Jokowi pimpin rapat peningkatan investasi di Tanah Air
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas (ratas) dengan sejumlah jajarannya untuk membahas upaya peningkatan investasi di Indonesia.
"Dua minggu lalu kita telah rapat peningkatan investasi dan hari ini menindaklanjuti rapat dua minggu lalu yang tentu saja sudah beberapa kali rapat oleh Wapres," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (31/1).
Jokowi memiliki perhatian besar terhadap upaya peningkatan investasi, terlebih setelah beberapa lembaga rating internasional memberikan peringkat layak investasi kepada Indonesia.
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo saat mendampingi Jokowi rapat? Ini setiap rapat ada rapat internal rapat-rapat terbatas, Pak Prabowo selalu mendampingi pak Presiden,' kata Budi, saat diwawancarai kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
-
Kapan Prabowo dan Jokowi berbincang? Momen pembicaraan itu diceritakan kembali oleh Prabowo Subianto saat hadir di acara bertajuk Prabowo menyapa kampung halaman di Lapangan Schwarz Langowan, Minahasa Sulawesi Utara, pada Senin (5/2/2024).
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Dimana pertemuan Jokowi dengan Presiden JAPINDA berlangsung? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Japan-Indonesia Association (JAPINDA), Fukuda Yasuo, di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang.
Bahkan sebelumnya, Presiden Jokowi sempat meminta seluruh kepala daerah untuk mendukung visi dan arah pembangunan nasional sebagai tujuan bersama termasuk dalam hal harmonisasi antara kebijakan pemerintah pusat dengan kebijakan pemerintah daerah.
Kebijakan tersebut utamanya yang terkait dengan percepatan pelaksanaan berusaha dan berinvestasi di pusat dan daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Ini perlu saya ingatkan, yang namanya otonomi daerah bukan berarti federal. Kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi hubungan antara pusat, provinsi, kabupaten, dan kota ini masih satu garis," ujar Presiden saat menggelar rapat kerja pemerintah bersama dengan seluruh kepala daerah di Istana Negara, Jakarta, (23/1)
Fokus pembicaraan dalam rapat tersebut, yakni soal kemudahan berusaha yang mencakup regulasi dan perizinan investasi baik di pusat maupun daerah.
Beberapa minggu sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga telah menemui sejumlah investor dan duta besar untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kendala yang mereka hadapi saat hendak berinvestasi di Indonesia.
Ternyata, dari hasil pertemuan tersebut, diketahui bahwa tugas pemerintah masih sangat banyak.
Presiden sejak lama sudah mengupayakan peningkatan kemudahan berusaha di Indonesia. Seperti di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) misalnya, waktu memperoleh perizinan telah dipangkas secara signifikan.
Namun, perizinan itu tidak hanya terkait dengan urusan yang ada di BKPM. Baik di kementerian maupun di daerah, masih banyak bentuk perizinan yang harus dibenahi.
Pembenahan tersebut mutlak diperlukan mengingat saat ini sebenarnya banyak calon investor yang antre untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Hanya saja, setelah menemui sejumlah kendala di lapangan, seringkali mereka mengurungkan niatnya semula.
"Masalahnya ada di sini, investasi antre di depan pintu kita ada ribuan. Ribuan investor yang mau masuk ke negara kita, tapi masalahnya ada di dalam kita sendiri," ujarnya ketika itu.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi bersama Wapres Ma'ruf Amin memboyong para menteri untuk rapat kabinet perdana di Ibukota Nusantara (IKN), Senin (12/8)
Baca SelengkapnyaMenurut dia, semua akan dikumpulkan dalam satu waktu saat perjanjian kerja sama (PKS) sudah siap untuk ditandatangani.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bersama Wapres Ma'ruf Amin memboyong para menteri untuk rapat kabinet perdana di Ibukota Nusantara (IKN) pada Senin (12/8).
Baca SelengkapnyaJokowi berharap para pengusaha lokal dapat terlibat dalam pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan ada sejumlah hal yang akan dibahas bersama para menteri mulai dari, pembangunan IKN hingga persiapan transisi pemindahan ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaRapat kali ini dihadiri para menteri termasuk Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaIKN telah siap untuk menerima tamu kenegaraan jika ada yang berkunjung. Menurutnya, sudah ada ruangan untuk tamu negara yang disediakan di IKN.
Baca SelengkapnyaKomisi VI DPR menggelar rapat dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebutkan, bahwa seluruh menteri termasuk Prabowo Subianto akan hadir.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya apakah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri apakah diundang atau tidak. Airlangga hanya diam dan melengos dari awak media.
Baca Selengkapnya