Jokowi sesumbar setelah jadi presiden semua izin dipermudah

Merdeka.com - Salah satu masalah yang menghambat laju perekonomian nasional adalah proses perizinan. Investor kerap mengeluhkan bertele-telenya proses perizinan di Indonesia.

Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan hal yang sama. Dia kembali mencontohkan soal proses perizinan untuk pembangkit listrik yang butuh waktu bertahun-tahun.

"Perizinan-izinan lama sekali. Masak bikin Power Plant 6 tahun," ujar Jokowi saat memberi sambutan di gelaran Bankers Dinner di Jakarta Conventional Center, Senayan, Jakarta, Kamis (20/11).

Dia juga menceritakan pengalamannya ketika mengunjungi pengungsi letusan Gunung Sinambung di Sumatera Utara. Saat itu presiden menanyakan alasan pengungsi tidak dipindah dan membangun rumah di daerah lain.

Mantan Wali Kota Solo ini lantas membangga-banggakan aksinya. "Apa yang dia bilang? Izinnya pak belum keluar. Saya tanya, izinnya dari siapa? Kemenhut Pak. Lalu, saya telepon menterinya, saya minta besok siang dikeluarkan izinnya. Tidak sampai siang lho, malem sudah jadi itu izin," tegasnya.

Jokowi tidak menampik pernah merasakan sulitnya mengurus perizinan. Karena itu mantan Gubernur DKI ini ngotot memperbaiki soal perizinan dan birokrasi. Jokowi kembali membangga-banggakan aksinya memangkas proses perizinan di tanah air.

"Paling izin apa sih? Cuma selembar kertas, paling dua menit selesai. Saya pernah bikin soalnya. Dulu memang saya akui sulit minta izin, tetapi pas saya presiden, saya permudah semua. Masa presiden turun tangan ngurusin izin-izin kan tidak mungkin?" tegasnya disambut tawa para bankir yang hadir dalam acara tersebut.

Pemerintah berencana menyederhanakan proses perizinan agar tidak ada dualisme. Selama ini kerap dikeluhkan investor, izin tidak hanya harus diurus di pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah, antar kementerian, dan lain-lain. Pemerintahan Jokowi-JK berniat menggabungkan proses perizinan dalam satu pintu di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). (mdk/noe)