Jokowi: Tak ada kata pesimis untuk ekonomi Indonesia tahun ini
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang baik di tengah perlambatan global. Lemahnya ekonomi global dipengaruhi krisis di Yunani, Brexit (British Exit), penurunan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, hingga terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).
"Data terakhir yang saya peroleh memang masih untuk triwulan I, triwulan II, triwulan III, triwulan IV belum saya terima. Jadi belum bisa menyampaikan berapa pertumbuhan ekonomi 2016. Tetapi paling tidak pada triwulan yang kedua dan ketiga 5,18 dan 5,02 adalah sebuah angka yang patut kita syukuri," ujar Jokowi dalam pidatonya pada acara Pertemuan Awal Tahun Pelaku Industri Keuangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1).
Jokowi menegaskan tahun ini tak ada kata pesimis dalam menumbuhkan ekonomi nasional. Kesulitan apapun yang menghadang harus dihadapi dengan semangat optimis.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
"Sulit, ya sulit, tantangan banyak, iya tantangan banyak, ekonomi global turun, ya bener. Bukan tidak salah tapi setiap tantangan itu pasti ada juga kesempatan-kesempatan yang bisa kita ambil," ujarnya.
Dibandingkan dengan negara-negara G20, Indonesia masih pada urutan ke-3 setelah India dan Tiongkok. Artinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada posisi yang sangat baik.
"Kita sebetulnya pada posisi yang sangat baik tetapi ini pun harus terus kita perbaiki," tegasnya.
Jika dilihat dari sisi inflasi, fundamental ekonomi Indonesia juga terbilang baik. Hal itu ditunjukkan dengan inflasi pada 2015 mencapai 3,35 persen dan di 2016 menyentuh angka 8,5 persen.
"Sudah bisa kita injak sampai 3,35, ini juga bukan angka yang mudah, bukan angka yang mudah diperoleh."
Mengenai angka gini rasio, Jokowi menyadari Indonesia sudah pada posisi kuning menuju ke merah. Berdasarkan catatan yang sudah dia kantongi, lebih dari 14 tahun gini rasio Indonesia meningkat.
"Terakhir 0,41 tapi ambillah tahun kemarin bisa diturunkan menjadi 0,397, turunnya sedikit, tapi turun jangan naik. Angka kesenjangan inilah yang jadi tantangan berat kita," jelasnya.
Karena kesenjangan menjadi tantangan berat, Jokowi mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bahu membahu memnurunkan angka kesenjangan tersebut. Baik kesenjangan antara miskin dan kaya maupun kesenjangan antarwilayah.
"Kalau dibandingkan dengan negara-negara yang lain ternyata negara lain gini rasionya pada posisi di atas 0,4. Bukan kita saja tapi apa pun meskipun kita agak sedikit di bawah mereka, apapun itu sudah menurut saya kuning menuju ke merah yang harus kita perbaiki. Kesenjangan antara kaya miskin, kesenjangan antar wilayah, hati-hati, tantangan terberat kita ada di sini," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaDia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 5,11 persen di tengah pelemahan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan tekanan ini tak dialami oleh Indonesia saja, namun juga semua negara.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaJepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca Selengkapnya