JSS gagal sebab Dahlan belum bertemu Tommy Winata?
Merdeka.com - Pemerintah telah menyatakan, megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS) batal dibangun tahun depan. Dengan kata lain, itu tidak sesuai dengan harapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menginginkan JSS dibangun di akhir masa jabatannya.
Belum rampungnya studi kelaikan atau feasibility study menjadi faktor utama batalnya groundbreaking megaproyek ini tahun depan. Namun, Menko Perekonomian Hatta Rajasa tidak menyebutkan akar persoalan belum rampungnya FS JSS.
Padahal, pemerintah awalnya sudah meminta konsorsium PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS) di bawah komando Tommy Winata, agar menggandeng konsorsium BUMN di bawah komando Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.
-
Dimana jembatan ini berada? Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembudi Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
-
Kenapa pembangunan jembatan ini dilakukan? Hadirnya pembangunan jembatan ini menjadi keluhan masyarakat karena kondisi sering terjadi kemacetan parah di jembatan ini.
-
Bagaimana Jembatan Danyang-Kunshan dibangun? Jembatan ini juga dikenal dengan sebutan 'Jembatan Kereta Cepat Beijing-Shanghai'. Itu karena jembatan menjadi bagian dari jalur kereta cepat antara Beijing dan Shanghai di Tiongkok.
-
Kenapa Jembatan Semanggi dibangun? Seiring berkembangnya Jakarta sebagai kota metropolitan, Soekarno kemudian mencarikan solusi agar masalah kemacetan yang mulai terjadi di sana bisa terselesaikan dengan baik. Langkah pertama adalah dibangunlah sebuah jembatan agar mobilitas kendaraan bisa berjalan maksimal.
-
Siapa yang membangun jembatan ini? Jembatan Kudung Kendeng Lembu dibangun oleh perusahaan swasta Belanda yang bernama Landbouw Maatschappij Onderneming David Bernie (NV Rubber Cultur Mij Kendenglembu).
-
Kenapa Sahbirin ingin membangun jembatan di Kalimantan Selatan? 'Yang lebih membanggakan lagi, anggaran tersebut terkumpul berkat kolaborasi dari Pemerintah Provinsi Kalsel serta kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu,' ujarnya.
Dahlan pun angkat bicara soal batalnya groundbreaking JSS. Dia menegaskan, belum rampungnya studi kelaikan bukan lantaran ada konflik kepentingan di balik proyek yang disebut-sebut membutuhkan investasi lebih dari Rp 100 triliun itu. Pihaknya juga tidak ingin disalahkan jika proyek ini gagal dilaksanakan sesuai instruksi SBY.
Terlebih, kata dia, BUMN tidak mengajukan diri untuk mendapatkan proyek itu. Konsorsium BUMN hanya dalam posisi menunggu penugasan dari pemerintah.
"Jadi kami ini bukan mengajukan diri, bukan menawarkan diri, bukan merebut, jadi enggak akan ada konflik karena posisi konsorsium BUMN tidak dalam posisi mencari proyek, tidak. Jadi konsorsium BUMN itu menunggu ada penugasan atau tidak. Kalau ada penugasan dilaksanakan, kalau tidak ada penugasan juga tidak akan minta penugasan," tegas Dahlan di Jakarta, Rabu (13/11) malam.
Wajar saja jika studi kelaikan belum rampung. Sebab, menurut pengakuan Dahlan, hingga saat ini, pihak BUMN belum melakukan pembicaraan dengan PT. GBLS.
"Belum. karena penugasannya belum ada kok," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah menyampaikan instruksinya agar megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS) mulai dibangun sebelum atau pada 2014, sebelum SBY lengser dari tampuk kekuasaan.
Sepertinya mimpi SBY itu harus dikubur dalam-dalam. Sebab pada kenyataannya, jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera ini dipastikan tak akan bisa dibangun di akhir masa jabatan SBY.
Masalah utamanya, studi kelaikan atau feasibility study (FS) yang tak juga rampung. Pemerintah enggan membuka alasan keputusan menunjuk pelaksana FS yang tak juga dilakukan.
"(JSS) enggak akan bisa groundbreaking di 2014 karena FS meleset. Saya enggak perlu cerita kenapanya," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Rabu (13/11).
Sampai sekarang, tim 7 bentukan Kemenko Perekonomian tak juga menegaskan pihak pelaksana FS. Hatta sempat memastikan pihak swasta yang dikomandoi PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS) wajib menggandeng konsorsium Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) untuk pelaksanaan studi kelaikan JSS.
Tapi karena keputusan tak juga dicapai jelang akhir tahun, kemungkinan FS baru bisa dijalankan tahun depan. "Diselesaikan di 2014 ini FS-nya," kata Hatta.
Pemerintah berharap konglomerat Tommy Winata yang menguasai PT GBLS tak menggarap sendiri studi kelayakan JSS. Biaya dan teknis FS harus ditanggung bersama BUMN. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek Tol Getaci sendiri ditawarkan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) solicited.
Baca SelengkapnyaTidak diketahui apa alasan dan tujuan Syahrul Yasin Limpo ingin bertemu Jokowi.
Baca SelengkapnyaPihaknya sudah mendapatkan tiga kajian untuk mengakuisisi KCI.
Baca SelengkapnyaRencana pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya usai resmi dikeluarkan dari daftar proyek strategis nasional (PSN).
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan bocoran Bambang Susantono sebenarnya bukan mundur dari Kepala Otorita IKN tetapi dimundurkan karena tak mampu mengejar target dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaMeski begitu pemerintah telah mempertimbangkan agar aset Tommy itu bisa dibeli oleh institusi.
Baca SelengkapnyaSofiah Balfas sebelumnya mengajukan praperadilan terkait penetapan tersangka korupsi proyek Tol MBZ oleh Kejagung.
Baca SelengkapnyaSeharusnya, sidang putusan dugaan pelanggaran etik Johanis Tanak digelar hari ini secara terbuka.
Baca Selengkapnya