Jokowi Minta Depo Plumpang atau Warga Direlokasi, Ini Kata Pertamina

Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) buka suara terkait permintaan relokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang maupun pemukiman sekitar oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menyusul, insiden kebakaran hebat yang melanda Depo Plumpang pada Jumat (3/3) malam.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, saat ini Pertamina masih melakukan pembicaraan lebih lanjut terkait rencana relokasi dengan Pemprov DKI Jakarta. Meski demikian, dia tidak menyebutkan lebih lanjut terkait pihak mana yang akan di relokasi.

"Masih dikoordinasikan dengan pemprov DKI mas," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Senin (6/3).

Pertamina saat ini masih fokus untuk melakukan pemantauan terhadap korban kebakaran Depo Plumpang yang dirawat di sejumlah rumah sakit. "Perawatan korban juga masih terus dilakukan," ujar Fadjar.

Sebelumnya, Presiden Jokowi perintahkan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mencari solusi agar tak lagi terjadi kebakaran Depo Plumpang yang menimbulkan korban jiwa. Jokowi menilai, relokasi merupakan solusi terbaik untuk mengatasi persoalan tersebut.

"Saya sudah perintahkan kepada Menteri BUMN dan juga Gubernur DKI untuk segera mencari solusi dari kejadian yang terjadi di Plumpang," tegas Jokowi.

Jokowi mengatakan, zona yang ditinggali warga saat ini masuk kategori bahaya. Oleh sebab itu, harus ada solusi memindahkan depo Pertamina atau melakukan relokasi kepada para warga yang tinggal di zona berbahaya tersebut.

Jokowi juga meminta depo pertamina di seluruh Indonesia diaudit. Guna mencegah terjadinya kebakaran yang membahayakan keselamatan warga. "Tadi saya sudah perintahkan semuanya," imbuhnya.