JP Morgan Prediksi Ekonomi Global Kembali ke Kondisi Normal di 2022
Merdeka.com - Lembaga keuangan JPMorgan Chase memperkirakan jika keadaan kembali normal dan pemulihan ekonomi berjalan penuh dari dampak krisis kesehatan Covid-19 di 2022. Hal ini terlihat dari tingkat vaksinasi yang sudah meluas di berbagai negara.
"Pandangan kami adalah bahwa 2022 akan menjadi tahun pemulihan global penuh, akhir dari pandemi global dan kembali ke kondisi normal yang kita alami sebelum wabah COVID-19," kata Marko Kolanovic, Kepala Strategi Pasar Global JPMorgan (JPM), dikutip dari laman CNN Business, Kamis (9/10).
"Ini dijamin dengan mencapai kekebalan populasi yang luas dan dengan bantuan kecerdikan manusia, seperti terapi baru yang diharapkan akan tersedia secara luas pada tahun 2022," imbuhnya.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Bank terbesar di Amerika Serikat itu juga memperkirakan kemajuan di sektor kesehatan akan memicu pemulihan yang kuat dalam ekonomi, ditandai dengan kembalinya mobilitas global dan aktivitas belanja yang kuat oleh konsumen dan bisnis.
Selain itu, JPMorgan juga memperkirakan pertumbuhan lanjutan untuk pasar saham, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat. Bank tersebut menetapkan target akhir tahun 5.050 untuk indeks S&P 500, naik 8 persen dari level saat ini.
"Pada tahun 2021, ekonomi di seluruh dunia membuat kemajuan besar menuju pemulihan dan pembukaan kembali. Namun, masih banyak yang harus dilakukan karena pemulihannya tidak merata, tidak lengkap dan sering terganggu oleh wabah dan kekhawatiran virus baru," terangnya.
Hambatan
Terlepas dari vaksin, JPMorgan menyebut, kekebalan dan pembatasan kesehatan, juga korban manusia dari COVID-19 tahun ini lebih besar daripada tahun lalu. Bank tersebut pun memperingatkan hambatan, termasuk pelonggaran kebijakan uang dari bank sentral.
"Seiring pemulihan berjalan, pasar akan mulai menyesuaikan diri dengan kondisi moneter yang lebih ketat, sebuah proses yang kemungkinan akan menyuntikkan volatilitas," tulis Kolanovic, menambahkan bahwa perubahan ini akan menjadi "angin" bagi pasar bernilai kaya seperti Nasdaq.
Risiko lain yang diidentifikasi oleh JPMorgan termasuk ketegangan geopolitik di Eropa dan Asia, ketidakpastian seputar inflasi yang tinggi dan "krisis energi yang membayangi."
Sementara Citigroup memperkirakan bahwa harga minyak AS akan rata-rata mencapai sebesar USD 59 per barel pada kuartal keempat tahun depan, JPMorgan tetap yakin pada energi, mengatakan minyak mentah akan berdiri di harga USD 86 per barel pada akhir 2022 dan Brent, yang merupakan patokan dunia, akan menjadi USD 90.
Reporter: Natasha Khairunnisa Amani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaKemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.
Baca Selengkapnyastabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnyapertumbuhan kredit korporasi yang sebesar 18,45 persen ini lebih besar dibanding pencapaian pertumbuhan kredit secara keseluruhan yang sebesar 13,09 persen.
Baca Selengkapnya