Jokowi Optimis Ekonomi Syariah RI Capai Peringkat 2 di Dunia dalam 4 Tahun
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis ekonomi syariah RI mampu duduki peringkat kedua bahkan pertama dalam 4 tahun. Diketahui, ekonomi syariah RI berada di peringkat 4 di 2020, meningkat dari tahun 2014 di posisi ke-9.
"Perkiraan saya Insya Allah dalam 3-4 tahun ini akan masuk ke-2 atau ke-1, kalau growth, kalau pertumbuhannya seperti yang kita lihat sekarang, akan cepat sekali pasarnya masuk ke semua negara," kata Jokowi saat pembukaan Kongres Ekonomi Umat Islam II, dikutip Antara, Jumat (10/12).
Dia memperkirakan, perkembangan ekonomi syariah Indonesia dalam 6-7 tahun akan semakin berkembang karena didukung dengan jumlah penduduk muslim yang besar.
-
Bagaimana Jokowi harap ekonomi Pohuwato berkembang? 'Semoga dengan adanya bandara ini ekonomi di Pohuwato bisa lebih berkembang lagi, muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru,' ucap Jokowi.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
"Dan kita harapkan dengan jumlah penduduk terbesar, jumlah penduduk muslim terbesar di dunia sebesar 87 persen atau 207 juta jiwa, kita telah berkomitmen untuk menjadi pusat ekonomi syariah di tahun 2024 dan kita akan berusaha keras untuk itu," ungkap Presiden.
Selain industri keuangan syariah, Presiden Jokowi juga mengungkapkan pengembangan industri halal. Termasuk pengembangan sektor keuangan syariah, pengembangan sektor keuangan sosial syariah, dan pengembangan kewirausahaan syariah.
Hal tersebut didukung dengan kinerja Bank Syariah Indonesia (BSI) yang tidak hanya melayani nasabah besar tapi juga yang kecil.
"Yang gede-gede, yang kecil menjadi, yang menengah menjadi gede bisa dilayani oleh BSI karena sekarang sudah masuk ke bank 8 besar dengan kekuatan kapital yang lebih kuat dan kita harapkan nanti baik itu berkaitan dengan industri halal, pariwisata halal, produk-produk halal, yang pangsa pasarnya sangat besar sekali, ini bisa dilayani oleh sebuah bank yang sudah gede," jelasnya.
Apalagi sejak 1 Desember 2021, Indonesia mengemban tugas menjadi Presidensi G20.
"Artinya kita menjadi ketua dari negara-negara besar, negara-negara maju dengan PDB dengan Gross Domestic Product (GDP) yang masuk dalam 20 besar. Kita sekarang di nomor 16 tapi seperti tadi disampaikan oleh Buya bahwa Insya Allah di 2040-2045 memang hitung-hitungan McKinsey, hitung-hitungan dari Bank Dunia dan IMF memang kita akan masuk ke empat besar," ungkapnya.
Meski sudah diprediksi menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat, tapi Presiden Jokowi mengakui bahwa halangannya tidak kecil. Untuk mencapainya, Presiden Jokowi mengajak agar MUI juga ikut bekerja bersama demi mencapai tujuan tersebut.
"Tantangannya juga bukan tantangan yang mudah. Ada syarat-syarat kita untuk mencapai ke sana karena perkiraan PDB kita saat itu di 2040 - 2045 kurang lebih 23 ribu - 27 ribu dolar AS, itu income per kapita masyarakat kita, sebuah angka yang sangat besar sekali," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, angka-angka industri keuangan syariah tumbuh lebih tinggi dibanding bank nasional.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 5,11 persen di tengah pelemahan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan PDB selama 10 tahun Jokowi memperlihatkan pencapaian positif bagi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk melanjutkan peningkatan competitiveness index Indonesia agar semakin baik dalam merespons persaingan global.
Baca SelengkapnyaNamun, menurut Jokowi, untuk menuju tiga negara yang memiliki kekuatan ekonomi di Asia, masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaMenurut Lee, Indonesia adalah negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca Selengkapnya