Jumlah Tenaga Kerja Perempuan di Timur Tengah Masih Rendah
Merdeka.com - Managing Director of Development Policy and Partnership Bank Dunia, Mari Elka Pangestu, menyoroti partisipasi angkatan kerja bagi kaum perempuan yang masih lebih rendah daripada laki-laki, khususnya di Timur Tengah. Dia menilai, isu kesetaraan dan mengurangi ketimpangan gender kali ini bukan hanya berbicara soal status sosial perempuan, tapi juga ekonomi.
"Partisipasi angkatan kerja perempuan sekitar 50 persen, dibandingkan laki-laki 80 persen. Di beberapa wilayah seperti Timur Tengah itu 20-30 persen. Di Asia itu sedikit lebih baik, mendekati 60 persen, tapi masih lebih sedikit dari laki-laki," kata Mari Elka dalam B20 Summit Indonesia 2022 yang digelar jelang KTT G20 Bali, Senin (14/11).
Dia mencontohkan, kebijakan yang pernah diterapkan di Arab Saudi, mengizinkan perempuan untuk berpergian sendiri. Menurutnya, upaya tersebut setidaknya bisa sedikit berdampak terhadap peningkatan partisipasi kerja oleh kaum hawa.
-
Bagaimana kesetaraan gender di dunia kerja? Kebijakan fleksibilitas jam kerja, pengurangan waktu kerja yang disebabkan oleh tanggung jawab keluarga, cuti hamil, cuti ibu, atau cuti ayah adalah langkah-langkah penting dalam menerapkan kesetaraan.
-
Kenapa kesetaraan gender penting di dunia kerja? Hal ini memberikan kesempatan bagi baik pria maupun wanita untuk membagi waktu antara tanggung jawab karier dan keluarga dengan adil.
-
Siapa yang mendapat manfaat dari kesetaraan gender? Dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua individu tanpa memandang jenis kelamin, kesetaraan gender dapat mengurangi kemiskinan, meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan, serta menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil.
-
Apa contoh kesetaraan gender di hukum? Salah satu contoh nyata dari kesetaraan gender dalam hukum dan peradilan adalah hak dan perlindungan terhadap kekerasan dalam rumah tangga.
-
Dimana contoh kesetaraan gender terjadi? Contoh nyata kesetaraan gender di dunia pendidikan adalah peningkatan jumlah anak perempuan yang sekolah, termasuk di negara-negara berkembang.
-
Mengapa peran gender berubah di Indonesia? Terdapat perubahan dalam peran gender yang juga mempengaruhi sosial budaya Indonesia. Wanita tidak lagi terbatas pada tugas rumah tangga, melainkan juga aktif dalam dunia kerja dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan keluarga.
"Saya pikir ada aspek kultural yang harus disoroti. Anda harus betul-betul memahami kenapa partisipasi angkatan kerja rendah. Apakah itu dari regulasinya, itu harus disoroti," ujar dia.
Hal lain yang benar-benar jadi perhatiannya, soal keselamatan transportasi bagi perempuan yang juga rendah di Timur Tengah. Dia berasumsi, itu mungkin ada hubungannya dengan lingkungan kerja.
"Ini yang harus kita kerjakan bersama sektor swasta. Punya tempat kerja yang kondusif bagi perempuan adalah aspek penting lainnya," tegas Mari Elka Pangestu.
Selanjutnya, dia pun ingin memastikan adanya strategi bagi pekerja perempuan agar mampu meningkatkan kompetensinya, selain daripada hak bagi kaum hawa yang tengah dalam kondisi khusus semisal hamil.
"Lalu kesetaraan akses ke pendidikan, juga kesetaraan akses terhadap kesempatan kerja, dan punya kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan peningkatan keterampilan. Sehingga mereka tidak berada dalam posisi yang dirugikan," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Peringkat 87 di Dunia dalam Hal Diskriminasi Gender
Baca SelengkapnyaVeronica Tan mengatakan promblematika yang harus dihadapinya di Kementerian, di antaranya dari pelecehan seksual hingga perdagangan orang.
Baca SelengkapnyaKomponen yang dilihat yaitu dimensi kesehatan reproduksi, pemberdayaan dan pasar tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaSelama dua bulan ini, Vero memang tengah belanja masalah dan mengungkapkan penyebab perempuan dan anak kerap kali menjadi korban.
Baca SelengkapnyaPuteri menyebut terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tingginya pengangguran di kalangan pemuda.
Baca SelengkapnyaRata-rata masyarakat Indonesia mulai menabung dan berinvestasi di usia 31 tahun.
Baca SelengkapnyaIWAPI sebagai pelaku usaha mempunyai peran untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
Baca SelengkapnyaParlemen Indonesia masih mengalami ketertinggalan untuk kesetaraan gender dengan negara-negara di kawasan ASEAN.
Baca Selengkapnya