Jurus jitu pengusaha cegah meluasnya kebakaran hutan
Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, kerap kali dikesankan akibat ulah perusahaan kehutanan. Untuk itu, para pengusaha memiliki jurus menghindari meluasnya kebakaran hutan.
Ketua Asosisasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Riau Muller Tampubolon menjelaskan APHI Riau bersama anggotanya telah melakukan serangkaian kegiatan untuk mencegah terjadinya kebakaran. Anggota APHI telah membuat kegiatan sosialisasi ke masyarakat di sekitar wilayah konsensi agar tidak melakukan pembakaran.
"Perusahaan kita itu sudah pasang spanduk-spanduk dilarang membakar hutan. Program Masyarakat Peduli Api juga dibentuk lewat kerja sama dengan perusahaan anggota kita kan," ujar Muller dalam keterangannya di Jakarta, Senin (7/8).
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Mengapa kebakaran hutan menjadi isu penting? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan.Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain. Dampak dari pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan sudah tidak bisa dihitung lagi.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
Saat mulai memasuki musim kemarau, dan mulai terpantau adanya titik panas dan titik api, anggota APHI juga telah membentuk tim untuk melakukan monitoring di lahan konsesi mereka.
Muller menjelaskan perusahan-perusahan di bawah naungan APHI memiliki sarana prasana sesuai dengan peraturan menteri. Bahkan, dia mengaku perusahaan-perusahaan tersebut memiliki closed-circuit television (CCTV) sendiri untuk monitor dari kejauhan.
APHI juga bekerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI, saling koordinasi dan komunikasi memonitor titik yang terlihat. Saat menerima laporan adanya titik panas yang dicurigai titip api dari pantauan satelit maka tim dari APHI langsung turun cek lapangan.
"Anggota kita pun rutin bikin laporan setiap saat," jelasnya.
Saat terjadi kebakaran, anggota-anggota APHI tidak tinggal diam. Tim dari perusahaan bersama TNI, polisi, dan aparat terkait turun ke lokasi kebakaran mencegah agar kebakaran tidak melebar.
"Makanya kan yang paling bagus sama-sama jalan dari pemerintahnya ada, pihak kepolisiannya ada, TNI ada, dari perusahaan juga ada, sama-sama memberikan pengarahan kepada masyarakat," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lahan milik perusahaan yang disegel luasnya mencapai ribuan hektare.
Baca SelengkapnyaKondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku kehadirannya dalam masalah ini karena menyangkut banyak hal dalam perekonomian.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem wajib diwaspadai. Petani penggarap lahan tengah membakar rumput untuk membersijkan lahan garapan, ujungnya dua hektare lahan dilahap api.
Baca SelengkapnyaSelain karena faktor alam berupa gesekan ranting saat musim kemarau, juga kerap disebabkan aktifitas perburuan liar.
Baca SelengkapnyaPencegahan ini sekaligus untuk menghindari dampak buruk terhadap ekosistem dan masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaJokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.
Baca SelengkapnyaKebakaran di kawasan Gunung Arjuno berlangsung sejak Sabtu (26/8). Ini potret terbarunya.
Baca Selengkapnya"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca Selengkapnya