Jokowi: Saya ingin waktu bongkar muat di Tanjung Priok jadi 2 hari
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi memerintahkan agar dwelling time atau waktu bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok turun jadi 2 hari. Saat ini, dwelling time di pelabahun tersebut masih sekitar 3,2 hari.
"Saya tanya, hari ini berapa hari dwelling timenya, Pelindo bilang 3,2 hari, Pak Menhub bilang 3,7. Ya antara itu. Saya mintanya 2 hari," ujar Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara peresmian pengoperasian Terminal Peti Kemas Kalibaru, Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Selasa (13/9).
Jokowi memerintahkan agar pihak terkait mengoptimalkan kinerjanya untuk mendorong dwelling time menyentuh angka 2 hari. "Jangan berhenti di 3,2 hari, dengan itu kita sudah senang," tegasnya.
-
Kapan Stasiun Tanjung Priok pertama kali dibangun? Mengutip buku Informasi Perkereta Apian 2014 oleh Departemen Perhubungan (Dephub), stasiun ini awalnya untuk menunjang perekonomian Batavia abad ke-19.
-
Kapan pulau tersebut tenggelam? 'Bayangkan sebuah pulau tropis subur yang tenggelam di bawah ombak dan membeku dalam waktu. Itulah yang kami temukan,' kata Murton, salah satu penulis studi tersebut, dikutip dari Greek Reporter. Dia dan rekan-rekannya meyakini pulau ini kira-kira seukuran Islandia, yaitu sekitar seperlima dari total luas Rio Grande Rise.
-
Kapan kapal berangkat dari Jangkar? Pukul 09.30, kapal feri tujuan akhir Pelabuhan Kalianget diberangkatkan.
-
Kapan Pertamina melepas pemudik? Tahun ini, Pertamina melepas 86 unit bus dari Parkir Timur Gelora Bung Karno, Jakarta pada Rabu, 3 April 2024.
-
Kapan Pelabuhan Muara dibangun? Mengutip jurnal 'Pelabuhan-Pelabuhan Kota Padang Tempo Doeloe' karya Dr. Gusti Asnan, pelabuhan ini berada di muara Batang Arau.
-
Di mana Pelabuhan Belawan berada? Pada tahun 1915, Labuhan Deli harus dipindahkan menuju Belawan yang letaknya berada tepat di tepi Sungai Belawan.
Tidak hanya di Tanjung Priok, Presiden menekankan agar sejumlah pelabuhan di daerah lain turut mengefisienkan angka dwelling time. Sebab, dengan menurunnya angka dwelling time bisa memudahkan masyarakat memperoleh barang dan harga barang menurun.
"Tidak hanya Tanjung Priok, saya minta Tanjung Perak, Belawan, Makassar, semua dwelling time diperbaiki. Di Belawan masih 7-8 hari, jangan sampai masih 7-8 hari," ungkap Presiden.
"Mau bersaing kayak apa kalau kita masih 7-8 hari. Di Belawan coba, cara main-main seperti itu sudah tidak bisa lagi," lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Jokowi mengatakan akan segera memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk meninjau sejumlah pelabuhan di Tanah Air. Dia khawatir pungutan liar masih terjadi sehingga angka dwelling time belum menurun ke angka dua hari.
"Saya akan perintahkan Kapolri ke Belawan, Tanjung Perak, kalau di sini bisa 3,2 hari, di sana juga harus bisa. Jika cara-cara seperti itu (pungutan liar) masih diteruskan, ditinggal (dari persaingan internasional) betul kita," Presiden menuntaskan.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo hari ini meresmikan pengoperasian Terminal Peti Kemas Kalibaru, Pelabuhan Utama Tanjung Priok.
Presiden tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB didampingi langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Terminal Peti Kemas Kalibaru ini sudah dioperasikan secara komersial pada tanggal 18 Agustus 2016. Terminal ini dioperasikan oleh Joint Venture (JV) Company antara PT IPC Terminal Peti Kemas (IPC TPK) dan Konsorsium Mitsui-PSA-NYK Line, yaitu PT New Priok Container Terminal One (NPTC1). Dengan adanya terminal ini, kapasitas terminal Peti Kemas di Tanjung Priok bertambah 1.5 juta Twenty Foot Equivalent Unit (TEUs) per tahun.
Terminal Peti Kemas Kalibaru memiliki luas lahan kurang lebih 32 Ha dan kapasitas sebesar 1,5 juta TEUs per tahun. Dengan total panjang dermaga 450 meter dan kedalaman -14 meter Low Water Spring (LWS). Terminal ini diproyeksikan dapat melayani kapal Peti Kemas dengan kapasitas 13-15 ribu TEUs dengan bobot di atas 150 ribu deadweight tonnage (DWT).
Terminal Peti Kemas Kalibaru merupakan terminal Peti Kemas pertama dalam pembangunan Fase 1A Terminal New Priok yang terdiri atas tiga terminal Peti Kemas dan dua terminal produk. Terminal ini juga merupakan bagian dari dukungan IPC terhadap program Nawa Cita yang menjadi pedoman pemerintah dalam meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
Untuk memastikan kesiapan operasi, Peti Kemas Kalibaru telah melaksanakan sejumlah uji cona operasi (trial operation) untuk pelayaran internasional dengan mendatangkan beberapa kapal, di antaranya Kapal Uni Perfect bongkar muat 425 box pada tanggal 3 Agustus 2016, kapal MV. Leo Perdana bongkar muat 343 box pada tanggal 2 Juli 2016 dan Kapal MV. Sinar Sumba bongkar muat 783 box pada tanggal 27 Mei 2016. Ketiga uji coba tersebut merupakan lanjutan dari uji coba operasi pelayaran domestik yang dilaksanakan pada 28 Januari 2016 lalu dengan melayani MV Selat Mas bongkar muat 50 box.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberadaan jalan tol ini akan memangkas waktu perjalanan dari Balikpapan menuju IKN, dari 2 jam menjadi hanya 30 menit saja.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan arahan kepada para pejabat TNI dan Polri di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur pada Kamis 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaMalam ini, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo akan bermalam di IKN.
Baca SelengkapnyaKunjungan Jokowi ke IKN untuk meresmikan jalan tol sekaligus melakukan peninjauan.
Baca SelengkapnyaKeberadaan jalan tol Balikpapan-IKN juga mempersingkat waktu tempuh dari 2 jam lebih menjadi hanya 40 menit.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dan Presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto angkat bicara soal suasana dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Selengkapnya