Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi soal utang asing Rp 2.600 triliun: Kita jangan terus alergi

Jokowi soal utang asing Rp 2.600 triliun: Kita jangan terus alergi Presiden Jokowi. ©Setpres RI/Cahyo

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara blak-blakan soal utang Indonesia kepada lembaga-lembaga keuangan internasional. Jokowi menyebut, utang Indonesia masih saat ini masih cukup besar mencapai Rp 2.600 triliun. Utang itu terdiri dari utang bilateral ke negara-negara lain, maupun ke World Bank dan Asian Development Bank (ADB).

"Ya kita blak-blakan saja, memang itu. Yang paling penting dihitung. Sebetulnya utang itu juga tidak apa-apa kok, kitajangan terusalergi utang, enggak. Utang itu tidak apa-apa asal dipakai untuk produktivitas, untuk hal-hal yang produktif," kata Presiden Jokowi seperti dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet di Jakarta, Kamis (30/4).

Menurut pemahaman Jokowi, tidak masalah Indonesia berutang selama digunakan untuk hal hal produktif seperti membangun jalan, membangun jembatan, membangun perumahan, membangun pelabuhan, membangun airport.

Orang lain juga bertanya?

"Tapi kalau kita pinjam, kemudian untuk subsidi BBM itu yang saya tidak, tidak, keliru kalau itu," katanya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sesumbar jika pemerintah bakal mengurangi porsi utang luar negeri secara perlahan. Saat ini, menurutnya, posisi rasio utang terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) berada pada kisaran 25 persen.

"Kita ingin turunkan rasio utang ke PDB. Hari ini 25 persen. Jepang 200 persen, Amerika Serikat (AS) 100 persen. Di negara lain rasio utangnya capai 80-90 persen," ucap Bambang di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (29/4) malam.

"Jadi saya rasa ini masih lebih baik," tambahnya.

Bambang menambahkan, Indonesia masih memiliki utang atau defisit anggaran karena biaya belanja pemerintah lebih besar dibanding penerimaan. "Utang itu baru muncul kalau ada defisit. Kenapa defisit muncul, kita belanja lebih besar dari penerimaan. Indonesia itu negara yang masih tumbuh. Masih sangat wajar pakai strategi defisit, beda sama negara maju," tuturnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Ungkap Hal-Hal yang Buat Semua Negara Ketakukan
Jokowi Ungkap Hal-Hal yang Buat Semua Negara Ketakukan

Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Jokowi Marah Tegur PNS Pemda Hobi Belanja Impor
VIDEO: Presiden Jokowi Marah Tegur PNS Pemda Hobi Belanja Impor "Boros Sekali Kita!"

Presiden Jokowi menyinggung belanja dalam negeri yang dilakukan pemerintah daerah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ngeri Dolar Amerika Tembus Rp16.200: Kita Mulai Ketar-Ketir karena Negara Lain Melompat
Jokowi Ngeri Dolar Amerika Tembus Rp16.200: Kita Mulai Ketar-Ketir karena Negara Lain Melompat

Jokowi mengatakan, kenaikan kurs menjadi salah satu hal yang ditakuti oleh semua negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada Perusahaan Properti di China Bangkrut & Punya Utang Rp4.400 Triliun, Ngalahin APBN Kita
Jokowi: Ada Perusahaan Properti di China Bangkrut & Punya Utang Rp4.400 Triliun, Ngalahin APBN Kita

Perusahaan properti terbesar di China itu terancam gagal bayar utang hingga bangkrut.

Baca Selengkapnya
Banyak Bupati Belanja Produk Impor Pakai Uang Negara, Jokowi: Kumpulkan Uang Itu Sangat Sulit
Banyak Bupati Belanja Produk Impor Pakai Uang Negara, Jokowi: Kumpulkan Uang Itu Sangat Sulit

Padahal, pemerintah pusat sangat sulit mengumpulkan uang dari pajak, royalti, hingga dividen untuk ditransfer ke daerah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Singgung Serapan Anggaran Produk Dalam Negeri Masih Kecil: Kabupaten dan Kota Hanya 41%
Jokowi Singgung Serapan Anggaran Produk Dalam Negeri Masih Kecil: Kabupaten dan Kota Hanya 41%

Jokowi menyinggung serapan anggaran pembelian produk dalam negeri untuk pemerintah kabupaten dan kota masih kecil

Baca Selengkapnya
Jokowi Pastikan Pelemahan Rupiah Tak Ganggu Sektor Rill dan Keuangan, Ini Alasannya
Jokowi Pastikan Pelemahan Rupiah Tak Ganggu Sektor Rill dan Keuangan, Ini Alasannya

Indonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Keluhkan Kerugian Negara Rp180 T karena WNI Berobat ke Luar Negeri
Jokowi Keluhkan Kerugian Negara Rp180 T karena WNI Berobat ke Luar Negeri

Ada faktor yang belum terselesaikan hingga WNI sering berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
Luhut Pandjaitan: Cari Presiden yang Tak Punya Bisnis di Pemerintahan Seperti Jokowi
Luhut Pandjaitan: Cari Presiden yang Tak Punya Bisnis di Pemerintahan Seperti Jokowi

"Mungkin dapat presiden yang baik yang bisa berikan ketauladanan, tidak punya bisnis di pemerintahan, kemudian dia bekerja dengan hati," kata Luhut.

Baca Selengkapnya
Perangkat Teknologi dan Alat Komunikasi Indonesia Didominasi Impor, Presiden Jokowi: Kenapa Kita Diam? Kaget?
Perangkat Teknologi dan Alat Komunikasi Indonesia Didominasi Impor, Presiden Jokowi: Kenapa Kita Diam? Kaget?

Presiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.

Baca Selengkapnya
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN

Para pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.

Baca Selengkapnya
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.

Baca Selengkapnya