Jokowi soal utang asing Rp 2.600 triliun: Kita jangan terus alergi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara blak-blakan soal utang Indonesia kepada lembaga-lembaga keuangan internasional. Jokowi menyebut, utang Indonesia masih saat ini masih cukup besar mencapai Rp 2.600 triliun. Utang itu terdiri dari utang bilateral ke negara-negara lain, maupun ke World Bank dan Asian Development Bank (ADB).
"Ya kita blak-blakan saja, memang itu. Yang paling penting dihitung. Sebetulnya utang itu juga tidak apa-apa kok, kitajangan terusalergi utang, enggak. Utang itu tidak apa-apa asal dipakai untuk produktivitas, untuk hal-hal yang produktif," kata Presiden Jokowi seperti dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet di Jakarta, Kamis (30/4).
Menurut pemahaman Jokowi, tidak masalah Indonesia berutang selama digunakan untuk hal hal produktif seperti membangun jalan, membangun jembatan, membangun perumahan, membangun pelabuhan, membangun airport.
-
Kapan Jokowi berjanji untuk mengurangi utang? Menariknya, netizen di media sosial mencari jejak digital Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat masa kampanye tahun 2014 lalu. Kala itu, Jokowi sempat berjanji untuk mengurangi utang, tapi nyatanya malah sebaliknya.
-
Kapan Jokowi menyampaikan pesan tentang pengelolaan anggaran? Jokowi menyampaikan alasan mengapa semua negara memiliki ketakutan terhadap hal-hal tersebut.'Karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja, beban fiskal itu akan sangat, sangat besar,' jelasnya.
-
Apa yang ditekankan Jokowi soal UU Perampasan Aset? 'Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama,' ucap Jokowi.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
"Tapi kalau kita pinjam, kemudian untuk subsidi BBM itu yang saya tidak, tidak, keliru kalau itu," katanya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sesumbar jika pemerintah bakal mengurangi porsi utang luar negeri secara perlahan. Saat ini, menurutnya, posisi rasio utang terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) berada pada kisaran 25 persen.
"Kita ingin turunkan rasio utang ke PDB. Hari ini 25 persen. Jepang 200 persen, Amerika Serikat (AS) 100 persen. Di negara lain rasio utangnya capai 80-90 persen," ucap Bambang di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (29/4) malam.
"Jadi saya rasa ini masih lebih baik," tambahnya.
Bambang menambahkan, Indonesia masih memiliki utang atau defisit anggaran karena biaya belanja pemerintah lebih besar dibanding penerimaan. "Utang itu baru muncul kalau ada defisit. Kenapa defisit muncul, kita belanja lebih besar dari penerimaan. Indonesia itu negara yang masih tumbuh. Masih sangat wajar pakai strategi defisit, beda sama negara maju," tuturnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyinggung belanja dalam negeri yang dilakukan pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, kenaikan kurs menjadi salah satu hal yang ditakuti oleh semua negara.
Baca SelengkapnyaPerusahaan properti terbesar di China itu terancam gagal bayar utang hingga bangkrut.
Baca SelengkapnyaPadahal, pemerintah pusat sangat sulit mengumpulkan uang dari pajak, royalti, hingga dividen untuk ditransfer ke daerah.
Baca SelengkapnyaJokowi menyinggung serapan anggaran pembelian produk dalam negeri untuk pemerintah kabupaten dan kota masih kecil
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaAda faktor yang belum terselesaikan hingga WNI sering berobat ke luar negeri.
Baca Selengkapnya"Mungkin dapat presiden yang baik yang bisa berikan ketauladanan, tidak punya bisnis di pemerintahan, kemudian dia bekerja dengan hati," kata Luhut.
Baca SelengkapnyaPresiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca Selengkapnya