fokus Jokowi dalam masalah kesehatan di Indonesia? Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada seperti, MRI, USG hingga mamogram tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
"Sektor-sektor yang kita buka juga bertahap, tidak usah tergesa-gesa. Kalau peluang dibuka ya dibuka dengan protokol kesehatan, mau ada event-event besar juga silakan tapi didampingi satgas, penuh kehati-hatian karena kita lihat negara-negara lain yang tidak hati-hati muncul gelombang ke-3, gelombang ke-4," katanya.
Presiden Jokowi juga mengakui selama 1,5 tahun pandemi Covid-19 melanda dampaknya sudah menjalar ke berbagai sektor.
"Kita awalnya hanya berpikir urusan kesehatan yaitu menyelesaikan vaksinasi, tapi ternyata dampak pandemi ke mana-mana. Tadi disampaikan pak Gubernur BI hampir semua negara ada kelangkaan energi, kelangkaan kontainer, inflasi yang naik, kemudian yang terakhir kenaikan harga produsen yang imbasnya nanti akan masuk ke harga-harga di tingkat konsumen, semuanya tidak diprediksi sebelumnya," jelas Presiden.
Berdasarkan data yang dimiliki pemerintah, Presiden Jokowi memaparkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 adalah 7,07 persen. Namun pada kuartal III-2021 turun menjadi 3,51 persen. "Kenapa bisa turun dari kuartal II ke kuartal III? Kita ingat bulan Juli kita PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat 1 bulan penuh. Kita rem total karena peristiwa varian delta yang tidak kita sangka-sangka," ungkap Presiden.
Tapi saat ini, menurut Presiden Jokowi, aktivitas ekonomi sudah mulai bergerak kembali. "Di urusan konsumsi, indeks keyakinan konsumen sudah normal kembali seperti sebelum pandemi. Kemudian juga retail and sales index juga mulai merangkak naik. menguat seiring dengan pelonggaran mobilitas, kenaikan mobilitas. Angka-angka seperti ini yang penting kita baca untuk melihat prospek 2022 seperti apa," jelas Presiden.
PMI Manufaktur Harus Lebih Tinggi
Untuk sisi produksi, berdasarkan data yang dimiliki, Presiden Jokowi menyebut Purchasing Managing Index Manufacture (PMI) Indonesia lebih tinggi dari sebelum pandemi yaitu angka 57,2.
"Sementara sebelum pandemi angka kita 51. Artinya apa? Demand sudah ada dan semakin baik, kalau demand ada artinya apa? manufaktur, pabrik, industri pasti berproduksi, 57,2 ini angka sangat tinggi, jadi pabrik, industri melihat ada prospek permintaan," tambah Presiden.
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi juga mendapat laporan bahwa capaian penerimaan pajak pada 2021 cukup baik. "Tadi pagi saya baru saja dapat laporan dari Bu Menteri Keuangan bahwa capaian dari pajak sangat baik, bea cukai juga sangat baik, PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) juga sudah lebih dari 100 persen, ini baik semua tumbuh 18,2 year on year. Angka sangat besar sekali tapi sekali lagi ketidakpastian selalu mengikuti jadi kita tetap optimis tapi tetap harus hati-hati," kata Presiden.
Presiden Jokowi pun mengucapkan terima kasih kepada jajaran Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpangan (LPS) yang dinilai memiliki komunikasi yang sangat baik.
"Saling mengisi, ada masalah kecil saja langsung ketemu. Hal-hal prudent seperti itu harus kita teruskan dengan kehati-hatian karena mamang ketidakpastian itu ada di mana-mana, sulit diukur, sulit dikalkulasi, tapi kuncinya menurut saya bagaimana mengendalikan pandemi di negara kita karena masalahnya semakin kompleks, ketidakpastian juga semakin tinggi," ungkap Presiden.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaDia tak mau stabilitas ekonomi terganggu hanya karena situasi tahun politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaIndonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaRAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.
Baca SelengkapnyaJokowi menyadari, sebagai manusia dirinya tidak mungkin bisa menyenangkan semua pihak.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui banyak pelaku bisnis wait and see karena khawatir situasi politik memanas menjelang pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAda beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca Selengkapnya