Juni 2016, Pengguna 900 VA bakal dipangkas hingga 18 juta pelanggan
Merdeka.com - Pemerintah sedang mendata pengguna 900 volt ampere (VA) untuk memastikan subsidi listrik tepat sasaran. Semula penyaringan diproyeksi rampung Januari 2016, namun rumitnya sinkronisasi data yang dimiliki PT PLN (Persero) dengan data milik Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) membuat tenggat waktu penyaringan diundur hingga Juni 2016.
Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto menjelaskan, TNP2K memiliki data orang miskin 'by name by addres' tetapi tidak memiliki nomor pelanggan listrik. Sedangkan, PLN mempunyai data nama dan nomor pelanggan, namun tidak mengetahui kondisi perekonomian pelanggan tersebut.
"Nah, sinkronisasi data ini yang ternyata tidak mudah," ujar Bambang saat berdiskusi dengan awak media di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (12/2).
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
Bambang menegaskan, saat ini sebanyak 46 juta rumah tangga mendapatkan subsidi listrik pengguna daya listrik 450 VA dan 900 VA.
"24 juta (rumah tangga) untuk 450 kwh, sisanya 22 juta (rumah tangga) 900 kwh. Padahal di data kita hanya 6 juta-6 juta (6 juta pengguna 450 VA dan 6 juta pengguna 900 VA). Jadi kita sisir dulu," kata Bambang.
Lebih lanjut Bambang menegaskan, penyaringan hanya dilakukan kepada pengguna listrik 900 VA sementara untuk pengguna listrik 450 VA untuk saat ini, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, tidak akan dirubah terlebih dahulu.
Sedangkan, untuk pengguna listrik 900 VA, Bambang memproyeksi akan diperoleh angka sekitar 4 juta rumah tangga. Dengan begitu, subsidi listrik untuk pelanggan 900 VA bakal dipangkas mencapai 18 juta pelanggan.
"450 kwh semua diberi subsidi sesuai perintah presiden. Targetnya hanya akan memberikan subsidi kepada 28 juta rumah tangga miskin, terdiri dari 24 juta (pengguna) 450 kwh ditambah 4 juta (pengguna) 900 kwh," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Kementerian Perindustrian memangkas kuota subsidi sepeda motor listrik pada tahun 2024, dari rencana awal 600.000 unit menjadi 50.000 unit.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini berlaku selama dua bulan, yakni Januari hingga Februari 2025 sebagai bentuk stimulus ekonomi.
Baca SelengkapnyaErika menambahkan, konsumsi Pertalite 2023 sebenarnya lebih tinggi dari 2022.
Baca SelengkapnyaLaporan subsidi listrik yang melenceng ini dikemukakan oleh Strategi Nasional Pencegahan Korupsi.
Baca SelengkapnyaPemberian diskon listrik ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi pelanggan.
Baca SelengkapnyaInsentif untuk motor listrik tahun ini sudah habis. Kuota yang tersedia sebanyak 60 ribu unit untuk 2024 telah sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBahlil mengatakan bahwa penurunan ini didorong oleh rencana efisiensi penyaluran BBM bersubsidi tahun 2025 agar lebih tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaKalau dihitung, jumlah tersebut masih jauh dari target 50.000 unit.
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki mengatakan bahwa masyarakat yang meminati bantuan pembiayaan perumahan FLPP untuk tahun ini masih banyak.
Baca Selengkapnya