Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jonan siap dipecat jika standar keselamatan penerbangan tidak naik

Jonan siap dipecat jika standar keselamatan penerbangan tidak naik Ignasius Jonan. Fikri Faqih©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku siap diberhentikan dari jabatannya saat ini jika peringkat standar keselamatan Federation Aviation Administration (FAA) tidak meningkat atau stagnan di peringkat dua atau tidak memenuhi target ke peringkat satu.

"Kalau memang tidak bisa memenuhi target standar FAA, saya diberhentikan tidak masalah itu," kata Jonan dalam rapat koordinasi dengan anggota Komisi V DPR seperti dilansir Antara, Selasa (15/9).

Jonan menyebut, pihaknya telah siap dinilai standar keselamatan FAA, tetapi inspektur atau penilai dari badan yang bermarkas di Amerika Serikat tersebut belum juga memulai. "Kita siap saja, masalahnya, penilainya ini belum datang sampai sekarang," katanya.

Seharusnya, kata Jonan, penilaian dilakukan pada Oktober ini, namun hal itu bergantung dari kesiapan inspektur dan sistem penerbangan dalam negeri sendiri karena penilaian berlangsung setidaknya dua bulan.

Pernyataan Jonan menyusul permintaan Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Yasti Soepredjo Mokoagow yang mendesak kepada Menhub Jonan agar memperbaiki standar keselamatan penerbangan di Indonesia.

"Saya yakin nanti bulan depan peringkat FAA tidak akan naik, karena itu hanya janji," katanya.

Sebelumnya, Perwakilan Senior FAA untuk Asia Tenggara, Australia dan Selandia Baru, Donald Ward menilai waktu yang ditargetkan, yakni pada Juni 2015, terlalu singkat untuk memperbaiki seluruh sistem penerbangan di Indonesia.

"Waktu yang ditargetkan terlalu singkat karena banyaknya aspek yang harus dibenahi dan harus sesuai dengan standar kami," katanya.

Selain itu, Ward mengatakan pihaknya harus mengerahkan inspektor untuk melakukan penilaian dan pengkajian. "(Penilaiannya) setidaknya dua bulan kalaupun Indonesia sudah siap," katanya.

Meski demikian, dia tetap mengapresiasi kinerja Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub selama 3,5 tahun yang terus meningkat.

"Saya rasa Indonesia sudah melakukan sesuai jalurnya, progresnya juga sudah bagus. Saya sudah bicara dengan Pak Muzaffar pagi ini dan sudah banyak pekerjaan yang dilakukan," katanya.

Di tempat terpisah, Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Muzaffar mengatakan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan institusi pemerintah AS ini pada Mei lalu.

Dari pertemuan tersebut, FAA menemukan kekurangan terkait dengan regulasi untuk menjembatani masalah pengawasan dan pengecekan berkala dalam peraturan kelaikan udara di Kemenhub.

"Ada delapan 'critical element' dari temuan FAA, salah satunya perundang-undangan, kemudian organisasi," katanya.

Selain itu, lanjut dia, FAA juga menyoroti masalah sumber daya manusia seperti kebutuhan inspektor pesawat khusus.

Muzaffar menjelaskan inspektor untuk melakukan pengawasan terhadap jenis pesawat tertentu saat ini hanya terdiri dari dua orang yang itupun disuplai dari maskapai lokal. "Inspektor saya itu harus memiliki rating (dari FAA), namun kita persingkat dengan meminta industri kasih orang ke kita," katanya.

Misalnya, kata dia, inspektor yang mengawasi Boeing 747 yang saat ini hanya dimiliki Garuda Indonesia dan Lion Air, Kemenhub mengambil satu personil dari keduanya.

"Untuk pengawasannya, inspektor dari Garuda Indonesia bertugas untuk Lion Air dan sebaliknya, kami sudah mempersiapkan corrective action plan (CAP) untuk masalah yang melibatkan FAA," tutupnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Luhut Geram Kepala Otorita IKN Mundur
VIDEO: Luhut Geram Kepala Otorita IKN Mundur "Kita Tidak Usah Bicara Aib Orang!"

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan alasan Kepala Otorita IKN mundur dari jabatannya

Baca Selengkapnya
Penjelasan TNI Alasan Joni Pemanjat Tiang Bendera Tak Lolos Seleksi Masuk TNI AD
Penjelasan TNI Alasan Joni Pemanjat Tiang Bendera Tak Lolos Seleksi Masuk TNI AD

Joni, bocah pemanjat tiang bendera saat HUT RI ke-73 di NTT tahun 2018 silam gagal seleksi masuk TNI AD.

Baca Selengkapnya
Penampakan 'Surat Sakti' Panglima Hadi yang Dibawa Joni Pemanjat Tiang saat Ikut Seleksi TNI
Penampakan 'Surat Sakti' Panglima Hadi yang Dibawa Joni Pemanjat Tiang saat Ikut Seleksi TNI

Joni Ande Kala tunjukkan 'surat sakti' yang pernah diberikan Panglima TNI.

Baca Selengkapnya
Maskapai China Ini Membebaskan Pramugarinya Tidak Pakai Sepatu Hak Tinggi
Maskapai China Ini Membebaskan Pramugarinya Tidak Pakai Sepatu Hak Tinggi

Kebijakan ini belum pernah dilakukan sebelumnya dalam industri penerbangan di China.

Baca Selengkapnya