Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jutaan ikan mati di Mimika, Freeport didesak umumkan hasil lab

Jutaan ikan mati di Mimika, Freeport didesak umumkan hasil lab Freeport. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua menuntut PT Freeport Indonesia segera mengumumkan hasil uji laboratorium terhadap sampel ikan-ikan yang mati di sepanjang kawasan pengendapan limbah tailing, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan kesepakatan Freeport dan Pemerintah Kabupaten Mimika, pada 8 April lalu, hasil uji laboratorium akan dipublikasikan dalam waktu dua minggu.

"Sekarang sudah lewat dari dua minggu tapi hasil laboratorium belum juga diumumkan. Kami minta Freeport bersama pemerintah daerah segera duduk bersama dengan masyarakat untuk mengklarifikasi soal kematian jutaan ekor ikan di Sungai Yamaima yang masuk area konsesi PT Freeport," kata Wakil Ketua Lemasko Georgorius Okoare, seperti diberitakan Antara, Senin (2/5).

Georgorius mempertanyakan klaim sepihak Freeport yang menyebut jutaan ikan di sepanjang Sungai Yamaima hingga kawasan Cargo Dok Pelabuhan Amamapare mati akibat fenomena alam.

"Pak Sonny Prasetyo (Executive Vice President PT Freeport Indonesia Bidang Sustainable Development) membantah kalau kematian jutaan ekor ikan itu tidak ada kaitannya dengan limbah beracun," katanya.

"Kami pertanyakan dari mana beliau berkesimpulan seperti itu, apakah sudah ada hasil lab-nya. Kalau sudah ada, mengapa tidak dipublikasikan agar masyarakat tidak khawatir."

Dia juga membantah klaim Freeport bahwa hanya ada satu jenis ikan yang mati. Yaitu, sardin yang bermigrasi dari laut dalam ke perairan dangkal.

"Itu tidak benar, ada ikan-ikan lain juga ikut mati. Seperti ikan duri, kakap, gabus dan lainnya," katanya.

"Kejadian itu sudah berlangsung lebih dari satu minggu baru diketahui oleh publik setelah semua ikan mati dan busuk di sungai. Syukur kejadian tersebut bisa kami ketahui, kalau tidak maka mungkin masalah ini tidak pernah terungkap ke publik."

Sebelumnya, Bupati Mimika Eltinus Omaleng mengaku tengah menanti rombongan Komisi VII DPR-RI. Mereka akan meninjau lokasi matinya jutaan ekor ikan di kawasan pengendapan limbah tailing Freeport.

"Rombongan Komisi VII DPR RI akan mengecek kasus kematian ikan di Pelabuhan Amapapare," katanya.

Selain itu, mereka juga akan meninjau tambang terbuka Freeport di Grasberg. Kemudian, tambang bawah tanah, pabrik pengolahan, area reklamasi tailing dan lainnya. (mdk/yud)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
CEK FAKTA: Heboh Ikan Mati di Tuban, Gara-Gara Terkontaminasi Limbah Nuklir?
CEK FAKTA: Heboh Ikan Mati di Tuban, Gara-Gara Terkontaminasi Limbah Nuklir?

Nelayan penangkap ikan, Sutrisno, menceritakan kronologi saat proses penangkapan ikan tersebut.

Baca Selengkapnya
Administrasi Bea Cukai Terlalu Lama, Kemenperin: Industri Dalam Negeri Semakin Menderita
Administrasi Bea Cukai Terlalu Lama, Kemenperin: Industri Dalam Negeri Semakin Menderita

Konflik ini dimulai saat ribuan kontainer tertahan lama di Pelabuhan.

Baca Selengkapnya
Hiu Paus Sepanjang 8 Meter Mati di Pantai Banjar Yeh Kuning Bali, Lambungnya Banyak Sampah Plastik
Hiu Paus Sepanjang 8 Meter Mati di Pantai Banjar Yeh Kuning Bali, Lambungnya Banyak Sampah Plastik

Ukuran hiu paus itu panjang total 8,27 meter dan lebar 4,1 meter.

Baca Selengkapnya
Ikan Pari Jawa Punah Akibat Ulah Manusia, Ini Buktinya
Ikan Pari Jawa Punah Akibat Ulah Manusia, Ini Buktinya

Sejak 1870 populasi ikan Pari Jawa berkurang. Hal ini menjadi bukti konkretnya.

Baca Selengkapnya
Misteri Ibu dan Anak Tewas di Cinere Depok, Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Ahli Patologi Anatomi
Misteri Ibu dan Anak Tewas di Cinere Depok, Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Ahli Patologi Anatomi

Polisi masih menunggu hasil analisis ahli patologi anatomi yang dinilai mampu membantu menjawab penyebab kematian kedua korban.

Baca Selengkapnya