Jurus Menperin Airlangga Genjot Pertumbuhan Ekonomi dari Sektor Industri
Merdeka.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,07 persen pada kuartal I 2019. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), angka ini naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 5,06 persen.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya akan terus berupaya menggenjot kinerja ekonomi, terutama sektor manufaktur yang berada di bawah tanggung jawab dia. Kemenperin katanya juga menyiapkan beberapa sektor 'jagoan' yang berkontribusi besar pada perekonomian.
"Ini kita terus dorong kalau kita lihat berbagai sektor, misalnya tekstil itu pertumbuhannya tinggi, mendekati 18 persen. Demikian pula sektor kertas, kemudian sektor-sektor yang menjadi unggulan itu tumbuhnya 3 kali dari (Pertumbuhan Ekonomi)," kata dia saat ditemui di JCC, Jakarta, Rabu (8/5).
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Apa yang menjadi fokus Airlangga Hartarto dalam pengembangan ekonomi platform? “Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini,“ ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Bagaimana cara Airlangga Hartarto mendorong investasi? “Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,“ ungkap Menko Airlangga.
-
Apa yang Kemenko Perekonomian dorong untuk industri hijau? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
Tak hanya itu, investasi juga akan terus didorong guna menggenjot perekonomian. Dia mengatakan beberapa sektor industri prioritas Kemenperin, seperti tekstil maupun makanan dan minuman (mamin) merupakan sektor yang diminati investor.
"Hilir kita bicara hilir. Kalau kita lihat investasi utama dari kawasan industri, balik lagi tekstil, makanan dan minuman. Apa yang diprioritaskan kementerian memang itu yang diminati investor," jelas Airlangga.
Apalagi, kinerja investasi di Indonesia diprediksi mengalami peningkatan pasca perhelatan pemilu tahun 2019. "Memang pasca Pileg Pilpres itu setiap lima tahunan investasinya melonjak," tandasnya.
Airlangga menambahkan, pemerintah telah menargetkan Indonesia bakal menjadi ASEAN manufacturing hub pada tahun 2025. "Beberapa industri seperti otomotif, farmasi, biokimia yang kemarin juga tumbuhnya double digit itu diharapkan bisa menjadi hub di ASEAN, karena kita punya domestic market," ujar dia.
"(Strateginya?) Kembali lagi kita digitalisasi ekonomi," imbuhnya.
Dengan demikian Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara industri di dunia, seperti Jerman dan Korea Selatan. Menurut dia, jika menilik kontribusi manufaktur terhadap PDB, maka sektor manufaktur Indonesia hampir setara Jerman.
Diketahui, industri pengolahan masih memberikan kontribusi terbesar kepada struktur produk domestik bruto (PDB) nasional hingga 20,07 persen pada triwulan I tahun 2019. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tersebut naik dibanding capaian sepanjang tahun 2018 sebesar 19,86 persen.
Dengan begitu, Indonesia hampir sejajar dengan Jerman, yang kontribusi sektor manufakturnya berada di angka 20,6 persen. Sementara itu, posisi teratas ditempati China (28,8 persen), disusul Korea Selatan (27 persen) dan Jepang (21 persen).
Saat ini, negara-negara industri di dunia, kontribusi sektor manufakturnya terhadap perekonomian rata-rata sekitar 17 persen. Mereka itu antara lain Meksiko, India, Italia, Spanyol, Amerika Serikat, Rusia, Brasil, Prancis, Kanada dan Inggris.
"Saat sekarang kita sudah setara dengan Jerman. Jadi kontribusi manufaktur terhadap PDB-nya 20 persen," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akan menjamin pemberian insentif bagi industri khususnya manufaktur.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menilai Airlangga Hartarto berhasil sebagai Menko Perekonomian.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSektor ritel diharapkan dapat berperan dalam mengembangkan pertumbuhan perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaKadin memiliki peran sebagai mitra strategis Pemerintah dan wadah bagi dunia usaha.
Baca SelengkapnyaPandemi memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Perekonomian (Menko) Airlangga mendapatkan BKTI-PII Award sebagai Tokoh Transformasi Industri.
Baca SelengkapnyaUpaya hilirisasi bakal terkesan percuma jika pelaku pertambangan tidak menerapkan good mining practice dalam pengoperasiannya.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta industri konstruksi melakukan transformasi digital.
Baca SelengkapnyaPemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diharapkan dapat melanjutkan program hilirisasi.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca Selengkapnya