Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jonan heran listrik EBT di Saudi 6 kali lebih murah dibanding RI

Jonan heran listrik EBT di Saudi 6 kali lebih murah dibanding RI Menteri ESDM, Ignasius Jonan. Hana Adi Perdana©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan membuka acara diskusi akhir tahun mengenai ketenagalistrikan dan kinerja 2016 dan outlook 2017. Dalam kesempatan tersebut, Jonan menceritakan pengalamannya saat berada dalam acara perkumpulan negara-negara pengekspor minyak atau OPEC di Wina, Austria.

Mantan Menteri Perhubungan ini bertemu dengan Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA) Suhail bin Mohammed di penyelenggaraan OPEC tersebut. Pertemuan itu dimanfaatkan Jonan untuk menanyakan banyak hal seputar energi di UEA, terutama energi baru terbarukan (EBT).

"Saya ketemu dengan Menteri Energi UEA, dia masih muda banget. Lalu saya tanyakan, di sana ada energi terbarukan? Dia bilang ada," ujarnya di Gedung World Trade Center, Jakarta, Kamis (8/12).

Orang lain juga bertanya?

menteri esdm ignasius jonan

Menteri ESDM, Ignasius Jonan Hana Adi Perdana©2016 Merdeka.com

Lanjutnya, EBT yang dimiliki oleh UAE berupa energi tenaga matahari dengan kapasitas 150 megawatt (MW) dan 200 MW. Yang lebih mengejutkan, harga listrik dari pemanfaatan EBT tersebut 5-6 kali lebih murah dibanding yang dijual Indonesia.

Mantan bos PT KAI ini merasa heran, sebagai salah satu negara dengan produksi minyak terbesar yakni 3 juta barel per hari dan konsumsi hanya 150.000 bph, UEA mampu menciptakan harga listrik yang efisien.

"Tenaga matahari 150 MW, harga berapa? 2,99 sen per kilowatt hour (kWh). Kedua 200 MW, itu harganya 2,42 sen per kWh. Kalau anda bikinya 1 MW, 0,5 MW, 0,3 MW ya nggak bisa segitu, tapi tidak bisa juga harganya 14-18 sen, sepakat ya," jelas dia.

Bahkan, UEA menargetkan menciptakan listrik dari EBT dengan kapasitas sebesar 5.000 MW. Besarnya kapasitas tersebut, membuat mereka bisa menjual listrik kepada masyarakat sebesar 2,25 sen per kWh.

Melihat pernyataan itu, Jonan berencana akan mengirim tim ke UEA untuk melakukan pemantauan terhadap harga jual listrik yang lebih efisien. Nantinya, pihaknya akan segera mencari formula agar harga listrik dari EBT bisa semurah di EUA.

"Saya mau kirim tim, PLN nanti diajak untuk lihat di sana kenapa harganya bisa sekompetitif itu? Ini adalah negara dengan produksi 3 juta barel per hari. Itu saja mencari persaingan dengan minyak. Jadi saya mendorong keadilan harga. Saya nanti cari formula. Oh di sini tanahnya bayar dan segala macam. Karena itu investment cost yang besar," pungkasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rahasia Hemat Mengisi Daya Mobil Listrik, di Rumah atau SPKLU?
Rahasia Hemat Mengisi Daya Mobil Listrik, di Rumah atau SPKLU?

Biaya cas mobil listrik sangat bergantung pada jenis baterai

Baca Selengkapnya
Temui Presiden MBZ, Jokowi Bahas Investasi IKN
Temui Presiden MBZ, Jokowi Bahas Investasi IKN

Presiden MBZ mengapresiasi meningkatnya volume perdagangan nonmigas antara Indonesia dengan PEA selama kepemimpinan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Ada Faktor Teknologi yang Jadi Tantangan Pengembangan Energi Baru Terbarukan
Ada Faktor Teknologi yang Jadi Tantangan Pengembangan Energi Baru Terbarukan

Energi Baru Terbarukan dihadapkan dengan 4 tantangan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kunker ke Abu Dhabi Bertemu Presiden UEA, Sejumlah Hal Ini Bakal Dibahas
Jokowi Kunker ke Abu Dhabi Bertemu Presiden UEA, Sejumlah Hal Ini Bakal Dibahas

Hubungan Indonesia dan UEA meningkat sangat pesat di bidang ekonomi dan investasi.

Baca Selengkapnya
Pemasok Listrik EBT Keluhkan Harga Beli PLN yang Murah
Pemasok Listrik EBT Keluhkan Harga Beli PLN yang Murah

Penjualan listrik berbasis energi terbarukan kepada PLN menggunakan skema perjanjian Independent Power Producer (IPP).

Baca Selengkapnya
Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di Indonesia Baru 0,5 Persen, Sri Mulyani: Ini Memalukan
Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di Indonesia Baru 0,5 Persen, Sri Mulyani: Ini Memalukan

Sri Mulyani minta semua pihak mendorong Kementerian ESDM untuk terus menggenjot pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Kita Ambil Kembali Aset yang Selama Puluhan Tahun Dikelola Pihak Asing
Jokowi: Kita Ambil Kembali Aset yang Selama Puluhan Tahun Dikelola Pihak Asing

Presiden mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar lebih dari 3.600 gigawatt (GW).

Baca Selengkapnya
Usai Terima Bos Apple Tim Cook di Istana, Hari Ini Jokowi Bertemu Mantan PM Inggris Tony Blair, Bahas Apa?
Usai Terima Bos Apple Tim Cook di Istana, Hari Ini Jokowi Bertemu Mantan PM Inggris Tony Blair, Bahas Apa?

Hari ini Presiden Jokowi kembali menerima Mantan PM Inggris Tony Blair yang juga miliarder di Istana Negara.

Baca Selengkapnya
Beri Kuliah Umum di Stanford University, Jokowi Sebut Dana Transisi Energi Bebani Negara Miskin
Beri Kuliah Umum di Stanford University, Jokowi Sebut Dana Transisi Energi Bebani Negara Miskin

Jokowi mengatakan, pendanaan kepada negara berkembang seharusnya bersifat membangun.

Baca Selengkapnya
Peneliti Jerman Ingin Ganti Batubara dengan Biomassa BUMN di Riau
Peneliti Jerman Ingin Ganti Batubara dengan Biomassa BUMN di Riau

Mereka ingin mensubtitusi batubara dengan biomassa yang dihasilkan PTPN V.

Baca Selengkapnya
Bertemu Joe Biden, Jokowi Singgung Pinjaman Rp300 Triliun untuk Transisi Energi
Bertemu Joe Biden, Jokowi Singgung Pinjaman Rp300 Triliun untuk Transisi Energi

Indonesia tengah menanti pencairan dana JETP senilai USD 20 miliar untuk mendorong program transisi energi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Terima Pengharagaan Sipil Tertinggi 'Order of Zayed' dari Presiden MBZ
Jokowi Terima Pengharagaan Sipil Tertinggi 'Order of Zayed' dari Presiden MBZ

Jokowi pun berterima kasih atas sambutan hangat Presiden MBZ.

Baca Selengkapnya