Jokowi: RI Dapat Tambahan Vaksin 331 Juta Dosis Periode Agustus-Desember 2021
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia akan mendapat tambahan vaksin Covid-19 sebanyak 331.675.000 dosis untuk periode Agustus hingga Desember 2021. Vaksin tersebut sebanyak 258.675.000 siap masuk ke dalam negeri, sementara sisanya 75 juta masih menunggu konfirmasi.
"Kita juga akan mendapatkan tambahan vaksin selama Agustus-Desember 2021 sebesar 331.675.000 dosis. Dengan rincian 258.675.000 yang sudah fixed, 73 juta un fixed menunggu perkembangan lebih lanjut," kata Presiden Jokowi dalam acara Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Jakarta, Selasa (31/8).
Presiden Jokowi mengatakan, kasus pandemi Covid-19 telah melewati puncaknya dan turun signifikan. Kasus konfirmasi positif turun 86,9 persen, angka kesembuhan lebih tinggi daripada penambahan kasus konfirmasi positif.
-
Bagaimana cara Jokowi memastikan kesiapan IKN? Presiden Jokowi menyampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga diagendakan pindah kantor pada waktu serupa, yakni berkisar Juni hinga Juli.'Pak Basuki Juni, Juli,' kata Presiden Jokowi di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Kamis (29/2).
-
Apa hadiah yang diberikan Jokowi? Hadiahnya, sebuah sepeda pemberian presiden.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang menjadi fokus Jokowi dalam masalah kesehatan di Indonesia? Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada seperti, MRI, USG hingga mamogram tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
"Penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) nasional saat ini 27 persen, akan tetapi kita tidak boleh lengah harus waspada kita semua harus tetap terus meningkatkan upaya kita untuk mengendalikan pandemi," katanya.
Pemerintah, kata Presiden Jokowi, akan terus mempercepat vaksinasi di seluruh Indonesia. Saat ini sebanyak 61,5 juta vaksin telah disuntikkan untuk tahap pertama. Angka ini mencapai 29,5 persen dari jumlah masyarakat Indonesia. Kemudian 34,8 juta atau 16,7 persen sudab mendapatkan vaksinasi tahap dua.
Selain vaksinasi, pemerintah juga terus berupaya memenuhi ketersediaan obat anti virus, terutama bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri. Kemudian juga memastikan ketersediaan oksigen bagi pasien Covid-19 yang membutuhkan.
"Ketersediaan obat anti virus, oksigen, juga tetap jadi prioritas. Paket obat untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri terua kita distribusikan ke seluruh daerah. Tetapi semua harus disertai prokes 3 M. Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaJokowi bertemu Pangeran MBS di Istana Yamamah, Riyadhk, pada Kamis, 19 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan antrean haji di Indonesia sangat panjang.
Baca SelengkapnyaSubsidi tersebut untuk menutup kekurangan pupuk yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaUntuk saat ini, tambah Jokowi, stok subsidi pupuk masih tersedia. Subsidi pupuk Rp14 triliun untuk semester kedua.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan kabar ini yang rupanya sempat membuat Pangeran MBS kaget.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya