Jumlah Investor Suku Bunga SBR005 di Dominasi Kaum Milenial
Merdeka.com - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman mencatat jumlah investor penawaran savings bond ritel (SBR) seri SBR005 telah mencapai 17 ribu. Di mana, penutupan masa penawaran SBR005 ini sudah dilakukan pada 24 Januari 2018 lalu.
"SBR005 kemarin itu kita bisa jaring kurang lebih 16.966 investor. 17.000 ribu investor lah kurang lebih investor yang membeli SBR kita," kata Luky saat ditemui di Jakarta, Jumat (1/2).
Dari total investor tersebut, Luky merincikan untuk generasi z sebesar 0,04 persen. Kemudian pembelian investor terbesar datang dari generasi milenial yakni mencapai sebesar 50,6 persen. Sementara, jumlah investor untuk generasi x tercatat sebesar 27 persen. Kemudian babby boomers 19,9 persen dan tradisonal sebesar 1,8 lersen.
-
Apa yang membuat gen z dan milenial rentan terhadap investasi bodong? Generasi ini, kata Friderica merupakan kelompok yang rentan secara finansial dengan gaya hidup yang lebih banyak menghabiskan uang untuk kesenangan dibanding menabung maupun berinvestasi.
-
Mengapa gen z dan milenial rentan terjerat investasi bodong? 'Sikap FOMO juga membawa generasi muda terjebak pada investasi bodong. Sementara tanpa pemahaman keuangan dan investasi yang memadai, kelompok ini justru banyak menjadi korban terhadap iming-iming yang menggiurkan. Mereka kerap meniru apa yang dilakukan oleh influencer maupun tokoh idolanya, termasuk saran terkait keuangan,' terang Friderica.
-
Mengapa investasi penting untuk Gen Z? Untuk melindungi keuangan di masa depan, sangat penting untuk mulai merencanakan keuangan sejak dini.
-
Siapa yang bisa membantu Gen Z dalam investasi? Pertimbangkan untuk melakukan diskusi dengan ahli atau teman yang memahami investasi.
-
Bagaimana cara Gen Z berinvestasi dengan bijak? Penting untuk kembali ke tujuan investasi dan menghindari pikiran yang hanya mengikuti tren untuk berinvestasi tanpa terjebak oleh FOMO (Fear of Missing Out).
-
Siapa yang termasuk dalam generasi Gen Z? Kumpulan orang yang termasuk ke dalam generasi ini adalah mereka yang lahir di tahun 1995 sampai dengan 2010.
"Generasi milenial itu luar biasa 50,6 persen di pembeli SBR kita kemarin di Januari. Jadi ini sesuai dengan target pembeli kita lebih banyak lagi basis investor khususnya menjaring generasi milenial sebagai potensial investor," kata Luky.
Di samping itu, apabila dilihat berdasarkan dari sisi volumenya, generasi milenial masih relatif kecil dibandingkan generasi baby boomers. Secara nominal, jelas baby boomers masih mendominasi dibandingkan generasi milenial.
"Dari segi volume tetap yah punya duit itu generasi baby boomers dia masih paling besar tapi dari segi orangnya paling banyak milenial," katanya.
Dia menyebut, dari segi volume generasi z di bawah 19 tahun tercatat sebesar 0,11 persen. Kemudian untuk generasi milenial usia rentang 19-39 tahun mencapai 16,74 persen. "Jadi yang beli di bawah 21 tahun juga ada nih ternyata," imbuhnya.
"Kemudian generasi x dengan usia 65-79 itu tercatat sebesar 35 persen. Baby boomers di atas 55 tahun itu kurang lebih 42 peesen. Yang lebih tua lagi di atas 74 tahun itu 5 persen," tambahnya.
Seperti diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menawarkan savings bond ritel seri SBR005. SBR005 tersebut menyasar kaum milenial dengan minimum pembelian sebesar Rp 1 juta dan maksimal sebesar Rp 3 miliar dengan sistem pemesanan secara online.
Direktur Surat Utang Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan, Loto Ginting, mengatakan launching SBR005 kali ini mengangkat tema kopi dan investasi.
"Hal ini karena kami melihat kopi dan berinvestasi sudah menjadi tren gaya hidup. Jadi kita berharap akan mendapat pemahaman bagaimana berinvestasi maupun mengenal lebih baik dari aspek berinvestasi," ujarnya di Giyanti Coffee.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkembangan jumlah investor ritel cukup pesat karena OJK mendorong transformasi digital di seluruh aspek,
Baca SelengkapnyaPermintaan investor terhadap surat utang negara atau Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI023 mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaHal ini menegaskan peran penting generasi muda dalam menggerakkan pasar properti, terutama di tengah dinamika seperti pergeseran minat ke wilayah berkembang.
Baca SelengkapnyaStudi tersebut mengatakan generasi muda menerima cek stimulus yang lebih besar selama pandemi
Baca SelengkapnyaLaksono menyebut, layanan dalam aplikasi Brights milik perseroan pada tahun ini akan didukung dengan rencana kerja sama bersama 20 Manajemen Investasi (MI).
Baca SelengkapnyaDihadiri mayoritas peserta Gen Z dan investor pemula, Tim BNI Sekuritas memberikan paparan mengenai dasar-dasar investasi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat kelas menengah bersama kelompok penduduk menuju kelas menengah jadi penyumbang konsumsi rumah tangga terbesar, yakni 81,49 persen.
Baca SelengkapnyaSiapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca SelengkapnyaBNI memberikan opsi terbaik bagi milenial untuk memiliki rumah idaman dengan akses transportasi memadai.
Baca SelengkapnyaGreen Mortgage memiliki banyak keuntungan bagi nasabah. Selain menghemat energi, rumah yang ramah lingkungan juga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Baca SelengkapnyaStockbit berkomitmen untuk terus mendukung upaya Bursa Efek Indonesia dalam meningkatkan jumlah investor pasar modal.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menilai, gaya hidup konsumtif bisa dialihkan menjadi belanja yang lebih bermanfaat bagi masa depan.
Baca Selengkapnya