Juli, BPS catat ekspor RI naik 16,83 persen jadi Rp 13,62 miliar
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia selama Juli mencapai USD 13,62 milliar. Nilai tersebut naik 16,83 persen dibanding Juni 2017. Jika dibandingkan periode sama tahun lalu atau Juli 2016, nilai ekspor ini naik 41,12 persen.
Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto mengatakan peningkatan ekspor Juli disebabkan meningkatnya ekspor non-migas 19,85 persen dari USD 10,38 miliar menjadi USD 12,44 miliar. Sedangkan ekspor migas turun 7,79 persen, yaitu dari USD 1,27 miliar menjadi USD 1,17 miliar.
"Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah 32,92 persen menjadi USD 303,2 juta, sebaliknya ekspor hasil minyak naik 41,66 persen menjadi USD 131,6 juta dan ekspor gas naik 1,48 persen menjadi USD 739,7 juta," kata Kecuk, di kantornya, Selasa (15/8).
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
Sementara itu, volume ekspor migas Juli 2017 terhadap Juni 2017 untuk minyak mentah turun 27,92 persen, sedangkan hasil minyak naik 32,70 persen dan gas naik 6,78 persen. Harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia naik dari USD 43,66 per barel pada Juni 2017 menjadi USD 45,48 per barel pada Julu 2017.
"Secara kumulatif nilai ekspor lndonesia periode Januari-Juli 2017 mencapai USD 93,59 miliar atau naik 17,32 persen dibanding periode yang sama tahun 2016, demikian juga ekspor kumulatif non-migas mencapai USD 84,83 miliar atau meningkat 17,37 persen," ujarnya.
Peningkatan terbesar ekspor non-migas Juli 2017 terhadap Juni 2017 terjadi pada bahan bakar mineral USD 241,6 juta (17,17 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada aluminium USD 12,5 juta (24,66 persen).
Komoditi lainnya yang juga meningkat nilai ekspornya adalah kendaraan dan bagiannya USD 218,1 juta (52,28 persen), mesin-mesin/pesawat mekanik USD 149,1 juta (39,87 persen), karet dan barang dari karet USD 139,8 juta (28,08 persen), serta lemak dan minyak hewani/ nabati USD 119,3 juta (7,64 persen).
Sementara komoditi yang menurun selain aluminium adalah besi dan baja USD 11,1 juta (4,32 persen), perhiasan/permata USD 10,2 juta (2,81 persen), produk industri farmasi USD 8,7 juta (20,53 persen), serta bahan kimia anorganik USD 5,3 juta (8,00 persen).
Ekspor non-migas ke China mencapai USD 1,60 miliar. Di susul Amerika Serikat USD 1, 39 miliar dan Jepang USD 1.34 miliar. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar USD 1,39 miliar.
Ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Juli 2017 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD 16,224,8 miliar (17,34 persen). Diikuti Jawa Timur sebesar USD 10,289,9 miliar (10,99 persen), dan Kalimantan Timur sebesar USD 9,768,0 miliar (10,44 persen).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaSemua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca Selengkapnya