Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jusuf Kalla: Tiga tahun ke depan Indonesia kekurangan pendapatan

Jusuf Kalla: Tiga tahun ke depan Indonesia kekurangan pendapatan Batu bara. Ilustrasi shutterstock.com

Merdeka.com - Undang-undang (UU) Minerba Nomor 4 tahun 2009 tentang mineral dan batu bara (minerba) yang di dalamnya larangan ekspor mineral mentah, sudah resmi diberlakukan 12 Januari 2014. Penerapan aturan ini diakui turut berperan menggerus pendapatan negara.

Hal itu juga diakui mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dia menilai, implementasi aturan ini membuat pendapatan negara dari sektor minerba anjlok selama tiga tahun berturut-turut. "Mungkin tiga tahun kekurangan pendapatan," kata Jusuf Kalla atau yang akrab disapa JK di Hotel JW Marriott, Jakarta, Senin (27/1).

Namun, pendapatan negara dari sisi minerba justru bakal melambung hingga dua kali lipat pada tahun keempat penerapan aturan ini. Atas dasar itu JK mendukung penuh kebijakan larangan ekspor bahan mentah ini.

Orang lain juga bertanya?

JK melihat, ada hal baik lain yang didapat dari pengetatan aturan ekspor mineral ini. Walaupun kekurangan pendapatan namun penerapan aturan ini sangat baik bagi kondisi alam dan lingkungan Indonesia. Terutama di wilayah penambangan.

"Pendapatan naik ditambah dengan kondisi lingkungan lebih baik. Sekarang merusak lingkungan luar biasa. Jadi kalau kita tidak begitu, kita setuju merusak lingkungan Indonesia untuk mengambil sumber daya alam," tegas JK.

Dia menegaskan, larangan ekspor mineral mentah merupakan kebijakan negara-negara maju. Oleh sebab itu, apabila Indonesia mulai menerapkan aturan tersebut, JK menilai Indonesia sudah melangkah menjadi negara maju.

"Cara negara untuk maju adalah harus meningkatkan nilai tambah. Sumber daya alam kita ekspor dengan nilai lebih tinggi, smelter pemurnian apa pun namanya," tutup JK.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jejak Surplus Neraca Dagang RI, Pernah Rekor 12 Tahun Berturut-turut
Jejak Surplus Neraca Dagang RI, Pernah Rekor 12 Tahun Berturut-turut

Indonesia baru saja mencatat surplus neraca dagang selama empat tahun berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Kontribusi Industri Pengolahan ke Pertumbuhan Ekonomi Malemah, Ternyata Ini Penyebabnya
Kontribusi Industri Pengolahan ke Pertumbuhan Ekonomi Malemah, Ternyata Ini Penyebabnya

Meski begitu, Faisol menilai hal ini justru menjadi peluang bagi industri dalam negeri seperti pabrik smelter nikel.

Baca Selengkapnya
Dana Bagi Hasil Pertambangan Berlaku, PAD Kutai Timur Melonjak Drastis
Dana Bagi Hasil Pertambangan Berlaku, PAD Kutai Timur Melonjak Drastis

Penyumbang terbesar PAD pada tahun ini berasal dari profit sharing (dana bagi hasil).

Baca Selengkapnya
Jokowi Soal Hilirisasi Tambang: Pahit di Awal, Manis di Akhir
Jokowi Soal Hilirisasi Tambang: Pahit di Awal, Manis di Akhir

Pasalnya, dengan kebijakan ini otomatis kegiatan ekspor hasil tambang akan dihentikan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp760 Triliun Hingga Mei 2024
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp760 Triliun Hingga Mei 2024

Pajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.

Baca Selengkapnya
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun

Neraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Negara Turun di Awal 2024, Sri Mulyani: Kita Harus Hati-Hati
Pendapatan Negara Turun di Awal 2024, Sri Mulyani: Kita Harus Hati-Hati

Dengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Kantongi Pajak Rp393 Triliun di Tiga Bulan Pertama 2024
Pemerintah Kantongi Pajak Rp393 Triliun di Tiga Bulan Pertama 2024

Per Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.

Baca Selengkapnya
Top! Neraca Dagang Indonesia Surplus 4 Tahun Berturut-turut, Kini Capai USD 3,56 Miliar
Top! Neraca Dagang Indonesia Surplus 4 Tahun Berturut-turut, Kini Capai USD 3,56 Miliar

Surplus perdagangan pada April 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.

Baca Selengkapnya
BPS Sebut Kinerja Ekspor April 2024 Turun 12,97 Persen
BPS Sebut Kinerja Ekspor April 2024 Turun 12,97 Persen

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan nilai ekspor Indonesia pada April 2024 mencapai USD 19,62 miliar.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut
Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut

Neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, Luhut Optimis Ekonomi Indonesia Akan Lampaui Rusia Pada 2025
Di ISF 2023, Luhut Optimis Ekonomi Indonesia Akan Lampaui Rusia Pada 2025

Pernyataan ini mengutip temuan dari hasil studi Atlantic Council.

Baca Selengkapnya