Jonan sebut potensi investasi di sektor energi capai Rp 500 triliun
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) lebih proaktif merealisasikan investasi sektor energi dan sumber daya mineral. Dia mencatat komitmen investasi di sektor sektor migas pada 2016 saja telah mencapai Rp 276 triliun.
"Saya mohon sekali, kalau BKPM berkenan, agar lebih proaktif supaya perizinan setelah dari sini bisa lebih cepat," ujar Jonan seperti dilansir Antara, Senin (30/1).
Jonan menjelaskan komitmen investasi yang tinggi juga tercatat di sejumlah subsektor lain di sektor ESDM. Misalnya saja komitmen investasi sektor ketenagalistrikan panas bumi yang sekitar Rp 135 triliun dan sektor minerba sekitar Rp 91 triliun.
-
Bagaimana cara BKPM mencapai target Indonesia Emas? Untuk mencapai pertumbuhan itu, maka hilirisasi sebagai dongkrak yang efektif. Bahlil juga menuturkan, pemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi. Di antaranya, minyak dan gas, mineral dan batubara, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan pertanian.'Kita menciptakan nilai tambah di sini, supaya menciptakan lapangan pekerjaan. Kalau lapangan pekerjaan tercipta, hilirisasi terbangun, pendapatan negara naik, upah naik, gaji pegawai negeri juga naik,' imbuhnya.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Mengapa Jokowi mendorong investasi di IKN? 'Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan,' ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6). Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Apa fokus Pertamina di bidang energi? Sebagai BUMN Energi nasional, Pertamina fokus menjawab 3 (tiga) isu strategis yakni Energy Security (ketahanan energi), Energy Affordability (keterjangkauan biaya energi), dan Environmental Sustainability (keberlanjutan lingkungan).
-
Bagaimana Kementerian ESDM menetapkan potensi penyimpanan karbon nasional? Sebagai informasi, Kementerian ESDM baru saja menerbitkan angka Potensi Penyimpanan Karbon Nasional Tahun 2024 sebesar 572 miliar ton CO2 pada saline aquifer, dan 4,85 miliar ton CO2 pada depleted oil and gas reservoir.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
"Totalnya sekitar Rp 500 triliunan, sekarang (terealisasi) 20 persen. Kalau yang 80 persen lagi ini didukung pemangku kepentingan perizinan, seharusnya tiga tahun kita enggak undang siapa-siapa juga sudah luar biasa," katanya.
Namun, Jonan mengakui, ada yang tidak bisa serta merta dilakukan pemerintah dalam mendukung realisasi investasi sektor ESDM yakni mengatur fakta ekonomi yang terjadi lapangan dan mempengaruhi minat investor. Salah satunya yakni terkait harga minyak dunia.
"Kalau harga minyak dunia turun sampai di bawah USD 50 per barel, mungkin komitmen realisasinya turun. Kalau naik terus, mungkin minatnya masih ada," tegasnya.
Target investasi sektor ESDM pada 2017 diperkirakan sekitar USD 43 miliar atau setara Rp 568 triliun. Sementara itu, pada tahun anggaran 2016, realisasi investasi di sektor ESDM mencapai Rp 347,8 triliun atau setara dengan USD 26,76 miliar.
Dengan diluncurkannya layanan investasi tiga jam khusus sektor ESDM, diharapkan dapat mendukung target realisasi investasi di sektor tersebut.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong, memperkirakan kontribusi sektor ESDM terhadap investasi nasional dalam beberapa tahun mendatang akan mencapai 20 persen hingga 50 persen.
Untuk itu, penyederhanaan dan peningkatan pelayanan perizinan sektor migas dengan layanan tiga jam (ESDM3J) penting dilakukan untuk mendukung target investasi nasional. Namun, layanan ESDM3J baru diperuntukkan bagi perizinan infrastruktur subsektor migas dan ketenagalistrikan saja.
Menurut Tom, sektor minerba belum masuk layanan tersebut lantaran dampaknya yang langsung terhadap lingkungan hidup. "Smelter memang potensi ke dampak lingkungan hidup dan dari sisi tenaga kerja itu lebih ruwet daripada pembangkit listrik yang masih terkendali potensi dampak ke lingkungannya," kata Thomas.
Untuk itu, dibutuhkan keterlibatan teknis dari kementerian teknis sehingga perizinannya tidak bisa sepenuhnya dialihkan ke BKPM.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan produksi migas di Indonesia masih membutuhkan investasi.
Baca SelengkapnyaData BKPM menunjukkan investasi Singapura pada kuartal II-2024 mencapai USD4,6 miliar atau setara Rp71,42 triliun.
Baca SelengkapnyaMenurut kajian geoseismik yang dilakukan pada rentang 2019-2020, Buton menyimpan potensi harta karun minyak hingga mencapai 5 miliar barel.
Baca SelengkapnyaInvestasi hulu migas di 2023 naik 13 persen dari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSKK Migas jmenyatakan peningkatan produksi migas dari lapangan yang sudah ada perlu dibarengi pula dengan peningkatan kegiatan eksplorasi secara masif.
Baca SelengkapnyaInsentif fiskal diperlukan mengingat negara lain juga berupaya menarik investor.
Baca SelengkapnyaProgram hilirisasi memainkan peranan penting dalam mendongkrak investasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memberikan arahan kepada Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani setelah dilantik pada hari Senin (19/8) kemarin.
Baca SelengkapnyaTahun 2023, SKK menargetkan investasi sebesar Rp234,18 triliun di industri hulu migas.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan industri pengolahan non-migas mencapai 4,64 persen pada triwulan I-2024, yang berkontribusi 72,39 persen terhadap nilai ekspor nasional.
Baca SelengkapnyaSKK Migas menargetkan lifting minyak hingga 1 juta barel per hari hingga 2030.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini setara 76,45 persen dari target Presiden Jokowi Rp1.650 triliun.
Baca Selengkapnya