Juli 2017, BPS catat nilai tukar petani naik 0,12 persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) pada bulan Juli sebesar 100,65 atau naik 0,12 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,26 persen.
"Kenaikan tersebut disebabkan indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,26 persen lebih besar dari indeks harga yang dibayarkan sebesar 0,14 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Jakarta, Selasa (1/8).
Kenaikan NTP Juli dipengaruhi oleh naiknya NTP pada sektor tanaman pangan sebesar 0,06 persen, subsektor tanaman hortikultura sebesar 0,58 persen, subsektor peternakan sebesar 0,41 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,04 persen.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Dimana daya beli petani Sulut membaik? Daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Kenapa daya beli petani Sulut semakin baik? Ia menjelaskan, perubahan NTP dikarenakan kenaikan nilai Indeks Harga yang diterima Petani (It) lebih tinggi dari pada kenaikan niIai Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib). Indeks Harga yang diterima petani naik 1,74 persen. Sementara Indeks Harga yang dibayar petani naik hanya 0,98 persen.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
"Sedangkan subsektor tanaman perkebunan rakyat turun sebesar 0,49 persen," imbuhnya.
Lebih lanjut pada bulan Juli, NTP provinsi Jawa Timur mengalami kenaikan tertinggi sebesar 0,89 persen dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP provinsi Sulawesi Tenggara mengalami penurunan terbesar mencapai 1,40 persen.
"Dari 33 provinsi yang dihitung NTP nya 10 provinsi mengalami kenaikan dan 23 provinsi mengalami penurunan. Kenaikan tertinggi di Jawa Timur disebabkan kenaikan pada subsektor peternakan khususnya sapi," jelasnya.
"Sedangkan penurunan di Sulawesi Tenggara disebabkan penurunan subsektor tanaman perkebunan rakyat. Khususnya pada komoditas kakao," tambahnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semakin tinggi NTP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar petani relatif lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik.
Baca SelengkapnyaHarga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp5.767 per kg atau naik 5,84 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.945 per kg atau naik 6,62 persen.
Baca SelengkapnyaPada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca SelengkapnyaKenaikan NTP dipengaruhi oleh beberapa komoditas unggulan nasional seperti gabah, kelapa sawit, jagung dan kakao
Baca SelengkapnyaKenaikan NTP dipicu karena naiknya harga yang diterima petani sebesar 1,08 persen.
Baca SelengkapnyaIndeks harga yang diterima petani turun 0,16 persen lebih dalam dibandingkan dengan penurunan indeks harga yang dibayar petani.
Baca SelengkapnyaBPS Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Oktober 2024 sebesar 120,70 atau naik 0,33 persen dibanding bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaRata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp13.372 per kilogram (kg), naik sebesar 3,65 persen.
Baca SelengkapnyaNTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
Baca SelengkapnyaDaya beli petani di Jawa Timur lebih tinggi dibanding petani di daerah lain di Pulau Jawa
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.295 per kilogram (kg) atau naik 2,97 persen selama Januari 2024.
Baca SelengkapnyaGabah kering panen di tingkat petani naik 2,73 persen, sementara beras deflasi di tingkat grosir.
Baca Selengkapnya