Jonan: Ada masyarakat Indonesia Timur 20 tahun tak nikmati listrik
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan pemerintah tengah berusaha mempercepat pengaliran listrik ke seluruh Indonesia terutama Indonesia bagian timur. Sebab, saat ini 90 persen wilayah Indonesia bagian timur belum menikmati listrik.
"Yang paling penting kita memenuhi kebutuhan listrik nasional, dan kita berusaha meningkatkan kapasitas listrik dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat," ujar Jonan di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (29/3).
Jonan menjelaskan 2.500 desa di seluruh Indonesia masih menggunakan listrik seadanya. Bahkan, diantaranya masih ada yang sama sekali belum menikmati listrik.
-
Bagaimana program Listrik Desa mencapai daerah terpencil? Program ini mendesak dilakukan karena pasokan listrik di Indonesia belum merata. Per September 2016, Indonesia baru punya pembangkit listrik dengan total daya 4.133 MW. Sementara 12.317 MW masuk masa konstruksi, dan 8.641 MW dalam penyelesaian kontrak.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Dimana energi listrik digunakan? Energi listrik memiliki peran yang sangat penting sebagai sumber penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat utama dari energi listrik sebagai sumber penerangan adalah memberikan cahaya yang diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas di dalam atau di luar ruangan, terutama pada malam hari.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Kapan program Listrik Desa dimulai? Kebahagiaan yang dirasakan Mama Lodia ini mulai hadir di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak pertama kali menjabat.
"Kalau desa tidak ada listriknya itu, 2.500 desa. Ada juga yang listriknya itu ala kadarnya. Kalau misal kita bayangkan, 1 hari itu seorang manusia sejak lahir sampai 20 tahun enggak pernah ada listrik di kampungnya," ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat belum memiliki listrik karena tidak mampu untuk membeli. "Kalau misalnya seorang anak, tanya ke orang tua, kenapa kita enggak pakai listrik? Jawabannya karena enggak mampu," ungkapnya.
Untuk itu, Jonan berharap harga listrik semakin murah dan subsidi listrik bisa turun. PT PLN (Persero) sebagai operator diharapkan dapat memaksimalkan berbagai langkah efisiensi menekan harga listrik.
"Subsidi tahun ini Rp 47 triliun, mudah-mudahan subsidi makin lama enggak makin nambah. Kalau PLN, makin efisien sebagai operator mudah-mudahan subsidinya akan turun," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca Selengkapnya"Yang belum teraliri itu terutama karena berada jauh dari kawasan, terutama pemukiman baru," kata Rudy
Baca SelengkapnyaSejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaProgram pemerataan listrik jadi salah satu agenda mendesak yang dilakukan di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaDia meminta Ara membuat terobosan karena masih banyak desa di Lampung ratusan tahu tak dialiri listrik
Baca SelengkapnyaSelain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaUntuk penerapannya, Eniya melihat peluang di kawasan Indonesia Timur. Sebab, beberapa wilayah di sana masih belum punya sistem jaringan memadai.
Baca SelengkapnyaSejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Baca SelengkapnyaWarga di kampung di Cianjur mengeluhkan jika mereka belum memiliki akses listrik yang memadai.
Baca Selengkapnya