Jumlah bioskop di Indonesia kalah dibanding Malaysia dan Jepang
Merdeka.com - Peluang bisnis hiburan khususnya bioskop di Indonesia masih terbuka lebar. Besarnya pasar bioskop di dalam negeri selama ini hanya dinikmati oleh Blitzmegaplex dan XXI.
Karena itu, Lippo Grup melalui PT Cinemaxx Global Pasifik yakin bisa ikut menikmati 'manisnya' bisnis bioskop di tanah air. Peluang mengembangkan bisnis ini semakin lebar mengingat jumlah bioskop di Indonesia masih tergolong sedikit dibandingkan negara lain.
CEO PT Cinemaxx Global Pasifik Brian Riady menyebut bisnis bioskop di Indonesia masih belum dikembangkan secara maksimal. Dengan jumlah penduduk yang hampir mencapai 250 juta jiwa, Indonesia hanya memiliki 923 layar atau bioskop.
-
Di mana bioskop pertama di Indonesia? Rumah seorang pengusaha ini dialihfungsikan sebagai bioskop dengan nama 'The Royal Bioscoope'.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Kapan jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 324 juta jiwa? Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 324 juta jiwa di 2045 mendatang.
-
Apa contoh kalimat fakta tentang Indonesia? Contoh dari kalimat fakta khusus adalah 'Jakarta adalah ibu kota Indonesia.' Meskipun ini adalah fakta saat ini, bisa saja berubah di masa depan jika ada keputusan resmi yang memindahkan ibu kota.
-
Mengapa jumlah penduduk Indonesia diprediksi terus melambat? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun. Artinya jumlah penduduk Indonesia terus melambat setiap tahun
-
Mengapa Indonesia punya pulau terbanyak? Berdasarkan Undang-Undang No 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia,terdapat lebih kurang 17.508 pulau di negeri ini.
Jumlah itu tertinggal jauh dibanding Malaysia yang memiliki 39.000 layar atau Jepang yang mencapai 38.000 layar. Padahal, kata dia, jumlah penduduknya lebih sedikit ketimbang Indonesia.
"Jika bandingkan ke tingkat regional, terjadi kekurangan bioskop di sini. Jika lihat secara makro ada 923 layar untuk 250 juta penduduk, artinya di Indonesia untuk 1 layar bioskop untuk melayani 270.000 penduduk. Jika mengobservasi negara lain di regional, mereka stabil, 40.000 penduduk per layar," ujar Brian dalam konferensi persnya di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (14/10).
Untuk itu, kata Brian, Cinemaxx Global bakal memfokuskan pengembangan layar bioskop di kota-kota yang belum memiliki bioskop. Tidak hanya itu, pengembangan bioskop juga membidik pusat-pusat perbelanjaan yang sudah ada saat ini.
"Kami menentukan 85 kota yang memungkinkan mendatangkan keuntungan. Kami akan buka bioskop di mal-mal baru dan mengoptimalkan yang sudah ada. Kami melihat ada potensi di sana. Sekarang terdapat 350 mal dan 134 bioskop di seluruh Indonesia, ada potensi di situ," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
10 negara yang memiliki jumlah bangunan masjid paling banyak di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPengguna Tiktok di Indonesia masih tinggi meski fitur TikTok Shop secara resmi berhenti beroperasi pada Rabu (4/10) lalu.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tercatat ada 99,8 juta pengguna TikTok di Tanah.
Baca SelengkapnyaPISA menyebut peningkatan kualitas pendidikan Indonesia sangatlah lambat.
Baca SelengkapnyaOpenSignal merilis data terbaru per Oktober 2023 mengenai kondisi kecepatan internet seluler di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMendengar kabar tersebut, Presiden Jokowi menyebut sangat memprihatinkan
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaSebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya, Banda Aceh memiliki kisah dan sejarah panjang tentang lahirnya bioskop dan perfilman di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.
Baca SelengkapnyaIkatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaStrategi Vidio dalam menghadirkan konten olahraga terlengkap terbukti berhasil merebut pasar dan menjadi konten dengan atribusi tertinggi bagi pelanggan Vidio.
Baca Selengkapnya