Jual Premium rugi Rp 1.100/liter, Pertamina malah subsidi Pertalite
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean ikut komentar terkait kerugian PT Pertamina dalam menjual Premium. Menurutnya, hitungan kerugian perusahaan pelat merah ini membuat masyarakat bingung.
Salah satunya adalah mengenai pernyataan Pertamina yang menyebut rugi Rp 1.100 per liter dalam menjual Premium. Harga keekonomian premium saat ini disebut mencapai Rp 8.500 per liter, sementara Pertamina masih menjual seharga Rp 7.400 per liter.
Ferdinand mengaku heran karena harga keekonomian Premium lebih tinggi dari harga Pertalite yang baru diluncurkan dengan harga Rp 8.400 per liter.
-
Apa tugas Pertamina terkait subsidi energi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Kenapa Pertamina menyalurkan Pertalite? Dengan menyediakan BBM subsidi Pertamina berharap dapat menjaga pemenuhan energi untuk masyarakat dan di saat yang sama menjaga perekonomian nasional' ungkap Fadjar.
-
Dimana saja Pertamina menyalurkan Pertalite? 'Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,' tegas Irto dalam keterangan tertulis (7/5).
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
"Dengan begitu, harga Premium di atas Pertalite jadi Pertamina masih mengaku merugi jual Premium," ujar dia dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Rabu (5/8).
Dia meminta Pertamina untuk membeberkan data-data kerugian yang didapat dari hasil penjualan Premium. Sehingga, masyarakat benar-benar tau apabila Pertamina mengalami rugi Rp 80 miliar per hari.
"Harusnya Pertamina membuka ke publik terkait penjualan Premium ataupun Pertalite. Mereka sering sebut rugi jual Premium tetapi mengeluarkan produk baru yang harganya di bawah harga keekonomian Premium," kata dia.
Sementara itu, Vice President Fuel Ritel Pertamina, Muhammad Iskandar mengatakan harga Pertalite yang dijual saat ini sebesar Rp 8.400 per liter merupakan harga promo dari perseroan. Harga keekonomian Pertalite yang seharusnya sebesar Rp 8.850 per liter.
"Untuk Pertalite kita subsidi hanya Rp 450 per liter. Sementara untuk Premium disubsidi sebesar Rp 1.100 per liter. Kita berharap masyarakat banyak yang pindah ke Pertalite dengan begitu kerugian kami bisa dikurangi dengan itu. Kami memang pasang harga promo karena masih test pasar," kata Iskandar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.
Baca SelengkapnyaPengecer bensin mendapat untung jauh lebih besar dari penjualan BBM. Sementara, margin yang dipatok untuk Pertashop hanya berkisar Rp450-850 per liternya.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaPertamina tengah mengkaji penjualan produk selain BBM di Pertashop, seiring dengan banyaknya keluhan penguaha Pertashop merugi.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga Revvo 90 sebesar Rp1.040 per liter setara dengan Pertalite milik Pertamina.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM per 1 Oktober 2023, ini rinciannya.
Baca SelengkapnyaPertamina telah menaikkan harga Pertamax per 1 Oktober 2023 menjadi Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPertalite merupakan jenis BBM dengan oktan paling rendah yaitu 90, dengan ciri warna hijau terang.
Baca SelengkapnyaJenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca Selengkapnya