Kabinet Jokowi terlalu gemuk, Indonesia sulit jadi negara maju
Merdeka.com - Ekonom Senior Christianto Wibisono menyebut kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang terdiri dari 34 kementerian terlalu gemuk. Berdasarkan pengalaman, struktur kabinet seperti itu bakal kontraproduktif dengan upaya peningkatan ekonomi nasional.
"Kabinet itu sudah terlalu gemuk. Melihat negara yang ekonominya maju itu memiliki kabinet ramping," kata pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) itu dalam Seminar Nasional Ikatan Perstatistikan Indonesia, di Jakarta, Jumat (19/9).
Menurutnya, Jokowi sulit melaksanakan janjinya membentuk kabinet ramping. Dia tetap harus mengakomodir keinginan partai politik pendukungnya.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
"Ada yang ngomong 20, 24, 27 kementerian, tapi toh tetap 34 kementerian karena yang mengantre sudah banyak."
Berdasarkan data PDBI, diantara negara anggota G-20, struktur kabinet Indonesia, pada 2013, tergemuk ketiga dengan 62 kementerian/lembaga. Ini di bawah Malaysia (64 kementerian), dan Afrika Selatan (71 kementerian).
Dengan jumlah kementerian sebanyak itu, pendapatan per kapita Indonesia pada periode kedua terendah di atas India. Sedangkan PDB Malaysia dan Afrika Selatan berada di peringkat 18 dan 21.
Untuk Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berada di peringkat 16, Afrika Selatan (21), Malaysia (22).
Bandingkan dengan Australia yang memiliki 19 kementerian, Singapura 32 Kementerian, dan Amerika Serikat 15 kementerian. Namun pendapatan per kapita Australia berada di posisi teratas, diikuti Singapura, dan Amerika Serikat. Sementara PDB Australia peringkat 13, Singapura (23), dan AS (2).
"Intinya, makin gede kabinet makin kere," kata Christianto. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaSaid meminta supaya pemerintahan yang baru segera menyiapkan semua regulasi seperti Perpres. Sehingga setiap kementerian bisa segera berkolaborasi dengan DPR.
Baca SelengkapnyaUsai dilantik sebagai presiden, Prabowo akan mengumumkan kabinetnya di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaMayoritas para pembantu Prabowo itu berasal dari partai koalisi yang mendukungnya di Pilpres 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Sekretariat Kabinet, jumlah menteri kabinet sejak masa Presiden B.J. Habibie sampai Jokowi tak pernah lebih dari 40 kementerian.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut isu mundurnya sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) hanya desas-desus
Baca SelengkapnyaKondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Said Abdullah menilai, Presiden Prabowo Subianto perlu mengevaluasi Kabinet Merah Putih dalam jangka waktu tertentu.
Baca SelengkapnyaTarget tingkat kemiskinan diiturunkan pada periode kedua Jokowi dalam RPJMN 2020-2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel impor.
Baca SelengkapnyaPenanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca Selengkapnya