Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jumlah Pengunjung Turun 95 Persen, Hotel di Puncak Rumahkan Karyawan

Jumlah Pengunjung Turun 95 Persen, Hotel di Puncak Rumahkan Karyawan Arus lalu lintas arah Puncak macet. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cianjur, Jawa Barat, mencatat penurunan tingkat hunian hingga 95 persen sejak merebaknya Covid-19, bahkan sejumlah hotel di kawasan Puncak-Cipanas,terpaksa merumahkan pegawainya.

"Sejak merebaknya Covid-19, tingkat hunian paling tinggi diangka 5 persen, sehingga pihak pengelola terpaksa merumahkan karyawan untuk mengurangi pengeluaran karena sepinya hunian," kata Ketua PHRI Cianjur, Nano Indra Praja dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (1/4).

Sepinya tingkat hunian sangat dirasakan pengelola hotel dan restoran sejak dua pekan terakhir, tepatnya sejak diberlakukannya jaga jarak sosial dan kerja dari rumah di seluruh wilayah di Indonesia.

Sehingga tingkat hunian terjun bebas dari 50 persen menjadi 95 persen, sejak dua pekan terakhir. Bahkan empat hotel di kawasan Puncak-Cipanas, sejak dua pekan terakhir terpaksa merumahkan ratusan orang karyawannya.

Meskipun sebagian besar karyawan yang dirumahkan tetap mendapatkan haknya, namun tidak sedikit yang rumahkan tidak dibayar. "Kami tetap memberikan masukan terkait hal tersebut, agar karyawan dirumahkan tetap dibayar," katanya.

Minta Keringanan Pajak

Seiring menurunnya tingkat hunian dan karyawan yang tetap harus dibayar, pihaknya berharap pemerintah dapat memberikan keringanan bagi 29 orang anggota PHRI Cianjur, dalam pembayaran pajak.

"Harapan kami dapat dihilangkan dulu pembayaran selama penanganan dan hingga selesainya COVID-19. Saat ini hotel yang masih beroperasi sekalipun tidak ada menginap," katanya.

Meskipun tidak dapat dihilangkan penagihan pajaknya, minimal nilainya setengah dari nilai pajak yang seharusnya dibayarkan agar anggotanya tetap bertahan di tengah kondisi sulit seperti saat ini.

Sepinya tingkat hunian tersebut dibenarkan Manager Marcom Le Eminence Hotel Muhamad Rizki Sutrisna. Dia menjelaskan selama ini dari 379 kamar yang tersedia, bisanya terisi hingga 80 persen.

Namun sejak diberlakukannya sosial disntance dan work from home untuk memutus rantai Covid-19 tingkat hunian paling tinggi hanya mencapai 5 persen. Sehingga pihaknya akan mengambil langkah merumahkan karyawan.

"Sampai hari ini, belum ada karyawan yang dirumahkan, tapi kalau terus berlarut kemungkinan sebagian besar karyawan akan dirumahkan. Harapan kami semua dapat berlalu dan Indonesia bebas Corona," katanya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Hotel Dampak Banjir Semarang: Tamu Banyak Cancel Hingga Promo Bukber Sepi
Curhat Hotel Dampak Banjir Semarang: Tamu Banyak Cancel Hingga Promo Bukber Sepi

Para pengusaha hotel kini hanya bisa mengandalkan event dari pemerintah untuk mempertahankan keterisian kamar hotelnya.

Baca Selengkapnya
Hotel-Hotel di Bogor Laris Manis Saat Jalur Puncak Macet Parah
Hotel-Hotel di Bogor Laris Manis Saat Jalur Puncak Macet Parah

Lonjakan kunjungan hotel sudah terlihat sejak hari pertama libur, yaitu Sabtu (14/9).

Baca Selengkapnya
Anggaran Perjalanan Dinas Dipangkas, Pendapatan Hotel Bakal Anjlok Tahun Depan
Anggaran Perjalanan Dinas Dipangkas, Pendapatan Hotel Bakal Anjlok Tahun Depan

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meminta kebijakan ini dipertimbangkan secara teliti.

Baca Selengkapnya
Dishub Sebut ASN WFH pada KTT ASEAN Hanya Kurangi 1,69 Kemacetan Jakarta
Dishub Sebut ASN WFH pada KTT ASEAN Hanya Kurangi 1,69 Kemacetan Jakarta

ASN WFH selama KTT ASEAN tidak terlalu mengurangi volume kemacetan di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya
Menengok Kualitas Udara Jakarta setelah ASN DKI WFH Sepekan
Menengok Kualitas Udara Jakarta setelah ASN DKI WFH Sepekan

Pemprov DKI Jakarta menerapkan sistem WFH bagi 50 persen ASN sejak 21 Agustus 2023 demi mengurangi polusi udara.

Baca Selengkapnya
Sebagian PNS Mulai WFH Hari Ini, Jakarta Masih Masuk 10 Besar Kota Terpolusi
Sebagian PNS Mulai WFH Hari Ini, Jakarta Masih Masuk 10 Besar Kota Terpolusi

Jakarta masih masuk kategori kota dengan tingkat polisi udara buruk pada Senin (21/8) pagi ini.

Baca Selengkapnya
Tak Cuma Puncak, Potret Jalur Pendakian Gunung Ramai dan Macet Melihatnya Bikin Sesak
Tak Cuma Puncak, Potret Jalur Pendakian Gunung Ramai dan Macet Melihatnya Bikin Sesak

Ternyata tak hanya jalur kawasan Puncak Bogor saja yang mengalami kemacetan. Sejumlah jalur pendakian di berbagai daerah turut menarik minat ribuan wisatawan.

Baca Selengkapnya
Kurangi Polusi Udara, ASN DKI Jakarta WFH Mulai 21 Agustus hingga 21 Oktober 2023
Kurangi Polusi Udara, ASN DKI Jakarta WFH Mulai 21 Agustus hingga 21 Oktober 2023

" untuk ASN Pemprov DKI Jakarta tanggal 21 Agustus sampai 21 Oktober ini langkah kita," kata Prasetio.

Baca Selengkapnya
Hari Kedua PNS WFH, Jakarta Masih jadi Kota dengan Polusi Terburuk Dunia
Hari Kedua PNS WFH, Jakarta Masih jadi Kota dengan Polusi Terburuk Dunia

Sebelumnya, kualitas udara Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terkotor di dunia.

Baca Selengkapnya
Niat Lihat Lautan Awan Malah Lautan Manusia, Momen Para Wisatawan Ramai Berkunjung ke Dieng Ini Curi Perhatian
Niat Lihat Lautan Awan Malah Lautan Manusia, Momen Para Wisatawan Ramai Berkunjung ke Dieng Ini Curi Perhatian

Para pengunjung tampak memenuhi area wisata dataran tinggi Dieng.

Baca Selengkapnya
Hanya 4 Persen Karyawan Ambil Cuti Panjang saat Libur Lebaran 2024
Hanya 4 Persen Karyawan Ambil Cuti Panjang saat Libur Lebaran 2024

Ramadan dan Lebaran identik dengan penyelarasan jam kerja untuk mengakomodasi puasa, pengaturan cuti bagi karyawan yang mudik, dan pengunduran diri.

Baca Selengkapnya
Didesak Ikut WFH Gara-Gara Polusi Udara, Apindo: Pabrik, Hotel Mana Bisa
Didesak Ikut WFH Gara-Gara Polusi Udara, Apindo: Pabrik, Hotel Mana Bisa

Apindo menyebut tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dari rumah.

Baca Selengkapnya