Jumlah Kepemilikan Asuransi Jiwa Naik Selama Pandemi
Merdeka.com - Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia, Karin Zulkarnaen mengatakan selama pandemi Covid-19 tingkat pembelian asuransi jiwa mengalami peningkatan. Bahkan berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada kuartal II-2021 pertumbuhan asuransi jiwa naik 2,75 persen.
"Beberapa bulan yang lalu tingkat pembelian asuransi jiwa meningkat. Data OJK menunjukkan kepemilikan asuransi jiwa ini sudah tumbuh 2,75 persen," kata Karin, Jakarta, Senin (8/11).
Pandemi Covid-19 menjadi momen peningkatan kesadaran masyarakat akan kepemilikan asuransi jiwa. Peluang inipun dimanfaatkan untuk industri jasa asuransi dalam meningkatkan jumlah nasabahnya.
-
Apa manfaat utama dari asuransi jiwa? Asuransi jiwa adalah bentuk perlindungan keuangan yang memberikan manfaat kepada ahli waris atau pemegang polis.
-
Apa target Allianz Syariah di Jawa Barat? Melalui regulasi ini, Jawa Barat semakin dipersiapkan untuk menjadi penggerak masterplan ekonomi syariah yang telah dicanangkan oleh pemerintah nasional. Masterplan nasional tersebut bertujuan untuk mewujudkan Indonesia mandiri, makmur, dan madani dengan menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia. Adapun salah satu sektor yang mempercepat pengembangan ekonomi syariah adalah jasa keuangan dan asuransi.
-
Bagaimana Allianz Syariah meningkatkan literasi asuransi syariah? Sebagai salah satu upaya peningkatan literasi dan penetrasi asuransi, Allianz Syariah juga meluncurkan program perlindungan jiwa untuk 10.000 orang yang disebar ke berbagai wilayah Indonesia, salah satunya di kota Bandung.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Bagaimana Jasa Raharja meningkatkan pendapatannya di tahun 2022? Di sisi pendapatan, Jasa Raharja berhasil menorehkan kinerja positif dengan catatan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,94 persen yakni Rp5,9 triliun pada tahun 2021, menjadi Rp6,4 triliun di tahun 2022.
Salah satunya dengan mengadakan sosialisasi dan pendalaman terkait jenis-jenis asuransi. Termasuk mempermudah proses pembelian asuransi dengan digitalisasi.
"Ini momentum yang perlu dijaga dan dilengkapi layanannya dengan memberikan berbagai kemudahan," kata Head of Health, Product Marketing and Service Development Allianz Life Indonesia, Sukarno,
Selain itu, untuk mempertahankan momentum pertumbuhan, perusahaan asuransi juga melakukan inovasi layanan untuk menarik nasabah baru. Surkarno mencontohkan menambah fasilitas asuransi jiwa dengan asuransi rawat jalan.
Dia memperkirakan, asuransi kesehatan masih akan diminati masyarakat meskipun pandemi Covid-19 telah berakhir. Tidak sedikit masyarakat yang mencari tahu berbagai manfaat ketika memiliki asuransi kesehatan.
"Produk asuransi kesehatan ini masih dilihat dan dicari dan ingin dieksplore lebih lanjut. Jadi asuransi kesehatan masih jadi primadona," kata dia.
Sukarno berharap pertumbuhan kepemilikan asuransi akan terus tumbuh dengan penetrasi yang lebih luas. Untuk itu perusahaan asuransi harus bisa bersaing secara sehat dan ketat serta memberikan pelayanan terbaik dari produk-produk yang ditawarkan.
"Proyeksi, diharapkan ini akan terus tumbuh dan dengan penetrasi yang lebih luas lagi," kata dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sisi lain, aset asuransi non komersial tercatat sebesar Rp219,58 triliun. Ini mencakup asuransi BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Asabri.
Baca SelengkapnyaPerusahaan asuransi di Indonesia melaporkan data klaim kesehatan yang menunjukkan bahwa ISPA merupakan penyakit dengan jumlah pengajuan klaim tertinggi.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaSampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca SelengkapnyaPencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan premi pada lini usaha yang menjadi core competence perusahaan.
Baca SelengkapnyaAset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaDengan pencapaian Annualized Premium Equivalent (APE) ditahun 2024 sebesar Rp3,08 triliun.
Baca SelengkapnyaBRI Life terus mendorong proses yang baik dan konsisten, dengan memanfaatkan teknologi digital, untuk dapat melayani nasabah dengan cepat dan akurat.
Baca SelengkapnyaAllianz Syariah menerapkan nilai-nilai kebaikan syariah dan membawa prinsip kebaikan yang menguatkan.
Baca SelengkapnyaIndustri asuransi berperan mengakumulasi sumber-sumber pendapatan yang ada dalam masyarakat
Baca SelengkapnyaEkosistem investasi yang terjaga stabil di awal tahun 2024 memberikan kepercayaan kepada investor.
Baca SelengkapnyaAda peningkatan jumlah aset industri reasuransi di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Pada 2022 saja, tercatat ada kenaikan sebesar 12 persen.
Baca Selengkapnya