Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi sebut banyak DAK tak terserap karena unsur politis

Jokowi sebut banyak DAK tak terserap karena unsur politis Jokowi resmikan Pasar Manis. ©2016 merdeka.com/chandra iswinarno

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menyatakan program pembangunan nasional sangat ditentukan oleh proses penganggaran yang tertib dan tepat sasaran, termasuk di dalamnya adalah proses alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK). Presiden Jokowi menyatakan saat ini ingin meninggalkan pola-pola lama yang penganggarannya tidak berdasarkan prioritas atau kebutuhan.

Namun, kenyataannya justru ditemukan praktik tawar menawar di daerah karena termuat unsur politis di dalamnya. Akibatnya, penyerapan DAK belum maksimal dan menimbulkan sisa di kas daerah yang tidak sedikit.

"Saya beri contoh misal di bidang pendidikan. Dialokasikan Rp 10,4 triliun, realisasi hanya hanya Rp 2,6 triliun. Kemudian di kesehatan, dialokasikan Rp 1,9 triliun realisasinya hanya Rp 619 M. Di bidang pertanian, ada alokasi DAK Rp 6,1 triliun, realisasi Rp 3,9 T dan di kementerian atau bidang-bidang yang lainnya juga kejadiannya seperti ini," kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas membahas Dana Alokasi Khusus di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/5).

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi meminta pembenahan tata kelola dan cara alokasi DAK. Caranya dengan mengubah tata cara alokasi dan membenahi manajemen pengawasan alokasinya.

"Artinya kalau kita sudah menganggarkan, pelaksanaan, pengawasan, harus diikuti. Dan juga kriteria alokasi DAK yang money follow program, bukan money follow function. Dan penentuan alokasi DAK ditentukan bersama oleh Kementerian Keuangan, Bappenas, dan kementerian teknis yang berkaitan dengan alokasi tersebut," tambahnya.

Presiden Jokowi menambahkan proses pengalokasian juga harus transparan dengan mempublikasikan alokasi dana, baik persiapan maupun dalam perubahannya. "Saya juga minta proposal maupun laporan penggunaan dana harus memuat informasi tentang hasil dari pemanfaatan DAK untuk memudahkan manajemen pengawasan kita," tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Ada Kabupaten Anggarannya Besar Tapi Program Tidak Jelas, Banyak Dipakai Hibah Politik
Jokowi: Ada Kabupaten Anggarannya Besar Tapi Program Tidak Jelas, Banyak Dipakai Hibah Politik

Jokowi mengatakan, uang yang ada malah dipakai untuk hibah-hibah politis.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sentil Kabupaten Anggaran Besar Tapi Program Tidak Jelas, Sekda Bali Bereaksi
Jokowi Sentil Kabupaten Anggaran Besar Tapi Program Tidak Jelas, Sekda Bali Bereaksi

Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menanggapi soal ucapan Presiden. Meskipun Presiden tak menyebut spesifik daerah yang dimaksud.

Baca Selengkapnya
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada Kabupaten Punya Anggaran Besar tapi Program Tak Jelas, Padahal Bisa Bangun 10 Rumah Sakit
Jokowi: Ada Kabupaten Punya Anggaran Besar tapi Program Tak Jelas, Padahal Bisa Bangun 10 Rumah Sakit

Jokowi menyinggung bahwa anggaran tersebut banyak digunakan untuk hibah-hibah yang arahnya ke politik.

Baca Selengkapnya
Realisasi Penyerapan Anggaran Baru 31 Persen, Jokowi Perintahkan Kepala Daerah Segera Belanjakan APBD
Realisasi Penyerapan Anggaran Baru 31 Persen, Jokowi Perintahkan Kepala Daerah Segera Belanjakan APBD

Minimnya realisasi belanja ini berdampak pada peredaran uang di kabupaten/kota dan menunjukkan daya beli masyarakat yang rendah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Serapan Anggaran Rendah: Hampir Setiap Hari Saya Telepon Sri Mulyani
Jokowi Soroti Serapan Anggaran Rendah: Hampir Setiap Hari Saya Telepon Sri Mulyani

Presiden Jokowi terus memantau realisasi belanja pemerintah pusat maupun daerah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Jokowi Kecewa Berat Ke Kepala Daerah Soal ini, Kalimat Sampai Diulang 3 Kali
VIDEO: Momen Jokowi Kecewa Berat Ke Kepala Daerah Soal ini, Kalimat Sampai Diulang 3 Kali

Menurutnya, saat ini, sangat sulit untuk mengumpulkan penerimaan negara

Baca Selengkapnya
Kembali Terulang, Jokowi Kesal Dana Triliunan Rupiah Mengendap di Kas Pemerintah Pusat dan Daerah
Kembali Terulang, Jokowi Kesal Dana Triliunan Rupiah Mengendap di Kas Pemerintah Pusat dan Daerah

Jokowi menyadari bahwa mengubah pola pikir seorang pemegang kebijakan bukanlah perkara mudah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Cawe-Cawe ke Pemda Soal Perbaikan Jalan Rusak
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Cawe-Cawe ke Pemda Soal Perbaikan Jalan Rusak

Dia kerap mendapat keluhan bahwa APBD tidak cukup untuk memperbaiki.

Baca Selengkapnya
Jokowi Singgung Serapan Anggaran Produk Dalam Negeri Masih Kecil: Kabupaten dan Kota Hanya 41%
Jokowi Singgung Serapan Anggaran Produk Dalam Negeri Masih Kecil: Kabupaten dan Kota Hanya 41%

Jokowi menyinggung serapan anggaran pembelian produk dalam negeri untuk pemerintah kabupaten dan kota masih kecil

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas Presiden Jokowi Sentil Kepala Daerah Soal Turis Kena Pungli Sampai Rp500 Miliar
VIDEO: Tegas Presiden Jokowi Sentil Kepala Daerah Soal Turis Kena Pungli Sampai Rp500 Miliar

Presiden Jokowi mendapat kabar masih ada turis yang membayar iuran atau pungli, dengan alasan pemeliharaan alam

Baca Selengkapnya
Banyak Bupati Belanja Produk Impor Pakai Uang Negara, Jokowi: Kumpulkan Uang Itu Sangat Sulit
Banyak Bupati Belanja Produk Impor Pakai Uang Negara, Jokowi: Kumpulkan Uang Itu Sangat Sulit

Padahal, pemerintah pusat sangat sulit mengumpulkan uang dari pajak, royalti, hingga dividen untuk ditransfer ke daerah.

Baca Selengkapnya