Jokowi perintahkan BUMN siapkan lahan 50.000 hektar untuk tanam buah
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perkebunan dan pertanian turut menanam buah, tidak hanya sawit dan karet. Dia menyarankan agar BUMN perkebunan dan pertanian menyiapkan 10.000-50.000 hektar khusus untuk menanam tanaman buah.
"Kita harapkan ekspor buah-buahan kita bisa naik, ke depan kita juga ingin meningkatkan BUMN agar tidak menanamnya hanya sawit, karet," kata Presiden Jokowi dalam acara pencanangan Gemar Makan Buah Nusantara dalam rangka Fruit Indonesia 2016 seperti dikutip Antara, di Lapangan Parkir Timur Jakarta, Kamis (17/11).
Presiden menyebut, setahun yang lalu, dirinya sudah meminta Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk memulai membangun daerah-daerah khusus yang mempunyai potensi untuk dikembangkan buah lokalnya dengan luas antara 5-50 hektare.
-
Bagaimana Jokowi melihat hasil panen jagung? “Ini adalah jagung yang kita tanam 3 bulan yang lalu, tepatnya 107 hari yang lalu kita ke sini, kita tanam, dan hasilnya ini. Memang ada yang sudah bagus-bagus, gede-gede, tapi juga ada yang masih (kecil) karena terlalu banyak air sehingga tadi dievaluasi dari Pak Mentan, dari Pak Bupati, dari petani memang paritnya harus lebih dikecilkan jaraknya dari 12 (meter) jadi 5 atau 6 meter,“ ujar Jokowi di kawasan food estate, Kamis (6/7).
-
Kenapa Jokowi ingin lihat hasil panen jagung? Dia ingin melihat hasil panen jagung yang merata dan maksimal.
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Kenapa Jokowi fokus pada food estate? Kendati begitu, dia menegaskan bahwa upaya merealisasikan lumbung pangan merupakan suatu keharusan bagi kebutuhan pangan jangka panjang Indonesia.
-
Mengapa Kemenkop UKM mendorong ekspor bonsai? Teten mengatakan Indonesia memiliki SDA yang tak diragukan lagi, bahan baku yang tersedia di dalam negeri yang tak ada tandingannya. Begitu juga dengan masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa seni yang luar biasa. Sehingga jika dikolaborasikan seni dengan SDA seperti tanaman bonsai ini, bisa menjadi kekuatan ekonomi kreatif yang besar.
"Kita ingin agar buah lokal kita yang banyak sekali macamnya itu, bisa merambah ke pasar ekspor atau internasional," katanya.
Dia mengatakan pasar ekspor buah cukup besar dan Indonesia saat ini belum dapat memenuhi tingginya permintaan seperti untuk buah manggis, nanas dan alpukat. "Banyak sekali permintaan yang belum kita supply dengan baik, termasuk alpukat. Kalau pisang itu kita masih kalah dengan negara lain," kata Presiden Jokowi.
Presiden menyebutkan Indonesia mempunyai kekuatan besar dalam produk buah tapi belum dikelola dengan baik. "Penanganan pascapanen juga belum baik, misalnya belum dilakukan pemotongan sesuai standar, belum diseleksi kualitasnya dan packagingnya belum baik," katanya.
Mengenai adanya buah impor, Presiden Jokowi mengatakan masih dibutuhkan selama produksi buah lokal belum mampu memenuhi permintaan dalam negeri. "Sudah bertahun-tahun kita masuk buah impor, tak lucu lah. Semua bisa kita kuatin di dalam negeri, nanti buah-buah impor itu akan mental," katanya.
Presiden Jokowi menyebutkan saat ini Indonesia masuk dalam 20 negara yang mendominasi perdagangan buah dunia. "Saya perintahkan Mentan untuk terus mengembangkan produksi buah, kalau kebun sawit bisa 14 juta hektare, mestinya kebun buah bisa juga, kalau bisa pasar dunia akan dikuasai Indonesia," katanya.
Presiden juga menyebutkan sudah memerintahkan pemerintah daerah untuk mendukung penyediaan lahan pengembangan tanaman buah. "Kalau ada regulasi yang menghambat, tolong sampaikan ke saya termasuk hambatan infrastruktur dan logistik, akan saya beri dukungan jika diperlukan," katanya.
Presiden juga meminta agar pelaku usaha UMKM terkait buah berbenah diri. "Sudah bukan zamannya berpikir jualan dari kampung ke kampung, pasar ke pasar tetapi harus jualan ke negara tetangga dan negara lain," kata Presiden.
Selain Mentan Amran Sulaiman dan Rektor IPB Herry Suharyadi, hadir dalam acara pencanangan gemar makan buah nusantara itu Menteri BUMN Rini Soemarno, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Seskab Pramono Anung dan Menristek Dikti Mohamad Nasir.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mendorong Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman agar memberi perhatian pada komoditas kopi
Baca SelengkapnyaPerusahaan berkomitmen memenuhi tambahan ketersediaan pupuk subsidi untuk para petani.
Baca SelengkapnyaPersemaian Mentawir siap menghijaukan ibu kota nusantara.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta kalangan pengusaha membidik potensi dari hilirisasi produk perkebunan dan kelautan.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan kepada petani setelah mendapatkan BLT Puso untuk segera menanam.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerjanya di Kabupaten Bulukumba dan Bantaeng dengan mengunjungi pasar dan lahan pertanian.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta daerah di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur mempersiapkan diri untuk menyokong kebutuhan pangan di IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan bibit-bibit tersebut akan ditanam di beberapa lokasi untuk makanan satwa dan burung.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memberikan arahan kepada Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani setelah dilantik pada hari Senin (19/8) kemarin.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
Baca SelengkapnyaProduksi pertanian sangat dipengaruhi oleh iklim, dan fenomena seperti El-Nino dan La Nina.
Baca SelengkapnyaJokowi melihat ada beberapa hal yang bisa dievaluasi agar hasil panennya bisa lebih maksimal, salah satunya tanaman jagung.
Baca Selengkapnya