Jonan heran listrik EBT di Saudi 6 kali lebih murah dibanding RI
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan membuka acara diskusi akhir tahun mengenai ketenagalistrikan dan kinerja 2016 dan outlook 2017. Dalam kesempatan tersebut, Jonan menceritakan pengalamannya saat berada dalam acara perkumpulan negara-negara pengekspor minyak atau OPEC di Wina, Austria.
Mantan Menteri Perhubungan ini bertemu dengan Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA) Suhail bin Mohammed di penyelenggaraan OPEC tersebut. Pertemuan itu dimanfaatkan Jonan untuk menanyakan banyak hal seputar energi di UEA, terutama energi baru terbarukan (EBT).
"Saya ketemu dengan Menteri Energi UEA, dia masih muda banget. Lalu saya tanyakan, di sana ada energi terbarukan? Dia bilang ada," ujarnya di Gedung World Trade Center, Jakarta, Kamis (8/12).
-
Siapa yang menyampaikan tentang energy security? Terkait energy security, kata Nicke, laporan terakhir World Energy Council menyebut bahwa Indonesia menempati rangking 53 dunia.
-
Kenapa energi terbarukan penting untuk lingkungan? Sumber energi seperti batu bara dan minyak bumi menghasilkan banyak emisi yang merusak lingkungan, sedangkan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan biomassa hampir tidak menghasilkan emisi sama sekali.
-
Bagaimana Kutai Timur memanfaatkan energi terbarukan? Keberadaan bentang alam karst dengan banyak sumber mata airnya juga dimaksimalkan untuk transisi energi. Kabupaten Kutai Timur secara perlahan sudah mulai beralih ke energi terbarukan.
-
Dimana kita bisa temukan Energi Potensial? Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki oleh sebuah benda karena posisinya dalam medan gravitasi.
-
Dimana kita dapat menemukan contoh energi potensial? Contoh Energi Potensial Terdapat beberapa contoh sederhana untuk mengetahui keberadaan energi potensial.
-
Dimana energi panas bumi bisa didapatkan? Di beberapa tempat di dunia, panas bumi dapat diambil langsung dari permukaan bumi atau dengan mengebor sumur panas bumi.
Menteri ESDM, Ignasius Jonan Hana Adi Perdana©2016 Merdeka.com
Lanjutnya, EBT yang dimiliki oleh UAE berupa energi tenaga matahari dengan kapasitas 150 megawatt (MW) dan 200 MW. Yang lebih mengejutkan, harga listrik dari pemanfaatan EBT tersebut 5-6 kali lebih murah dibanding yang dijual Indonesia.
Mantan bos PT KAI ini merasa heran, sebagai salah satu negara dengan produksi minyak terbesar yakni 3 juta barel per hari dan konsumsi hanya 150.000 bph, UEA mampu menciptakan harga listrik yang efisien.
"Tenaga matahari 150 MW, harga berapa? 2,99 sen per kilowatt hour (kWh). Kedua 200 MW, itu harganya 2,42 sen per kWh. Kalau anda bikinya 1 MW, 0,5 MW, 0,3 MW ya nggak bisa segitu, tapi tidak bisa juga harganya 14-18 sen, sepakat ya," jelas dia.
Bahkan, UEA menargetkan menciptakan listrik dari EBT dengan kapasitas sebesar 5.000 MW. Besarnya kapasitas tersebut, membuat mereka bisa menjual listrik kepada masyarakat sebesar 2,25 sen per kWh.
Melihat pernyataan itu, Jonan berencana akan mengirim tim ke UEA untuk melakukan pemantauan terhadap harga jual listrik yang lebih efisien. Nantinya, pihaknya akan segera mencari formula agar harga listrik dari EBT bisa semurah di EUA.
"Saya mau kirim tim, PLN nanti diajak untuk lihat di sana kenapa harganya bisa sekompetitif itu? Ini adalah negara dengan produksi 3 juta barel per hari. Itu saja mencari persaingan dengan minyak. Jadi saya mendorong keadilan harga. Saya nanti cari formula. Oh di sini tanahnya bayar dan segala macam. Karena itu investment cost yang besar," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Biaya cas mobil listrik sangat bergantung pada jenis baterai
Baca SelengkapnyaPresiden MBZ mengapresiasi meningkatnya volume perdagangan nonmigas antara Indonesia dengan PEA selama kepemimpinan Jokowi.
Baca SelengkapnyaEnergi Baru Terbarukan dihadapkan dengan 4 tantangan.
Baca SelengkapnyaHubungan Indonesia dan UEA meningkat sangat pesat di bidang ekonomi dan investasi.
Baca SelengkapnyaPenjualan listrik berbasis energi terbarukan kepada PLN menggunakan skema perjanjian Independent Power Producer (IPP).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani minta semua pihak mendorong Kementerian ESDM untuk terus menggenjot pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan.
Baca SelengkapnyaPresiden mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar lebih dari 3.600 gigawatt (GW).
Baca SelengkapnyaHari ini Presiden Jokowi kembali menerima Mantan PM Inggris Tony Blair yang juga miliarder di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pendanaan kepada negara berkembang seharusnya bersifat membangun.
Baca SelengkapnyaMereka ingin mensubtitusi batubara dengan biomassa yang dihasilkan PTPN V.
Baca SelengkapnyaIndonesia tengah menanti pencairan dana JETP senilai USD 20 miliar untuk mendorong program transisi energi.
Baca SelengkapnyaJokowi pun berterima kasih atas sambutan hangat Presiden MBZ.
Baca Selengkapnya