Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kadin Dorong Pemerintah Beri Penjaminan Kredit Perbankan

Kadin Dorong Pemerintah Beri Penjaminan Kredit Perbankan Anggota Kadin ikut Tax Amnesty. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Rosan Roeslani, mengatakan tidak semua perbankan di Indonesia memiliki likuiditas yang baik. Memang, menurutnya, bank kategori buku 4 likuiditasnya dalam posisi baik, namun tidak untuk bank buku kecil.

"Saat ini likuiditasnya bank baik. Kami setuju untuk bank buku 4, tapi bank buku kecil ini malah yang punya masalah dengan likuiditas," kata Roslan di Komplek Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (2/7).

Saat ini dunia usaha tengah berupaya untuk kembali bergerak. Meski saat ini kondisi supply dan demand masih dalam kondisi tertekan.

Orang lain juga bertanya?

Guna memulai kembali proses produksi, lanjutnya, pengusaha membutuhkan suntikan modal kerja. Sebab, tanpa suntikan modal kerja, mustahil roda ekonomi yang dibangun bisa berjalan optimal. "Tidak bisa optimal tanpa ada suntikan modal kerja dari bank," kata dia.

Laporan dari beberapa asosiasi pengusaha menyebutkan restrukturisasi kredit dari perbankan sudah mencapai batasnya. Sementara, bank juga belum bisa memberikan modal kerja.

Maka dari itu, Roslan menyarankan pemerintah meniru kebijakan yang diambil negara tetangga. Modal kerja yang diberikan perbankan dijamin oleh pemerintah 80 persen-90 persen. "Penjaminan oleh pemerintah 80-90 persen dari pihak perbankan untuk mencegah moral hazard," kata Roslan.

Menurutnya pemerintah tidak perlu memberikan likuiditas tetapi memberikan penjaminan. Penempatan dana pemerintah sebesar Rp30 triliun di perbankan kata Roslan dinilai masih belum jelas, baik skema maupun prosesnya.

"Bagaimana prosesnya, skemanya, karena ini tidak bisa ditandai arahnya kemana. Apakah ini hanya UMKM atau untuk yang lain," kata dia.

Rosan menyarankan implementasi program pemulihan ekonomi nasional harus cepat. Jangan sampai pengusaha yang sudah lumpuh malah menjadi mati akibat terlambatnya implementasi program pemerintah.

"Istilahnya yang sudah mengalami kelumpuhan malah jadi permanen dalam program penyelamatan, ini harus sesuai dengan arahan presiden," pungkasnya.

Penempatan Dana Rp30 Triliun Sudah Cair, Ini Fokus 4 Bank BUMN

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa penempatan uang negara sebesar Rp30 triliun kepada empat bank yang masuk dalam Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) sudah tersalurkan kepada bank masing-masing.

Adapun dana tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung kegiatan bisnis Bank Umum yang terkait dengan percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Pagi hari dengan Gubernur BI (Perry Warjiyo) sampaikan ke saya sudah komplit sebelum Pukul 09.00 WIB pagi sudah ada di bank Himbara (uangnya)," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (29/6).

Bendahara Negara ini menyampaikan, empat bank tersebut nantinya akan menggunakan dana itu untuk difokuskan kepada kegiatan bisnisnya. Seperti Bank Mandiri Penyaluran kredit akan difokuskan untuk produktif, padat karya, ketahanan pangan, dan mendukung sistem logistik nasional dengan target penyaluran Rp21 triliun.

Untuk Bank BRI dana digunakan untuk mendukung rencana bisnis berupa rencana ekspansi kredit UMKM 6 bulan ke depan sebesar Rp122,50 triliun dengan komposisi segmen mikro sebesar 88,87 persen atau Rp108,80 triliun.

Sedangkan untuk Bank BNI, dana tersebut akan difokuskan untuk melaksanakan ekspansi kredit pada sektor riil untuk korporasi, usaha menengah dan kecil serta consumer loan dalam 3 bulan ke depan senilai Rp15,04 triliun.

Terakhir untuk Bank BTN, dana akan difokuskan pada rencana penyaluran kredit pada Juli hingga Des 2020 sebesar Rp30,03 triliun yang didominasi oleh penyaluran KPR serta kredit lainnya di sektor perumahan. "Ini diharapkan berdampak ke sektor riil secara lebih nyata," tandas dia.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketua OJK: Likuiditas Perbankan Memadai untuk Menyalurkan Kredit
Ketua OJK: Likuiditas Perbankan Memadai untuk Menyalurkan Kredit

Hal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.

Baca Selengkapnya
Investasi Sektor Ekonomi Hijau Rawan Ketidakpastian, Ketua Kadin Minta Industri Reasuransi Turun Tangan
Investasi Sektor Ekonomi Hijau Rawan Ketidakpastian, Ketua Kadin Minta Industri Reasuransi Turun Tangan

Menurutnya, risiko itu sulit diprediksi karena minim data historis. Maka, industri asuransi dan reasuransi bisa mengambil peran untuk menjamin ketidakpastian.

Baca Selengkapnya
Bos OJK Yakin Sektor Keuangan RI Masih Stabil di Tengah Ancaman Gejolak Ekonomi Global
Bos OJK Yakin Sektor Keuangan RI Masih Stabil di Tengah Ancaman Gejolak Ekonomi Global

Terdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN

Para pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia  Salurkan Insentif Likuiditas Rp256,1 Triliun
Bank Indonesia Salurkan Insentif Likuiditas Rp256,1 Triliun

Pertumbuhan kredit didukung oleh sisi permintaan yang tetap baik dari korporasi.

Baca Selengkapnya
Jurus BRI Kelola NPL UMKM Tetap Rendah Dibawah Industri Perbankan Nasional
Jurus BRI Kelola NPL UMKM Tetap Rendah Dibawah Industri Perbankan Nasional

UMKM merupakan tulang punggung ekonomi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kadin: Rupiah Jangan Terlalu Kuat atau Lemah
Kadin: Rupiah Jangan Terlalu Kuat atau Lemah

Kadin Indonesia telah menyiapkan white paper untuk pemerintah selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada

Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Sektor Jasa Keuangan Usai Jumlah Kelas Menengah Anjlok dan Deflasi 4 Bulan Berturut-turut
Begini Kondisi Sektor Jasa Keuangan Usai Jumlah Kelas Menengah Anjlok dan Deflasi 4 Bulan Berturut-turut

BPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sejak bulan Mei-Agustus 2024. Tak hanya itu angka kelas menengah juga anjlok karena meningkatknya penduduk kelas bawah.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan RI Tumbuh 12,15 persen Ditengah Perlambatan Ekonomi Global
Kredit Perbankan RI Tumbuh 12,15 persen Ditengah Perlambatan Ekonomi Global

Pertumbuhan kredit tersebut menunjukkan kualitas kredit terjaga di tengah situasi global yang mengalami pelemahan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.

Baca Selengkapnya