Jumlah Penumpang di Bandara Bali Turun 47 Persen Periode Januari-Mei 2020
Merdeka.com - Jumlah penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada periode Januari-Mei 2020 turun sebesar 47 persen jika dibandingkan periode sama 2019.
"Pada periode Januari-Mei 2020, kami mencatat ada 4.770.615 penumpang yang dilayani di Bandara Ngurah Rai. Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan dengan catatan 9.018.541 penumpang yang dilayani pada periode Januari-Mei 2019," ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Herry AY Sikado dikutip dari Antara Mangupura, Kabupaten Badung, Minggu (7/6).
Selain jumlah penumpang, penurunan juga terjadi pada catatan pergerakan pesawat udara. Pada periode lima bulan pertama 2020, tercatat sebanyak 36.812 pergerakan pesawat udara dilayani Bandara Ngurah Rai atau menurun 39 persen dibandingkan Januari-Mei 2019 sebanyak 61.180 pesawat udara.
-
Kenapa bintang jumlahnya berkurang? Apa yang menyebabkan bintang jumlahnya berkurang dan tak indah lagi? Karena bintang terindah ada dimatamu
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
-
Kenapa tangkapan ikan nelayan Pantura menurun? Penurunan tangkapan ikan, tekanan tengkulak, dan penguasaan komoditas untuk kegiatan ekonomi membuat masyarakat nelayan Jawa masa kolonial praktis tidak dapat berkembang menjadi masyarakat yang lebih makmur.
-
Apa yang menyebabkan bintang jumlahnya berkurang? Karena bintang terindah ada di matamu.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta berkurang? Karena, fenomena kemacetan saat jam pulang kerja terjadi karena aktivitas kegiatan menjelang buka puasa.
-
Kenapa bintang di langit berkurang? Apa yang menyebabkan bintang jumlahnya berkurang dan tak indah lagi? Jawaban: Karena bintang terindah ada di matamu.
Data Mei 2020
Pada Mei 2020, terdapat 8.829 penumpang yang dilayani yang terdiri atas 5.099 penumpang domestik dan 3.730 orang rute internasional. Jika dibandingkan Mei 2019 dengan 1.736.396 penumpang, maka volumenya anjlok 99,5 persen dengan selisih 1.727.567 penumpang.
"Statistik Mei 2020 ini juga turun tajam dibandingkan April 2020 yang 94.480 penumpang," ungkapnya.
Sedangkan pergerakan pesawat udara yang terlayani selama Mei 2020, ada sebanyak 322 pergerakan pesawat udara, dengan rincian 149 penerbangan rute internasional dan 173 rute domestik.
"Jika dibandingkan Mei 2019 yang tercatat 11.994 pergerakan, maka terdapat penurunan 97 persen atau terdapat selisih 11.672 pergerakan pesawat," ungkap Herry.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatat ada 6.736 pergerakan pesawat selama periode libur natal dan tahun baru.
Baca SelengkapnyaAda dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.
Baca SelengkapnyaDari total penumpang di tahun 2023, terdiri atas 9.918.236 penumpang domestik dan 11.533.185 penumpang internasional.
Baca SelengkapnyaBandara I Gusti Ngurah Rai pada semester pertama 2024 mencatatkan 11.259.019 penumpang dan 68.202 pergerakan pesawat.
Baca SelengkapnyaJumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaSecara tahunan jumlah wisman yang datang ke Indonesia mengalami kenaikan 52,76 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaAmalia menyebut, turis asing yang berkunjung ke Indonesia pada November 2023 didominasi asal Malaysia sebesar 15,45 persen.
Baca SelengkapnyaMenhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaPT Garuda Indonesia (Tbk) melaporkan kerugian sebesar USD76,38 juta pada Semester I– 2023.
Baca SelengkapnyaMeskipun masih jauh dari jumlah ideal sebelum pandemi, pemulihan ini memberikan harapan bagi industri penerbangan untuk kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaPetugas menyebutkan, terkait adanya kemacetan di jalur menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai terus memonitor kecepatan in-out kendaraan.
Baca SelengkapnyaJumlah kunjungan wisman meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.
Baca Selengkapnya