Jokowi mau dwelling time ditekan, ini respons anak buah Rizal Ramli
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Indonesia menjadi negara yang semakin efisien guna meningkatkan daya saing dengan negara-negara lain. Salah satu yang terus ditekan menurut Presiden adalah masalah bongkar muat di pelabuhan (dwelling time).
Jokowi menilai, dwelling time di Indonesia seharusnya bisa setara dengan Malaysia, yakni tidak lebih dari 2 hari.
Deputi II Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Bidang Kemaritiman, Agung Kuswandono berjanji bakal berusaha maksimal untuk memangkas dwelling time bersama jajaran di bawah kementerian.
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo saat mendampingi Jokowi rapat? Ini setiap rapat ada rapat internal rapat-rapat terbatas, Pak Prabowo selalu mendampingi pak Presiden,' kata Budi, saat diwawancarai kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
"Namanya Presiden minta kita usahakan bisa makanya kita rapat untuk mencari celah mana lagi. Semua kita beresin, pre clearence deregulasi-deregulasi sudah kita bereskan, custome clearensi sudah 0,4 hari di sana sudah enggak bisa diperas lagi. Kalau diperas lagi enggak ada pemeriksaan. Post clearence juga kita bereskan," kata Agung di Kantor Menko Kemaritiman, Jakarta, Senin (14/3).
Agung menilai, masalah di Pelabuhan Tanjung Priok pun perlu diurai, terutama dari sisi infrastruktur. "Yang perlu kita bereskan di Priok infrastrukturnya Tanjung Priok itu keluar sudah macet," papar Agung.
Menurut Agung, membereskan persoalan dwelling time dan permasalahan di Pelabuhan Tanjung Priok, tidak bisa sendirian. Perlu dukungan dan kerja sama semua pihak agar masalah dwelling time segera teratasi.
"Semua kalau berusaha keras untuk memperbaiki dirinya masing-masing, jadi effort ini yang kita support perdagangan ngurangi, bea cukai perbaiki sistemnya semua bergerak, Pelindo juga memperbiki sistem pelabuhan. Tapi memang ada kondisi yang tidak bisa cepat perbaiki seperti macet, Priok sendiri sudah 'mbulet'. Perbaikinya memang harus rombak total, rombaknya tak bisa diberhentikan memang step by step," tutur Agung.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah keseruan bermalam, Presiden Jokowi tetap memanfaatkan untuk berbicara serius.
Baca SelengkapnyaMekanisme pemakzulan presiden sudah diatur dalam konstitusi. Mulai dari DPR, Mahkamah Konstitusi maupun MPR.
Baca SelengkapnyaPolitisi senior Golkar ini hanya meminta publik menunggu saja.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) 2023 di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (3/10).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mulai berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) hari ini. Kesan pertamanya yaitu tidak bisa tidur nyenyak
Baca SelengkapnyaSebelum meninggalkan Tanah Air pada Jumat besok, para menteri dititipkan peringatan agar tetap bekerja efisien selama dirinya tidak berada di Indonesia.
Baca Selengkapnya