Jokowi: Penerimaan 2015 capai 85 persen, ini bukan yang main-main
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo memaparkan penerimaan negara mencapai Rp 1.491 trilliun atau 84,7 persen dari target dalam APBN Perubahan 2015. Dia menganggap itu sebagai sebuah prestasi ditengah perlambatan ekonomi.
Saya yakin ini bukan yang main-main, penerimaan seperti itu dalam perlambatan ekonomi seperti itu bukan sesuatu yang kecil," ujarnya saat pembukaan perdagangan saham 2016 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1).
Di sisi lain, Jokowi mengungkapkan, penyerapan anggaran belanja negara mencapai 92 persen dari target. Kemudian, terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) sebesar Rp 10,8 triliun.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Mengapa Jokowi mendorong investasi di IKN? 'Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan,' ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6). Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
Dia memerkirakan pertumbuhan ekonomi 2015 mencapai 4,7 persen-4,8 persen. Lebih rendah ketimbang realisasi pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang mencapai 5 persen.
"Coba dilihat negara-negara lain, yang turun sampai 1,5 persen-3 persen. Kita hanya 0,03 persen, itu belum sebetulnya," katanya.
Jokowi mengakui tahun lalu penuh tantangan. Diantaranya, perlambatan ekonomi dunia, penaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, dan pelemahan rupiah.
"2015 merupakan tahun yang sangat berat bagi kita semuanya, tahun yang penuh tantangan, terutama sektor keuangan," katanya.
"Kalau tahun kemarin kita semua optimistis sebetulnya kejadiannya akan berbeda. Sebab optimisme itu sulit dimunculkan, semuanya menunggu, semuanya wait and see."
Belajar dari pengalaman itu, Jokowi meminta semua elemen bangsa menjaga optimisme sejak awal tahun. Pemerintah, kata Jokowi, berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan.
"Tahun ini semua harus percaya, optimistis bahwa kita akan lebih baik. Itu harus. kuncinya disitu," katanya.
"Terus-menerus akan kami lakukan perombakan-perombakan melalui paket-paket deregulasi. Terus, tidak akan berhenti." (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi terus memantau realisasi belanja pemerintah pusat maupun daerah.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 5,11 persen di tengah pelemahan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaTarget 8 persen baru bisa terwujud selama Prabowo menjabat sebagai presiden 5 tahun.
Baca SelengkapnyaJokowi mengakui pertumbuhan ekonomi sangat bergantung terhadap investasi.
Baca SelengkapnyaPadahal, pemerintah pusat sangat sulit mengumpulkan uang dari pajak, royalti, hingga dividen untuk ditransfer ke daerah.
Baca SelengkapnyaPenanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menyinggung serapan anggaran pembelian produk dalam negeri untuk pemerintah kabupaten dan kota masih kecil
Baca SelengkapnyaRespons ekonom terkait ambisi Prabowo Subianto yang ingin pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 8 persen per tahun.
Baca SelengkapnyaHasil survei menjelaskan 76,5 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya